Profil dan Sosok
Ismail Haniyeh
Profil Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dilaporkan tewas dalam sebuah serangan di ibu kota Iran, Teheran pada Rabu (31/7/2024).
Salah satu perkembangan yang signifikan adalah penandatanganan perjanjian rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah pada tahun 2021.
Perjanjian ini membuka kemungkinan untuk pemilihan umum Palestina yang baru, yang dipandang penting untuk membangun kembali pemerintahan yang bersatu di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Selama perang Israel tahun 2014 di Gaza , dua keponakan Haniya terbunuh dan beberapa bagian rumahnya hancur akibat penembakan Israel.
Selama Perang Israel-Hamas
Dikutip dari Britannica, Haniyeh memimpin delegasi Hamas dalam negosiasi yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir.
Pada bulan April 2024, di tengah putaran negosiasi gencatan senjata, tiga anak Haniyeh dan empat cucunya tewas dalam serangan Israel.
Pada bulan Mei, jaksa agung Pengadilan Kriminal Internasional mengumumkan bahwa ia akan mengajukan surat perintah penangkapan untuk Haniyeh, Sinwar, dan Komandan Hamas Mohammed Deif juga atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Saudara perempuan Ismail Haniyeh ditangkap IDF
Pasukan Keamanan Israel (IDF) menangkap Zebah Abdel Salem Haniyeh, saudara perempuan pemimpin Hamas bernama Ismail Haniyeh pada Senin (1/4/2024).
Penangkapan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan di Israel selatan.
Penyelidikan terhadap saudara perempuan Ismail Haniyeh itu juga melibatkan badan keamanan Israel, Shin Bet.
Jpost melaporkan wanita berusia 57 tahun itu dicurigai memiliki hubungan dengan Hamas.
Seorang juru bicara polisi, yang mengonfirmasi orang yang ditangkap merupakan saudara perempuan Haniyeh, mengatakan Zebah dicurigai melakukan kontak dengan agen Hamas.
Selama penggerebekan di kompleks rumahnya, pasukan keamanan mengklaim menemukan dokumen, media, telepon, dan bukti lain yang menunjukkan partisipasinya dalam pelanggaran keamanan serius.
Polisi juga menemukan uang tunai ratusan ribu syikal di lokasi tersebut, Times of Israel melaporkan.
Pernyataan itu mencatat bahwa Zebah dijadwalkan hadir di Pengadilan Beersheba pada Senin (1/4/2024) malam untuk sidang mengenai penahanannya.
Komandan Distrik Selatan Inspektur Amir Cohen bersumpah bahwa pasukannya akan menggunakan semua cara dan alat yang mereka miliki memastikan keselamatan dan keamanan warga Israel, menurut pernyataan itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.