Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS dan Qatar Tunggu Klarifikasi Netanyahu Soal Pernyataan yang Dapat Ganggu Mediasi Gencatan Senjata

PM Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang dianggap dapat mengganggu proses mediasi gencatan senjata yang sedang berlangsung.

Times of Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar konferensi pers di kantornya di Yerusalem, 31 Maret 2024. 

Amerika Serikat dan mediator lainnya menganggap "sangat penting" pertemuan puncak di Qatar pada hari Rabu.

Para negosiator sedang menunggu untuk mendengar dari Barnea tentang seberapa fleksibel Israel dalam menghadapi masing-masing isu yang masih menjadi sengketa.

Dikutip dari Haaretz, para mediator juga ingin mendengar apakah Israel memiliki saran-saran praktis untuk menyelesaikan masalah dan memajukan negosiasi setelah pernyataan Netanyahu.

Pimpinan Hamas di luar negeri telah mengatakan kepada para pemimpin faksi yang berbasis di Gaza, peluang mencapai kesepakatan gencatan senjata penyanderaan kini tipis, setelah pernyataan Netanyahu.

Sumber-sumber Israel mengatakan pada hari Senin, rencana yang disetujui bersama masih dapat dicapai, tetapi akan mengorbankan koalisi yang runtuh.

"Masalahnya saat ini bukanlah kemampuan untuk mencapai rencana yang disepakati."

"Bagi Netanyahu, masalahnya adalah dia tidak akan memiliki pemerintahan jika dia melakukan kesepakatan. Itu adalah keputusan politik yang harus dia buat," kata seorang sumber.

Baca juga: Tentara Israel Mengubah Gaza Jadi Zona Bebas Menembak Dipenuhi Mayat, Hancurkan Rumah Jadi Hiburan

Dengan satu atau lain cara, Israel mengadakan serangkaian pertemuan untuk memajukan kesepakatan tersebut.

Sebuah sumber Israel mengatakan, tiga minggu ke depan akan melihat banyak pertemuan, terutama di tingkat tim kerja, dalam upaya untuk menuntaskan rincian proposal yang dibuat oleh Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei.

Kepala CIA William Burns akan tiba di Doha pada hari Selasa dan bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed Al Thani.

"Semua pihak menunggu kabar bahwa Barnea akan hadir setelah deklarasi Netanyahu," kata seorang sumber asing yang mengetahui pembicaraan tersebut.

"Masih ada peluang untuk mencapai rencana yang dapat diterima semua pihak, tetapi pernyataan Netanyahu tentu saja tidak membantu memajukan pembicaraan."

"Sebaliknya, pernyataan itu telah memperdalam kurangnya rasa percaya di antara para pihak dan telah mempersulit kemampuan kami untuk melakukan negosiasi," pungkasnya.

Baca juga: Bagaimana Serangan Drone Israel Bunuh Jurnalis Gaza, Kesaksian Korban Selamat & Analisis Audiovisual

Serangan Terbaru Israel juga Hambat Perundingan

Tank pasukan Israel (IDF) dalam Perang Gaza. Pada Senin (8/7/2024), IDF mengerahkan sejumlah besar tank ke wilayah Selatan Kota Gaza termasuk wilayah Tel Al-Hawa karena menyebut area itu sebagai lokasi infrastruktur Hamas dan PIJ. IDF juga menggempur Markas UNRWA karena menuding kantor badan PBB itu sebagai lokasi gudang senjata milisi perlawanan.
Tank pasukan Israel (IDF) dalam Perang Gaza. Pada Senin (8/7/2024), IDF mengerahkan sejumlah besar tank ke wilayah Selatan Kota Gaza termasuk wilayah Tel Al-Hawa karena menyebut area itu sebagai lokasi infrastruktur Hamas dan PIJ. IDF juga menggempur Markas UNRWA karena menuding kantor badan PBB itu sebagai lokasi gudang senjata milisi perlawanan. (rntv/tangkap layar)

Pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan serangan baru Israel di Gaza pada Senin kemarin dapat mengancam perundingan gencatan senjata di saat yang krusial.

Serangan itu terjadi ketika pejabat senior AS berada di wilayah tersebut untuk mendesak gencatan senjata setelah Hamas membuat konsesi besar minggu lalu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan