Selasa, 26 Agustus 2025

Apa penyebab kebakaran Los Angeles dan mengapa api sulit dipadamkam?

Kebakaran yang terjadi di kawasan Pacific Palisades—yang menjadi tempat tinggal banyak selebritas—adalah kebakaran terparah dalam…

BBC Indonesia
Apa penyebab kebakaran Los Angeles dan mengapa api sulit dipadamkam? 

Namun, kabel listrik dan peralatan utilitas lainnya telah memicu beberapa kebakaran paling merusak dalam sejarah California.

Pada 2018, kebakaran hebat yang disebut Camp Fire menghanguskan kota Paradise dan menewaskan 85 orang, banyak di antaranya meninggal di dalam mobil mereka saat mencoba melarikan diri.

Ada secercah harapan bagi petugas pemadam kebakaran, karena prospek cuaca kebakaran di California Selatan turun dari "sangat kritis" menjadi "kritis".

Namun, peramal cuaca BBC Sarah Keith-Lucas mengatakan tidak ada ramalan hujan di daerah tersebut setidaknya hingga minggu depan, jadi kondisinya masih memungkinkan terjadinya kebakaran.

Apa peran perubahan iklim dalam kebakaran LA?

Meskipun angin kencang dan minimnya curah hujan menyebabkan kebakaran, para pakar mengatakan perubahan iklim mengubah kondisi lingkungan dan meningkatkan potensi terjadinya kebakaran seperti itu.

Sebagian besar wilayah barat Amerika Serikat, termasuk California, mengalami kekeringan selama puluhan tahun yang berakhir hanya dua tahun lalu, yang membuat wilayah tersebut rentan.

Penelitian pemerintah AS secara tegas menghubungkan perubahan iklim dengan kebakaran hutan yang lebih besar dan lebih parah di AS bagian barat.

"Perubahan iklim, termasuk meningkatnya suhu panas, kemarau panjang, dan atmosfer yang gersang, telah menjadi pendorong utama meningkatnya risiko dan luasnya kebakaran hutan di Amerika Serikat bagian barat," kata Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional.

Musim kebakaran di California Selatan umumnya diperkirakan berlangsung dari Mei hingga Oktober, namun gubernur negara bagian tersebut, Gavin Newsom, telah menunjukkan sebelumnya bahwa kebakaran telah menjadi masalah yang terus-menerus.

"Tidak ada musim kebakaran," katanya.

Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan