Sabtu, 23 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas-Israel Saling Tuding Langgar Gencatan Senjata, Kini Pembebasan Sandera di Gaza Akan Ditunda

Hamas menuduh Israel melanggar gencatan senjata dalam perang Gaza, sementara Israel juga melontarkan tudingan pada Hamas.

Telegram Brigade Al-Qassam
ANGGOTA BRIGADE AL-QASSAM - Foto ini diambil pada Minggu (9/2/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Sabtu (8/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam berjabat tangan sebelum menyerahkan berkas kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) selama pertukaran tahanan ke-5 pada Sabtu (8/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, dengan imbalan 183 tahanan Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Hamas mengatakan mereka akan menunda pembebasan lebih lanjut para sandera di Jalur Gaza, Senin (10/2/2025).

Hamas menuduh Israel melanggar gencatan senjata dalam perang Gaza.

Hamas mengatakan rencananya untuk menunda pembebasan sandera berikutnya "sampai pemberitahuan lebih lanjut" bergantung pada apakah Israel "mematuhi kewajibannya."

Sementara itu, seorang pejabat Israel mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang berkonsultasi dengan pejabat keamanan setelah pengumuman Hamas.

Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas pertimbangan internal, mengatakan Netanyahu juga memajukan jadwal pertemuan Kabinet Keamanannya hingga Selasa (11/2/2025) pagi dari yang dijadwalkan pada sore hari.

Selain membatalkan cuti bagi tentara di Gaza, militer Israel juga mengatakan pada hari Senin bahwa mereka memperkuat pasukan pertahanan yang bertanggung jawab atas wilayah di sepanjang perbatasan dengan Gaza.

Seorang hakim mengabulkan permintaan Netanyahu untuk menunda kesaksiannya dalam persidangan korupsi yang sedang berlangsung pada hari Selasa karena situasi keamanan.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan rencana Hamas untuk menunda pembebasan sandera berikutnya merupakan "pelanggaran total" terhadap perjanjian gencatan senjata.

Ia lantas memerintahkan militer Israel untuk berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi.

Koordinator perdana menteri untuk sandera mengatakan pemerintah Israel bermaksud untuk menaati perjanjian tersebut.

Saling tuduh, Juru bicara Hamas Abu Obeida mengatakan di media sosial bahwa Israel telah menghalangi ketentuan utama gencatan senjata dengan tidak mengizinkan warga Palestina kembali ke Gaza utara.

Baca juga: Menhan Israel Minta IDF Siaga setelah Hamas Tunda Pembebasan Sandera Pekan Ini

Israel disebut melakukan serangan di seluruh wilayah dan gagal memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan.

Kelompok tersebut kemudian mengeluarkan pernyataan yang menyebut penundaan yang direncanakan sebagai “sinyal peringatan,” dan menambahkan bahwa “pintu tetap terbuka bagi pertukaran untuk dilanjutkan sesuai rencana jika Israel mematuhi kewajibannya.”

Kini, kelompok yang mewakili banyak keluarga sandera meminta negara-negara penengah untuk mencegah kesepakatan itu gagal.

"Bukti terbaru dari mereka yang dibebaskan, serta kondisi menyedihkan para sandera yang dibebaskan Sabtu lalu, tidak menyisakan ruang untuk keraguan — waktu sangatlah penting, dan semua sandera harus segera diselamatkan dari situasi mengerikan ini," kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang, dilansir AP News.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan