Rabu, 20 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Reaksi Dunia atas Tewasnya Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Irak: Zionis Sudah Kelewatan

Berikut beberapa reaksi atas pembunuhan pemimpin Hizbullah oleh serangan udara Israel di dekat ibu kota Beirut.

|
X/Twitter
Serangan udara Israel di dekat ibu kota Beirut pada hari Jumat (27/9/2024) menewaskan pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah. 

Ia meminta kepada seluruh umat Muslim untuk bangkit melawan Israel dan membalaskan dendam mereka atas kematian Nasrallah.

"Darah Nasrallah tidak akan luput dari pembalasan," kata Khamenei.

“Nasib kawasan ini akan ditentukan oleh perlawanan dengan Hezbollah sebagai pemimpinnya,” tambahnya.

6. Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk serangan Israel ini.

Menurut Erdogan, apa yang dilakukan Israel adalah bagian dari genosida, pendudukan dan invasi.

Erdogan menyampaikan belasungkawa dan berjanji akan terus bersama rakyat Lebanon.

"Turki berdiri bersama rakyat Lebanon dan pemerintahnya, menyampaikan belasungkawa bagi mereka yang tewas dalam serangan Israel, seraya mengatakan dunia Muslim harus menunjukkan sikap yang lebih tegas," katanya.

7. Amerika Serikat

Presiden AS Joe Biden menganggap pembunuhan Nasrallah sebagai "ukuran keadilan bagi banyak korbannya, termasuk ribuan warga Amerika, Israel, dan warga sipil Lebanon.”

Dengan tegas, Biden terus mendukung Israel.

"Ini hak Israel untuk membela diri terhadap Hizbullah, Hamas, Houthi, dan kelompok teroris lain yang didukung Iran," tegas Biden.

8. Perancis

Kementerian Luar Negeri dan Eropa Prancis mengaku pihaknya sedang berkoordinasi dengan otoritas Lebanon untuk mencegah konflik berkelanjutan.

Seorang politikus sayap kiri Prancis dan mantan Anggota Parlemen Eropa, Jean-Luc Melenchon mengatakan bahwa Netanyahu akan terus melancarkan invasi di Lebanon.

“Prancis tidak lagi diperhitungkan di lapangan. Kejahatan Netanyahu akan terus berlanjut karena mereka tidak dihukum. Bahayanya sangat besar bagi kawasan dan dunia," katanya melalui postingan di X.

9. Jerman

Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock mengatakan bahwa Lebanon sedang dalam situasi yang sangat berbahaya.

“Situasi ini menimbulkan ancaman serius terhadap stabilitas di kawasan, dan stabilitas Lebanon, dan ini tidak akan pernah menguntungkan keamanan dan kepentingan Israel,” tulis Baerbock di X.

10. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan