Sabtu, 9 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Tetap Bayar Gaji 30.000 PNS Gaza Lewat Sistem Tunai Rahasia, Total Rp 113 Miliar

Meski perang menghancurkan Gaza, Hamas tetap membayar gaji 30.000 PNS lewat sistem tunai rahasia senilai 7 juta dolar atau setara Rp 113 miliar.

|
Anews/File
SAYAP MILITER HAMAS - Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Meski perang menghancurkan Gaza, Hamas tetap membayar gaji 30.000 PNS lewat sistem tunai rahasia senilai 7 juta dolar atau setara Rp 113 miliar. 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah hampir dua tahun perang, kekuatan militer Hamas melemah dan kepemimpinan politiknya berada di bawah tekanan berat.

Hamas adalah sebuah organisasi politik dan militer Palestina yang berbasis di Jalur Gaza.

Nama lengkapnya adalah Harakat al-Muqawamah al-Islamiyyah  yang berarti "Gerakan Perlawanan Islam".

Di tengah perang, kelompok tersebut tetap mampu membayar gaji sekitar 30.000 pegawai negeri sipil Gaza melalui sistem tunai rahasia senilai 7 juta dolar atau sekira Rp 113 miliar.

Kantor berita yang berbasis di Inggris. BBC melaporkan para penerima gaji itu termasuk petugas polisi, guru, hingga pegawai pajak.

Tiga pegawai negeri yang diwawancarai BBC mengaku masing-masing menerima hampir 300 dolar pekan lalu.

300 dolar AS setara dengan sekitar Rp 4.885.500 berdasarkan nilai tukar saat ini yaitu 1 dolar AS setara dengan Rp 16.285.

Jumlah itu setara maksimal 20 persen gaji sebelum perang dan dibayarkan setiap 10 minggu.

Inflasi tinggi serta harga pangan yang melonjak—seperti tepung yang kini mencapai 80 dolar per kilogram—membuat pembayaran tersebut hanya bernilai simbolis.

Sebab sistem perbankan di Gaza lumpuh, gaji dibagikan lewat pertemuan rahasia. Pegawai menerima pesan berkode untuk mendatangi lokasi tertentu.

Baca juga: Dokumen Bocor, Israel Ketahuan Sengaja Buat Warga Gaza Mati Kelaparan agar Hamas Menyerah

Seorang kurir datang membawa amplop berisi uang tunai, menyerahkannya, lalu segera meninggalkan lokasi.

“Setiap kali mengambil gaji, saya berpamitan pada keluarga, takut tidak kembali,” kata seorang pegawai Kementerian Agama Hamas kepada BBC.

Seorang guru bernama samaran Alaa mengaku menerima uang kertas usang yang sebagian besar tak bisa digunakan.

Ia juga kerap antre bantuan pangan demi memberi makan keluarganya.

Kondisi ini diperburuk tuduhan publik bahwa Hamas hanya menyalurkan bantuan kepada pendukungnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan