Rabu, 15 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kais Reruntuhan di Gaza, Warga Palestina Temukan Puluhan Mayat Terkubur

Sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai, warga Gaza menemukan puluhan mayat yang terperangkap di bawah puing-puing bangunan yang hancur

YouTube/Al Jazeera
Pada Senin (20/1/2025), petugas pertahanan sipil di Jalur Gaza terus berupaya mengevakuasi jasad puluhan martir yang telah membusuk, baik yang berada di bawah reruntuhan maupun yang tertinggal di jalan, dan tidak dapat dijangkau karena pemboman Israel. Mereka melakukan evakuasi setelah Israel-Hamas memulai gencatan senjata tahap 1 pada Minggu (19/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Palestina di Gaza terus mengais reruntuhan untuk mencari mayat yang terkubur setelah serangan udara yang menghancurkan wilayah tersebut.

Sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai, warga Gaza menemukan puluhan mayat yang terperangkap di bawah puing-puing bangunan yang hancur.

Menurut sumber medis yang dilaporkan oleh Al Jazeera, sebanyak 97 warga Palestina ditemukan tewas di kota Rafah, Gaza selatan, sejak gencatan senjata diberlakukan.

Proses identifikasi korban menjadi semakin sulit karena jasad sudah terkubur selama berbulan-bulan, sementara pemboman terus berlangsung.

Dikutip dari Courier Mail, Badan Pertahanan Sipil Palestina memperkirakan sekitar 10.000 mayat masih terkubur di bawah reruntuhan di seluruh Gaza, sementara sekitar 2.840 mayat lainnya hilang tanpa jejak, menurut juru bicara Layanan Darurat Sipil Palestina, Mahmoud Basal.

Warga yang kembali ke rumah mereka setelah pertempuran merasa terkejut dengan kehancuran yang terjadi, bahkan hampir tidak dapat mengenali lingkungan tempat tinggal mereka.

Mohamed Gomaa, yang kehilangan saudara laki-laki dan keponakannya dalam perang, menyatakan bahwa kehancuran yang terjadi di Gaza adalah “perang pemusnahan,” jauh lebih buruk daripada bencana alam seperti gempa bumi atau banjir.

Bantuan Mulai Mengalir ke Gaza

Di tengah gencatan senjata, bantuan mulai mengalir ke Gaza.

Lebih dari 630 truk bantuan telah memasuki jalur Gaza pada hari Minggu, dengan sebagian besar bantuan diarahkan ke wilayah utara yang paling terpengaruh oleh kelaparan.

Warga Gaza merasa sedikit lega dengan turunnya harga barang dan ketersediaan bahan makanan, seperti coklat impor, yang sebelumnya sulit dijangkau.

Baca juga: Pemukim Ilegal Israel Ngamuk usai Gencatan Senjata Gaza, Lempar Bom Molotov ke Warga Palestina

Pembangunan Kembali Gaza

Perhatian kini beralih ke pemulihan Gaza yang sangat membutuhkan.

Pembangunan kembali wilayah ini diperkirakan akan memakan waktu puluhan tahun, dengan pembersihan lebih dari 50 juta ton puing-puing akibat pemboman Israel membutuhkan biaya yang sangat besar, sekitar $1,2 miliar.

Program Pembangunan PBB mengungkapkan bahwa pembangunan di Gaza telah mundur 69 tahun akibat konflik ini.

Meski gencatan senjata terus berlaku, insiden kekerasan masih terjadi.

Pada Senin (20/1/2025) pagi, dua warga Palestina, termasuk seorang remaja laki-laki, dibunuh oleh penembak jitu Israel di Rafah.
Delapan warga Palestina, termasuk anak-anak, terluka akibat tembakan Israel.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved