Konflik Palestina Vs Israel
CAIR Kecam Keputusan AS yang Tidak Datang ke Peringatan Bom Nagasaki Gara-gara Israel Tidak Diundang
Israel tidak diundang dalam acara peringatan bom atom Nagasaki, Amerika memutuskan tidak datang sebagai bentuk dukungan.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
"Tragedi global ini memperdalam rasa tidak percaya dan ketakutan di antara negara-negara, memperkuat anggapan publik bahwa untuk menyelesaikan masalah internasional, kita harus mengandalkan kekuatan militer, yang seharusnya kita tolak."
3 hari setelah serangan Hiroshima pada 6 Agustus 1945, bom nuklir AS kedua menghantam Nagasaki di barat daya Jepang, menewaskan sekitar 74.000 orang.
Kedua serangan itu menyebabkan berakhirnya Perang Dunia II, dan hingga hari ini Jepang tetap menjadi satu-satunya negara yang terkena senjata atom di masa perang.
Selama upacara hari Selasa, para pejabat tinggi termasuk Perdana Menteri Fumio Kishida, yang semuanya mengenakan jas hitam, membungkuk dalam-dalam dan meletakkan karangan bunga di tugu peringatan yang menampilkan tulisan "beristirahatlah dalam damai".

Saat ini, Hiroshima adalah kota metropolitan yang berkembang pesat dengan penduduk 1,2 juta orang.
Tetapi reruntuhan bangunan berkubah berdiri di pusat kota sebagai pengingat yang jelas akan kengerian serangan itu.
Untuk tiga tahun berturut-turut, Rusia dan Belarus tidak diundang ke upacara tersebut karena perang Ukraina.
Duta Besar Israel menghadiri upacara tersebut seperti biasa, tetapi menurut media lokal, Hiroshima tidak pernah mengundang perwakilan Palestina.
"Sungguh mengejutkan bahwa undangan tidak diberikan kepada Palestina", kata Misi Umum Tetap Palestina di Jepang di platform media sosial X bulan lalu.
Seorang pejabat kota mengatakan kepada AFP pada bulan Juni bahwa Hiroshima telah menyerukan "gencatan senjata sesegera mungkin dan penyelesaian melalui dialog" dalam surat undangannya kepada Israel.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.