Jumat, 5 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Di Tengah Mogok Massal, Keluarga Tawanan Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan dengan Hamas

Pemerintahan Netanyahu diminta untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas guna membebaskan tawanan yang tersisa.

Penulis: Nuryanti
AFP/JACK GUEZ
Para pengunjuk rasa menyerukan pembebasan warga Israel yang disandera oleh militan Palestina di Gaza sejak Oktober, di Tel Aviv pada 1 September 2024. Pemerintahan Netanyahu diminta untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas guna membebaskan tawanan yang tersisa. 

"Faktanya, kami menyetujui usulan Israel yang disampaikan pada 29 Mei," katanya.

"Kami hanya mengirimkan pertanyaan kepada mediator yang mengonfirmasi bahwa semua pertanyaan kami disetujui," terang al-Hayya.

Mogok Kerja Massal di Israel

Ratusan ribu warga Israel turun ke jalan pada Minggu (1/9/2024) malam dalam kesedihan dan kemarahan setelah enam sandera ditemukan tewas di Gaza.

Keluarga dan sebagian besar masyarakat menyalahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan mengatakan mereka bisa saja dikembalikan hidup-hidup dalam kesepakatan dengan Hamas untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir 11 bulan.

Namun, pihak lain mendukung strategi Netanyahu untuk mempertahankan tekanan militer tanpa henti terhadap Hamas, yang serangannya pada 7 Oktober ke Israel memicu perang.

Mereka mengatakan hal itu pada akhirnya akan memaksa para militan untuk menyerah pada tuntutan Israel, yang berpotensi menghasilkan penyelamatan yang lebih berhasil dan pada akhirnya memusnahkan kelompok tersebut.

Baca juga: Kerja Sama Iran dan Suriah Diyakini Bisa Buat Israel Keok di Gaza

Aksi demonstrasi dan mogok massal di Israel, Senin (2/9/2024).
Aksi demonstrasi dan mogok massal di Israel, Senin (2/9/2024). (The Jerusalem Post)

Dikutip dari AP News, serikat pekerja terbesar di Israel, Histadrut, menyerukan pemogokan umum pada hari Senin, yang pertama sejak dimulainya perang.

Tujuannya adalah untuk menutup atau mengganggu sektor-sektor utama ekonomi, termasuk perbankan, perawatan kesehatan, dan bandara utama negara itu.

Maskapai penerbangan di bandara internasional utama Israel, Ben-Gurion, menghentikan penerbangan berangkat antara pukul 8.00 dan 10.00 pagi waktu setempat.

Penerbangan tersebut berangkat lebih awal atau sedikit tertunda, dan penumpang terlihat mengantre di konter check-in meskipun gangguannya terbatas.

Penerbangan yang datang terus berlanjut seperti biasa selama waktu itu, menurut Otoritas Bandara Israel.

Bank, beberapa mal besar, dan kantor pemerintah ditutup karena pemogokan, serta transportasi umum dibatasi.

Baca juga: Israel Kirim Bala Bantuan ke Tepi Barat, 2 Kali Lipat dari Jumlah Pasukan di Jalur Gaza

Kota-kota di wilayah tengah Israel yang padat penduduk, termasuk Tel Aviv, turut serta dalam pemogokan, yang mengakibatkan jam sekolah dipersingkat dan tempat penitipan anak umum serta taman kanak-kanak dibatalkan.

Akan tetapi, banyak kotamadya, termasuk Yerusalem, tidak berpartisipasi dalam aksi mogok tersebut.

Media Israel melaporkan bahwa negara tersebut mengajukan banding ke pengadilan ketenagakerjaan untuk membatalkan aksi mogok tersebut, dengan mengatakan bahwa aksi tersebut bermotif politik.

Update Perang Israel-Hamas

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan