Konflik Palestina Vs Israel
Israel Incar Pemimpin Hamas, Muhammad Deif Ejek Kebohongan IDF di Khan Yunis
Israel mengaku sedang mengincar pemimpin Hamas, Muhammad Deif di Khan Yunis. Muhammad Deif mengejek kegagalan Israel di Khan Yunis.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Channel12 Israel melaporkan tujuan Israel untuk menargetkan Muhammad Deif yang merupakan pemimpin Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, demi membenarkan pemboman di Khan Yunis yang menewaskan 90 warga Palestina pada Sabtu (13/7/2024) pagi.
"Tujuan pemboman Khan Yunis adalah untuk menargetkan pemimpin militer Hamas, Muhammad al-Deif," lapor Channel12 Israel, Minggu (14/7/2024).
Militer Israel mengklaim pemboman brutal itu setidaknya melukai Muhammad Deif, meski laporan tersebut masih diragukan.
"Israel memperkirakan ada kemungkinan besar bahwa dia terluka dalam serangan itu, tetapi hasil akhirnya masih menunggu," lanjutnya.
Surat kabar itu melaporkan, orang kedua yang bersama Muhammad al-Deif adalah pemimpin militer Hamas dan komandan Brigade Khan Yunis, Rafie Salama.
Sebelumnya, tentara Israel melancarkan serangkaian serangan pada Sabtu pagi, di kawasan kompleks tenda di Khan Yunis.
Muhammad Deif sebut Israel Berbohong
Wakil Ketua Hamas di Jalur Gaza, Khalil Al-Hayya, menyampaikan pesan dari Muhammad Deif yang mengomentari klaim militer Israel bahwa pemboman di Khan Yunis telah melukai pemimpin Brigade Al-Qassam itu.
"Komandan Muhammad Al-Deif mendengar Anda sekarang, dan mengejek kata-kata yang kamu (Israel) ucapkan," kata Khalil Al-Hayya kepada Al Jazeera, Minggu (14/7/2024).
"'Saya katakan kepada Netanyahu, 'Anda telah gagal dan Anda menjadi tercela,'" katanya, mengutip perkataan Muhammad Deif.
Khalil Al-Hayya mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja menyebarkan kebohongan untuk menutupi kegagalan Israel.
"Netanyahu berharap untuk mengumumkan pidato kemenangan palsu dalam pidatonya yang menyedihkan, dan bahwa tuduhan terhadap pendudukan dan Netanyahu isinya salah," tambahnya.
Baca juga: Siapakah Rafi Salama? Komandan Brigade Khan Yunis Qassam yang Diincar IDF dalam Pembantaian Mawasi
Menurutnya, Israel hanya ingin menargetkan warga sipil, anak-anak, dan perempuan di Jalur Gaza.
"Pendudukan ingin membunuh, menghancurkan, dan menargetkan perempuan dan anak-anak, dan bahwa Netanyahu ingin mempermalukan para mediator dan penjamin serta memberikan tekanan pada inkubator perlawanan yang populer," ujarnya.
Ia menekankan Hamas berupaya mencapai kesepakatan gencatan senjata, namun Netanyahu sengaja mencagahnya.
"Hamas menawarkan semua fleksibilitas berdasarkan keyakinannya dan bukan di bawah tekanan, dan bahwa Netanyahu tidak menginginkan kesepakatan atau mengembalikan tahanannya," tambahnya.
Wakil Hamas itu menegaskan Hamas akan terus melanjutkan perlawanan selama Israel melakukan kekerasan terhadap warga Palestina.
"Kami tidak akan memberikan apa yang diinginkan Netanyahu, dan kami akan terus membela rakyat kami di lapangan, dan perlawanan akan berdiri dengan gagah berani membela rakyat kami," ujarnya.
Jumlah Korban
Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 38.443 jiwa dan 88.481 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (13/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Wafa Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporanYedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.