Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Lima Faktor yang Bikin Impian Netanyahu Berakhir dengan Kekalahan Besar Israel dari Hamas dan Gaza

Pemerintahan Benjamin Netanyahu menderita pusing kepala terkait perkembangan perang yang tidak juga dimenangkan Israel atas Hamas di Gaza.

Tangkap Layar JN
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Israel dilaporkan dilanda kepanikan di tataran warganya hingga pemimpin politik dan pemerintahan setelah Iran bersumpah akan membalas serangan Israel ke konsulatnya di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024). 

Lima Faktor yang Bikin Impian Netanyahu Berakhir dengan Kekalahan Besar Israel dari Hamas dan Gaza

 
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah artikel di Khaberni, Sabtu (1/6/2024) mengulas lima hal yang membuat Pemerintahan Benjamin Netanyahu menderita pusing kepala terkait perkembangan perang yang tidak juga dimenangkan Israel atas Hamas di Gaza.

Ulasan itu menyebut, faktor-faktor ini 'mengganggu impian para pemimpin pendudukan' yang bahkan kini terseret dalam sebuah krisis mendalam pada berbagai hal dan sektor.

Baca juga: Tak Jua Menang, Israel Siap Gencatan Senjata Permanen: Negosiasi dengan Hamas Lanjut Pekan Depan

 
"Krisis pendudukan diwakili oleh demonstrasi warga Israel yang menentang pemerintah mereka," tulis ulasan tersebut.

Hal lain adalah adanya serangkaian pengakuan internasional terhadap negara Palestina.

Faktor berikutnya adalah, serangan berkelanjutan yang menghasilkan kebakaran dan dampak lainnya akibat roket dari faksi-faksi Palestina.

Hal yang tak kalah berpengaruh atas krisis Israel adalah aksi Hizbullah Lebanon.

"Dan akhirnya kerugian ekonomi yang menyebabkan negara pendudukan mengalami pendarahan," tulis ulasan tersebut.

Perdarahan Perekonomian Israel

Gubernur Bank Sentral Israel, Amir Yaron, mengungkapkan dampak perang di Jalur Gaza terhadap perekonomian Israel makin terasa seiring dengan berlanjutnya perang dan mendekati bulan kedelapan.

Yaron menyatakan bahwa perang Gaza akan menghabiskan anggaran pendudukan pada tahun 2025 sekitar 253 miliar shekel (67,4 miliar dolar AS) untuk biaya pertahanan, yang merupakan beban besar bagi perekonomian Israel.

Dia juga memperingatkan agar pemerintah tidak memberikan “cek kosong” kepada tentara pendudukan Israel. 

Bank Sentral Israel memperkirakan akan kehilangan pendapatan pajak sebesar $9,4 miliar lagi akibat perang, dan 6,2 miliar dolar AS sebagai kompensasi atas kerusakan langsung akibat perang.

Pengakuan Internasional Terhadap Palestina

Bulan Mei menjadi saksi perayaan tahunan warga Israel untuk memperingati berdirinya negara pendudukan, namun hal tersebut berubah menjadi kemunduran untuk pertama kalinya setelah 4 negara Eropa mengumumkan pengakuan terhadap negara Palestina.

Pengakuan ini mewakili tekanan internasional terhadap pemerintahan Netanyahu.

Keempat negara itu adalah Spanyol. Norwegia, Irlandia, dan Slovenia yang masing-masing mengumumkan Pengakuan terhadap negara Palestina.

Kerabat dan pendukung sandera Israel yang ditahan di Gaza sejak serangan militan Hamas pada 7 Oktober, memegang plakat selama demonstrasi di Tel Aviv, pada 26 Maret 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza antara Israel dan gerakan militan Palestina Hamas.
Kerabat dan pendukung sandera Israel yang ditahan di Gaza sejak serangan militan Hamas pada 7 Oktober, memegang plakat selama demonstrasi di Tel Aviv, pada 26 Maret 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza antara Israel dan gerakan militan Palestina Hamas. (JACK GUEZ / AFP)

Demonstrasi dan Perpecahan di Israel

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved