Konflik Suriah
Rusia Kabur Tinggalkan Pangkalan Militer Suriah, Angkut Sistem Rudal S-400 hingga KA-52 Alligator
Rusia mengemasi sejumlah alat tempurnya termasuk sistem S-400 yang ditempatkan di angkalan militer Suriah setelah pemerintahan Assad runtuh
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Bobby Wiratama
Namun buntut runtuhnya rezim Assad, kini Rusia kehilangan pangkalan-pangkalan tersebut.
Ini akan menjadi kemunduran besar bagi Rusia, terutama di tengah konflik yang masih berlangsung di Ukraina.
Lantaran Tartus adalah pangkalan angkatan laut utama Rusia di luar negeri, sementara Khmeimim digunakan untuk memindahkan pasukan militer masuk dan keluar dari Afrika.a
Rusia Kehilangan Kekuatan di Mediterania
Setelah Assad lengser, analis militer Rusia Ruslan Pukhov mengakui bahwa Rusia tidak memiliki kemampuan untuk proyek kekuatan keras yang berarti di luar lingkup pengaruhnya sendiri di wilayah pasca-Soviet.
Lebih lanjut kejatuhan Assad yang mengejutkan juga membuat status kekuatan besar Rusia di Mediterania hancur berantakan.
Ini karena penutupan Selat Bosphorus dan evakuasi aset angkatan laut dari Tartus, sehingga Rusia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan operasi maritim skala besar di Mediterania.
Imbasnya Rusia kemungkinan akan menderita isolasi jangka panjang dari Mediterania dan mengalami gangguan logistik yang parah pada operasinya di Mali, Burkina Faso, Republik Afrika Tengah, dan Sudan.
(Tribunnews.com / Namira Yunia)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.