Konflik Suriah
Rusia Jalin Dialog dengan Oposisi Suriah, Upaya Pertahankan Pangkalan Militer Pasca Jatuhnya Assad
Rusia telah menjalin komunikasi dengan oposisi Suriah untuk berusaha menjaga stabilitas dan mempertahanan pangkalan militer Moskow di Suriah.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Tiara Shelavie
Menurut Peskov, runtuhnya rezim Assad tidak membuat Rusia kehilangan pengaruh di Timur Tengah.
Untuk mempertahankan pengaruhnya, Peskov menegaskan Rusia akan tetap menjalin dialog dengan pemimpin Suriah saat ini.
"Kami akan melanjutkan dialog ini, kami memiliki persinggungan kepentingan dengan banyak negara, kesamaan kepentingan dengan sejumlah negara di kawasan tersebut. Kami memiliki kerja sama yang sangat luas, baik perdagangan maupun ekonomi, dan lainnya, dan kami bermaksud untuk melanjutkan semua proses ini."
Konflik di Suriah
Sebagai informasi, pasukan rezim Assad dan kelompok anti-rezim kembali bentrok pada 27 November 2024.
Bentrokan antara 2 kelompok ini terjadi di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo, kota besar di Suriah utara.
Bentrokan ini terjadi selama 10 hari.
Di mana kelompok pemberontak melancarkan berbagai serangan hingga merebut kota-kota penting di Suriah.
Hingga puncaknya terjadi di hari Minggu (8/12/2024) di mana pemberontak yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot, menyebabkan rezim Assad runtuh setelah perang saudara selama 14 tahun.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Konflik Suriah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.