Sabtu, 16 Agustus 2025

Konflik Suriah

Panglima Perang HTS Tuntut Baghdad Menjauh dari Suriah, Pasukan Antiteror Irak Kumpul di Perbatasan

Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Abu Mohammed al-Julani pada tanggal 5 Desember mendesak Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani

Editor: Muhammad Barir
Amjad Media
Abu Mohammad al-Julani, Panglima Tertinggi Tahrir al-Sham 

Panglima Perang HTS Tuntut Baghdad Menjauh dari Suriah, Pasukan Antiteror Irak Kumpul di Perbatasan


TRIBUNNEWS.COM- Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Abu Mohammed al-Julani pada tanggal 5 Desember mendesak Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani untuk menjauhkan negaranya dari perang Suriah.

"Kami mendesak dia (Sudani) untuk menjauhkan Irak dari memasuki tungku baru dari apa yang sedang terjadi di Suriah," kata Julani dalam pesan video yang diunggah di saluran Telegram kelompok ekstremis tersebut.

Secara khusus, pemimpin organisasi teroris yang ditetapkan PBB tersebut meminta Baghdad untuk “melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencegah Unit Mobilisasi Populer (PMU)” mendukung Tentara Arab Suriah (SAA).

PMU, yang juga dikenal sebagai Hashd al-Shaabi, adalah kelompok milisi antiteror yang bersekutu dengan Poros Perlawanan regional. 

Didirikan pada tahun 2014 dengan dukungan Iran, PMU berperan penting dalam mengalahkan ISIS pada bulan Desember 2017.

 

 

Baca juga: Israel Siap Hadapi Skenario Apapun di Suriah, Kepentingan Israel: Suriah Terus Perang Satu Sama Lain

 

 

 

 

Kelompok tersebut kemudian memperoleh pengakuan pemerintah sebagai kelompok militer semi-resmi dengan hak hukum serupa dengan tentara nasional.

Sejak dimulainya serangan ekstremis di Suriah barat laut minggu lalu, Baghdad telah mengerahkan ribuan tentara ke perbatasan Irak-Suriah.

“Pasukan Irak dari Kementerian Pertahanan, badan keamanan pendukung lainnya, dan PMU berada dalam siaga tinggi di sepanjang perbatasan dengan Suriah. Bala bantuan militer telah dikirim ke provinsi Anbar, khususnya ke daerah perbatasan, untuk meningkatkan keamanan dan bersiap menghadapi keadaan darurat,” kata Ali Naama Al-Bindawi, anggota Komite Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak, kepada Shafaq News pada hari Kamis.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan