Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Masih Jadi Pemasok Utama LNG di UE, Kirim 701,5 Juta Euro pada Oktober 2024

Pada bulan Oktober 2024, Rusia tetap menjadi salah satu pemasok utama gas alam cair (LNG) Uni Eropa (UE), mengirimkan LNG senilai 701,5 juta euro.

Forbes
Ekspor gas alam cair (LNG) Amerika Serikat selama Maret 2022 naik hampir 16 persen dengan pengiriman ke Eropa paling mendominasi. - Pada bulan Oktober 2024, Rusia tetap menjadi salah satu pemasok utama LNG Uni Eropa (UE), mengirimkan LNG senilai 701,5 juta euro. 

Sebagian besar impor yang tersisa adalah gas alam.

Rusia masih menyumbang 15 persen dari total impor gas Uni Eropa pada tahun 2023.

Angka ini berada di belakang Norwegia dan AS, yang masing-masing menyumbang 30 persen dan 19 persen, serta di depan negara-negara Afrika Utara yang menyumbang 14 persen, menurut data dari Komisi Eropa.

Sebagian besar gas Rusia tersebut, tiba melalui jaringan pipa yang melintasi Ukraina dan Turki.

Di antara pembeli terbesar adalah Austria, Slowakia, dan Hungaria, yang ekonominya sangat bergantung pada bahan bakar tersebut.

Konsumen energi besar termasuk Spanyol, Prancis, Belgia, dan Belanda juga masih mengimpor gas alam cair Rusia melalui tanker.

Sebagian gas tersebut, akhirnya tercampur dengan sumber gas lain di jaringan pipa Eropa.

Hal ini berarti gas tersebut, berpotensi dikirim ke Jerman, meskipun negara tersebut berjanji untuk menghindari gas Rusia.

Keadaan Sekarang

Rusia menyumbang kurang dari 10 persen konsumsi gas Eropa pada tahun 2023, turun dari lebih dari sepertiga sebelum tahun 2022.

Norwegia telah menggantikan Rusia sebagai penyedia gas pipa terbesar di Eropa.

Selain itu, berkat fasilitas baru untuk membongkar LNG, AS kini menjadi pemasok utama bahan bakar cair di Eropa.

Eropa telah mengonsumsi lebih sedikit bahan bakar fosil, sebagian karena beberapa industri mengurangi produksi atau beralih ke barang-barang yang kurang membutuhkan energi.

Baca juga: PGN Perkuat Pemanfaatan Gas Bumi di Kawasan Timur Indonesia Lewat Penandatanganan PJB LNG

Hal ini juga didorong oleh penghematan energi dan rekor pemasangan daya terbarukan.

Krisis 2022 membuat pemerintah Eropa lebih bertekad untuk mempercepat penerapan energi yang lebih bersih.

Akibatnya, pembangkit listrik tenaga gas dan batu bara telah turun dalam jumlah yang sangat besar, menurut perusahaan riset energi yang berpusat di London, Ember.

Pada tahun 2023, untuk pertama kalinya tenaga angin menghasilkan lebih banyak daya daripada gas.

Permintaan gas Eropa 20 persen di bawah rata-rata sebelum krisis pada periode Januari-Agustus, menurut UBS Group AG.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved