Sabtu, 4 Oktober 2025

Kronologi Korea Utara Ledakkan Jalan Menuju Korea Selatan

Ledakan ini bermula ketika militer Korut datang ke jalan Gyeongui dan Donghae yang menjadi perbatasan Korsel dan Korut.

|
Tangkap layar X
Intelijen Korea Selatan menyatakan bahwa mereka telah mengamati “Pergerakan Tidak Biasa” di sepanjang Sisi Perbatasan Korea Utara, yang melibatkan Pengerahan Pasukan serta Bahan Peledak, yang menunjukkan bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan untuk Meledakkan Jalur Kereta Api dan Jalan antara Korea Utara dan Korea Selatan . 

Tindakan ini memicu ketegangan antara Korsel dan Korut.

Sejumlah pakar menilai peledakan jalan Korut juga sebagai tanda Kim enggan berunding dengan Korsel.

"Ini adalah tindakan militer praktis yang terkait dengan sistem negara ganda yang bermusuhan yang sering disebutkan oleh Korut," kata pakar di Universitas Studi Korea Utara di Seoul, Yang Moo Jin.

Pesawat Tak Berawak Terbang di Atas Pyongyang

Dikutip dari CNN, ledakkan jalan ini terjadi beberapa hari setelah Korut menuduh Korsel menerbangkan pesawat tanpa awak berisi propaganda di atas ibu kota, Pyongyang.

Korut menuduh Korsel telah menyebarkan propaganda anti-Korut kepada lewat pesawat nirawak tersebut.

Menanggapi hal itu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengadakan pertemuan keamanan untuk merencanakan "tindakan militer segera," demikian dilaporkan media pemerintah pada Selasa (15/10/2024).

Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengancam bahwa negara tersebut memiliki "bukti jelas" yang menunjukkan bahwa militer Seoul berada di balik serangan pesawat nirawak baru-baru ini di Pyongyang.

Ia lantas menyatakan akan memberikan balasan.

"Kami memperoleh bukti jelas bahwa gangster militer (Korea Selatan) adalah pelaku utama," kata juru bicara utama Korea Utara Kim Yo Jong, seraya menambahkan "para provokator harus membayar harga mahal."

lihat fotoKorea Utara meledakkan ruas jalan raya dan rel kereta api yang menuju ke Korea Selatan pada hari Selasa (15/10/2024).
Korea Utara meledakkan ruas jalan raya dan rel kereta api yang menuju ke Korea Selatan pada hari Selasa (15/10/2024).

Seoul Sangkal Kirim Drone

Militer Seoul awalnya membantah sebagai pihak yang mengirim drone ke utara, tetapi kemudian menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut.

Sementara itu, Pyongyang secara langsung menuduh Seoul, dan memperingatkan bahwa mereka akan menganggap sebagai "deklarasi perang" jika ada drone lain yang terdeteksi.

Kelompok aktivis telah lama mengirim propaganda ke utara, biasanya dengan menggunakan balon.

Tapi, mereka juga sering menerbangkan drone kecil yang sulit dideteksi ke wilayah Utara.

Baca juga: Korea Utara Ledakkan Ruas Jalan dan Rel Kereta Api Antar-Korea, Seoul Lepaskan Tembakan Peringatan

Berbeda dengan drone konvensional yang terbuat dari logam, perangkat yang mereka gunakan terbuat dari polipropilena.

Bentuknya mirip dengan styrofoam, sehingga sulit dideteksi oleh otoritas Korea Selatan dan Korea Utara, kata para aktivis kepada media lokal.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved