Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel akan Putus Aliran Listrik di Gaza, Hamas: Ini Pemerasan setelah Mereka Blokir Bantuan

Israel akan memutus aliran listrik di Jalur Gaza. Hamas mengatakan ini adalah pemerasan murahan setelah Israel memblokir bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Instagram @b.netanyahu
NETANYAHU - Foto ini diambil dari Instagram Netanyahu pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam unggahan Instagram-nya pada 10 Desember 2024 yang menuliskan terima kasih kepada pendukung Israel. Pada Minggu (9/3/2025), Israel mengumumkan mereka akan memutus aliran listrik di Gaza setelah memblokir masuknya bantuan. 

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengecam Israel yang mengancam akan memutus aliran listrik di Jalur Gaza.

"Kami mengutuk keras keputusan pendudukan (Israel) untuk memutus aliran listrik ke Gaza setelah merampas makanan, obat-obatan, dan air," kata anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq, dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (9/3/2025).

Ia menganggapnya sebagai upaya putus asa untuk menekan rakyat dan perlawanan mereka melalui kebijakan pemerasan murahan dan tidak dapat diterima.

Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Energi Israel Eli Cohen memerintahkan penghentian pasokan listrik ke Gaza, seminggu setelah Israel melarang bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza yang hancur dan dilanda kelaparan.

"Saya baru saja menandatangani perintah untuk segera menghentikan pasokan listrik ke Jalur Gaza," kata Eli Cohen dalam klip video, Minggu.

Satu-satunya jaringan listrik antara Israel dan Gaza setidaknya telah memasok pabrik desalinasi utama di Jalur Gaza, yang melayani lebih dari 600.000 orang.

Selain itu, penduduk Gaza mengandalkan panel surya dan generator untuk listrik.

"Kami akan menggunakan semua alat yang kami miliki untuk membebaskan para sandera dan memastikan bahwa Hamas tidak akan berada di Gaza keesokan harinya setelah perang di Jalur Gaza," tambahnya, seperti diberitakan Al Araby.

Sementara itu, Pelapor Khusus PBB mengenai situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina, Francesca Albanese, mengatakan pemutusan pasokan listrik ke Jalur Gaza oleh Israel berarti tidak ada air bersih.

Menurutnya, hal itu merupakan peringatan genosida.

“Kegagalan untuk menerapkan sanksi dan embargo senjata terhadap Israel berarti mendukungnya dalam melakukan salah satu genosida yang paling dapat dicegah dalam sejarah kita,” tulis Francesca Albanese di akun X pada Minggu.

Baca juga: Israel Siapkan Rencana Perang Baru di Gaza: Tak Ada Cara Lenyapkan Hamas Kecuali Duduki Gaza

Blokir Bantuan dan Listrik di Gaza, Israel Berdalih Ingin Menekan Hamas

Sementara itu, media Israel melaporkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memiliki rencana untuk menerapkan tekanan maksimum untuk memaksa Hamas menyetujui perpanjangan tahap pertama gencatan senjata, yang berakhir pada 1 Maret lalu.

Netanyahu mengumumkan persetujuan Israel atas penyelesaian Amerika yang menetapkan perpanjangan tahap pertama selama bulan Ramadan dan Paskah Yahudi, yaitu hingga pertengahan April, dan menuduh Hamas menolaknya.

"Tekanan yang ingin diberikan Netanyahu termasuk menghentikan pasokan listrik ke Gaza," lapor media Israel.

Sebelumnya, Israel mengatakan mereka menghentikan masuknya barang ke Jalur Gaza dengan alasan ketidaksepakatan dengan Hamas mengenai cara melanjutkan pelaksanaan perjanjian gencatan senjata.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan