Sabtu, 13 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jebakan Hizbullah Berhasil, 6 Tank Merkava Israel Hancur, IDF Pilih Mundur dari Al-Bayyada

Hizbullah sukses menjebak pasukan Israel di al-Bayyada di Lebanon selatan dan menghancurkan enam tank Merkava.

tangkap layar
Tank Merkava Israel tampak hangus dibakar saat serangan Banjir Al-Aqsa milisi perlawanan Palestina yang dipimpin Hamas ke pemukiman dan pangkalan militer Israel di sekitar Jalur Gaza - Hizbullah sukses menjebak pasukan Israel di al-Bayyada di Lebanon selatan dan menghancurkan enam tank Merkava. 

TRIBUNNEWS.com - Koresponden Al Mayadeen merinci operasi strategis Hizbullah terhadap Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Lebanon selatan, tepatnya al-Bayyada, Minggu (24/11/2024).

Pertempuran di al-Bayyada itu diawali penyergapan Hizbullah terhadap pasukan Israel.

Di wilayah itu, pejuang Hizbullah berhasil menjebak pasukan Israel, sehingga tank dan kendaraan militer bergerak ke zona target.

Di zona target itulah Hizbullah melancarkan serangan hingga menghancurkan empat tank Merkava secara berurutan.

Tank kelima diserang saat berusaha menyelamatkan kendaraan militer yang rusak.

Sementara, tank Merkava keenam dihancurkan di dekat Deir Mimas.

Baca juga: Hizbullah Sukses Sergap Pasukan Israel di Lebanon Selatan, Korban Berjatuhan, Tank Merkava Dibakar

Buntut "operasi yang belum pernah terjadi sebelumnya" itu, pasukan Israel memilih mundur dari al-Bayyada untuk menghindari kerugian lebih lanjut.

Di saat yang sama, Hizbullah juga meningkatkan operasi rudalnya dan menargetkan beberapa kota, serta lokasi strategis yang diduduki Israel.

Roket Hizbullah diketahui menghantam Tel Aviv, Haifa, Asdod, dan kota-kota lain yang diduduki.

Sementara itu, drone dan rudal juga turut menghantam pangkalan militer utama Israel.

Menurut catatan koresponden Al Mayadeen, Hizbullah melancarkan total 17 serangan terhadap Israel pada Minggu.

Penduduk Israel Utara Frustrasi

Media IsraelYedioth Ahronoth, menggambarkan wilayah Israel bagaikan "mimpi buruk tak berujung" buntut serangan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah.

Serangan Hizbullah yang tanpa henti, membuat pemukim di Israel utara harus bergulat dengan ketakutan, frustrasi, dan rutinitas hidup yang tak tertahankan.

Wartawan Yedioth Ahronoth, Roi Karis, mengungkapkan keseharian pemukim di Israel utara masih didominasi evakuasi dan peringatan, meski berita tentang progres gencatan senjata terus bermunculan.

Pada Jumat (22/11/2024) malam, sebuah drone Hizbullah yang terbang selama satu jam, memaksa puluhan ribu warga Israel utara berlindung.

Wilayah Israel utara yang terus-terusan menjadi sasaran adalah al-Jalil barat, Nahariya, Akka, hingga Krayot dan Carmel.

"Tidak ada satupun yang bisa melihat, kapan akhir dari serangan ini," ujar Kais, dilansir Al Mayadeen.

Bagi banyak pemukim Israel utara, serangan Hizbullah menjadi rutinitas yang tak tertahankan.

Terlebih, baku tembak dan peluncuran roket dari Lebanon ke Galilea barat dan Haifa, semakin intensif.

Seorang pemukim di Nahariya, berbicara tentang trauma yang dialami para pemukim.

"Kami semua menderita. Bahkan, anjing-anjing sekarang secara naluriah berlari ke tempat penampungan," ungkapnya.

Kais juga menyoroti tantangan hidup di tempat penampungan.

Ia menggambarkan situasi di penampungan sebagai sesuatu yang sangat membuat frustrasi dan melelahkan secara mental.

Para pemukim melaporkan adanya tekanan, perpecahan, dan keputusasaan yang meningkat.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan