Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Suriah

Rusia Tarik Pasukan dari Suriah: Implikasi Strategis untuk Masa Depan

Penarikan militer Rusia dari Suriah bisa mengubah kekuatan di kawasan. Simak selengkapnya.

X/Twitter
Foto satelit pada tanggal 5 Desember sebelum Assad runtuh menunjukkan Pangkalan Angkatan Laut Rusia di Tartus Suriah 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia yang ditempatkan di pangkalan militer Suriah mulai mengemasi peralatan tempur mereka setelah situasi di negara tersebut berubah drastis.

Laporan mengenai pengemasan alat tempur Rusia muncul setelah runtuhnya pemerintahan Bashar al-Assad yang disabotase oleh kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Citra satelit yang dirilis oleh Maxar menunjukkan bahwa pasukan Rusia sedang mengemas peralatan militer mereka di pangkalan udara Hmeimim, yang terletak di provinsi Latakia, Suriah.

Dalam citra tersebut, tampak sistem pertahanan rudal S-400 dan helikopter serang KA-52 Alligator sedang dipersiapkan untuk diangkut kembali ke Moskow.

Apa yang Ditemukan dalam Citra Satelit?

Citra satelit yang diambil pada hari Jumat menunjukkan dua pesawat kargo Antonov AN-124, pesawat kargo terbesar milik Rusia, berada di pangkalan udara Hmeimim.

Kedua pesawat tersebut bersiap untuk memuat helikopter serang KA-52 yang sedang dibongkar dan elemen unit pertahanan udara S-400.

Jurnalis dari Channel 4 juga melaporkan bahwa mereka melihat sekitar 150 kendaraan militer Rusia melakukan konvoi keluar dari Suriah dengan tertib, menandakan adanya kesepakatan untuk penarikan yang teratur.

Selain peralatan udara, kapal-kapal Angkatan Laut Rusia juga terlihat meninggalkan pangkalan mereka di Tartous, Suriah.

Menurut citra satelit Maxar, tiga fregat berpeluru kendali dan dua kapal pendukung lainnya telah meninggalkan pelabuhan Tartus antara tanggal 6 dan 9 Desember 2024.

Belum ada komentar resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia mengenai laporan ini.

Namun, informasi yang beredar mengindikasikan bahwa Rusia takut dengan pergerakan cepat pasukan pemberontak Suriah yang berhasil merebut beberapa kota penting dari rezim Assad.

Situasi ini menyebabkan Rusia kehilangan akses ke dua pangkalan militer strategis yang sebelumnya menjadi andalan mereka.

Apa Dampak dari Penarikan Ini bagi Rusia?

Kehilangan pangkalan militer di Suriah menjadi kemunduran besar bagi Rusia, terutama dalam konteks konflik yang masih berlangsung di Ukraina.

Analis militer Rusia, Ruslan Pukhov, menyatakan bahwa Rusia kini tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan proyek kekuatan keras di luar wilayah pengaruhnya.

Kejatuhan rezim Assad juga mengacaukan status kekuatan Rusia di Mediterania, menimbulkan ketidakpastian bagi operasi maritim mereka.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan