Jumat, 19 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Minta Israel Bersiap dalam Beberapa Jam Mendatang, AS Cemas Iran Bakal Sukses Kali Ini

AS juga mencemaskan kalau Israel tidak akan dapat mengulangi keberhasilannya pada bulan April lalu saat bisa menghalau serbuan drone Iran

Twitter-X/Twitter-X
(FOTO ILUSTRASI) Pengawal Revolusi Iran Meluncurkan Drone Kamikaze dan Rudal Balistik, menunjukkan ledakan menerangi langit di Hebron dan Tel Aviv selama serangan Iran terhadap Israel. Minggu (14/4/2024). Pengawal Revolusi Iran mengkonfirmasi bahwa serangan pesawat tak berawak dan rudal sedang dilakukan terhadap Israel, sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak yang mematikan pada tanggal 1 April di konsulatnya di Damaskus. (Twitter-X / HO) 

Netanyahu Minta Israel Bersiap dalam Beberapa Jam Mendatang, AS Cemas Kesuksesan April Tak Terulang

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Minggu (4/8/2024) meminta warga Israel untuk bersiap menghadapi peristiwa yang mungkin disaksikan Israel dalam beberapa jam mendatang.

Peringatan Netanyahu ini datang saat Iran menyatakan akan membalas serangan di Teheran yang menyebabkan kematian kepala Polit Biro Hamas, Ismail Haniyeh, Rabu (31/8/2024).

Baca juga: Iran Segera Menyerang, Knesset Israel: Serbuan IDF ke Lebanon Jadi Bencana yang Belum Pernah Terjadi

Netanyahu berkata: “Dalam beberapa tahun terakhir, dan bahkan dalam beberapa minggu terakhir, Israel telah bersiap menghadapi kemungkinan serangan langsung dari Iran. Sistem pertahanan kami telah dikerahkan, dan kami siap menghadapi skenario apa pun, baik dalam pertahanan atau serangan terhadap negara Israel kuat, tentara Israel kuat, dan rakyatnya kuat.”

Dia menambahkan: "Kami menghargai sikap Amerika Serikat yang mendukung Israel, serta dukungan dari Inggris, Perancis dan banyak negara lainnya."

Perdana Menteri Israel menekankan kalau dia telah menetapkan "prinsip yang jelas, yaitu: Siapa pun yang menyakiti kami, kami akan menyakitinya. Kami akan melindungi diri dari ancaman apa pun dan kami akan melakukannya dengan tenang dan penuh tekad."

Dia melanjutkan, berbicara kepada warganya dengan mengatakan: "Saya tahu bahwa Anda, warga negara Israel, juga menjaga keberanian Anda. Saya mendorong Anda untuk mendengarkan arahan Komando Front Dalam Negeri... Bersama-sama kita akan berdiri, dan dengan pertolongan Tuhan, kita bersama-sama kita akan berdiri tegak. akan mengalahkan semua musuh kita.”

Baca juga: Dari Jet F-15E hingga Kapal Serbu Amfibi, Daftar Bantuan Tempur AS untuk Bantu Israel Hadapi Iran Cs

Cuplikan video yang dirilis oleh media Hizbullah memperlihatkan drone Hizbullah menghantam situs militer Israel di kota Hurfish, Israel utara (wilayah Palestina yang diduduki) pada Rabu (5/6/2024).
Cuplikan video yang dirilis oleh media Hizbullah memperlihatkan drone Hizbullah menghantam situs militer Israel di kota Hurfish, Israel utara (wilayah Palestina yang diduduki) pada Rabu (5/6/2024). (X/Telegram/Hizbullah)

AS: Tingkat Ancaman ke Israel Sangat Tinggi

Wakil Asisten Pertama Presiden AS untuk Urusan Keamanan Nasional, John Viner, mengatakan Washington menilai tingkat ancaman yang dihadapi Israel "sangat tinggi" dan siap membantu Tel Aviv mempertahankan diri.

Kali ini, Washington khawatir Iran tidak akan memberikan peringatan sebelum serangan yang diperkirakan akan terjadi terhadap Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan Ismail Haniyeh.

AS juga mencemaskan kalau sekutu abadinya kawasan tersebut tidak akan dapat mengulangi keberhasilannya pada bulan April lalu saat bisa menghalau serbuan pawai drone dari Iran.

Situs web Amerika Axios menunjukkan kemungkinan bahwa Iran akan melancarkan serangan terhadap Israel saat fajar pada hari Senin, menyusul ancaman yang dibuat oleh para pemimpin Iran dan Hizbullah untuk membalas pembunuhan Fouad Shukr dan Ismail Haniyeh.

Menanggapi krisis yang meningkat, Amerika Serikat telah memperkuat kehadiran militernya di Timur Tengah, mengirimkan bala bantuan kapal perang dan pesawat tempur ke wilayah tersebut.

Jenderal Michael Corella, Panglima Tertinggi pasukan Amerika di Timur Tengah, tiba di wilayah tersebut pada hari Sabtu, pada saat yang sensitif ketika Amerika Serikat dan Israel sedang mempersiapkan kemungkinan serangan balasan dari Iran.

Carrier Strike Group (Kapal Induk) USS Abraham Lincoln berangkat menuju ke Timur Tengah. Amerika Serikat (AS) memenuhi janjinya untuk membantu Israel dalam menghadapi Iran dan proksi milisinya yang bersiap membalas kematian pemimpin Hamas dan Hizbullah yang dibunuh Tel Aviv.
Carrier Strike Group (Kapal Induk) USS Abraham Lincoln berangkat menuju ke Timur Tengah. Amerika Serikat (AS) memenuhi janjinya untuk membantu Israel dalam menghadapi Iran dan proksi milisinya yang bersiap membalas kematian pemimpin Hamas dan Hizbullah yang dibunuh Tel Aviv. (khaberni/HO)

Sibuk Melobi Sekutu di Timur Tengah

Kepala Komando Pusat Amerika Serikat Jenderal Michael Kurilla tiba di Timur Tengah pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024 dan diperkirakan akan mengunjungi negara-negara Teluk seperti Yordania untuk memobilisasi koalisi guna melindungi Israel.

Upaya itu dia lakukan di tengah persiapan kemungkinan serangan Iran seperti disiarkan portal berita Axios.

Pada hari Rabu Hamas melaporkan kematian pemimpin politiknya Ismail Haniyeh akibat serangan Israel di kediamannya di Teheran, tempat dia tiba untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran.

Hamas menyatakan Israel dan Amerika Serikat dalang di balik kematian Ismail Haniyeh dan Hamas menegaskan tidak akan membiarkan serangan itu begitu saja.

Kunjungan Kurilla ke Timur Tengah direncanakan sebelum eskalasi terbaru Israel dengan Iran dan Hizbullah namun ia diperkirakan akan mencoba memobilisasi koalisi internasional dan regional yang sama yang membela Israel dari serangan Iran pada pertengahan April, kata publikasi tersebut, mengutip dua pejabat AS.

Kurilla diperkirakan akan mengunjungi beberapa negara Teluk, Yordania, dan Israel, kata para pejabat.

Kunjungan ke Yordania akan menjadi kunjungan paling penting mengingat peran negara tersebut dalam menangkis serangan 13 April.

Yordania saat ini diperintah oleh monarki pro-Barat yang didirikan oleh kerajaan Inggris pada awal abad ke-20.

The New York Times mengklaim Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah memerintahkan serangan langsung terhadap Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan Haniyeh di Teheran.

Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani kemudian memberi tahu Dewan Keamanan bahwa Teheran, sesuai dengan hukum internasional, berhak membela diri untuk menanggapi pembunuhan Haniyeh kapan pun dianggap perlu.

Iravani juga mengatakan pembunuhan itu tidak akan terjadi tanpa dukungan intelijen AS terhadap Israel.

Misi Iran di PBB meminta Dewan Keamanan untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel atas tindakan agresi terhadap wilayah kedaulatan negara tetangganya di kawasan.

(oln/khbrn/sptnk/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan