Sabtu, 23 Agustus 2025

Lamine Yamal dan Nico Williams, anak-anak migran yang menjadi bintang Spanyol di Euro 2024

Lamine Yamal dan Nico Williams adalah bintang Spanyol di Euro 2024. Kedua pemain tersebut telah menjadi inspirasi bagi banyak orang.…

BBC Indonesia
Lamine Yamal dan Nico Williams, anak-anak migran yang menjadi bintang Spanyol di Euro 2024 

“Bagi saya dia adalah panutan, dia adalah segalanya bagi saya,” kata Nico tentang Iñaki.

“Dia telah membantu saya dan orang tua saya untuk bisa makan, bisa pergi ke sekolah, bisa berpakaian yang layak.”

"Kami rukun. Dia adalah saudara laki-laki saya, tapi dia juga bertindak sebagai ayah."

Mereka berdua menjadi pesepakbola pada 28 April 2021, setelah kakak beradik itu tampil sebagai pemain pengganti dalam laga Athletic Bilbao vs Real Valladolid dengan skor imbang 2-2.

Berbeda dengan Nico, Iñaki tidak bermain untuk Spanyol karena ia memutuskan bermain untuk tim Ghana sebagai penghormatan atas asal usulnya di negara Afrika Barat tersebut.

Lamine, anak ajaib

Lamine Yamal juga beremigrasi dari Afrika.

Ayahnya Mounir Nasraoui lahir di Maroko, sedangkan ibunya Sheila Ebana berasal dari Guinea Khatulistiwa. Keduanya menetap di pinggiran Barcelona.

“Saya tahu dia akan menjadi bintang saat ia dilahirkan,” kata Nasraoui dengan bangga kepada wartawan sebelum final Euro hari Minggu.

Saat masih bayi, Lamine sempat bertemu dengan salah satu tokoh terhebat dunia sepakbola, Lionel Messi.

Bintang Argentina ini baru berusia 20 tahun dan berpartisipasi dalam kampanye amal Unicef. Ia berpose bersama seorang bayi, Lamine Yamal, di stadion FC Barcelona.

“Itu adalah suatu kebetulan dalam hidup. Atau berkah dari Lamine untuk Leo, entahlah,” canda ayah Lamine.

Di Rocafonda, lingkungan kelas pekerja yang jauh dari lokasi pariwisata Barcelona, di sinilah sejarah sepak bola bintang muda ini dimulai. Dia mulai bermain di lapangan beton.

“Dia selalu pergi ke pusat olahraga untuk bermain, bersama semua orang, dengan anak-anak berusia 7 atau 15, 17, dan 18 tahun. Dan ya, dia telah menjadi dewasa sebelum yang lain dan saya bangga dengan semua orang yang telah berkontribusi,” kata ayahnya.

Masa depan yang cemerlang

Melihat bakatnya, ia dibawa untuk mencoba Barcelona dan diterima di La Masía, clubhouse klub Barca dimana Messi juga berlatih sebagai pesepakbola. Di sana terdapat asrama, pendidikan dan pengembangan sepak bola.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan