Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Suriah

Militer Suriah Umumkan Berakhirnya Operasi terhadap Loyalis Bashar al-Assad

Pemerintah Suriah mengumumkan bahwa operasi militer terhadap loyalis mantan Presiden Bashar al-Assad telah selesai.

Tangkapan layar YouTube TRT World
BENTROKAN MEMATIKAN - Tangkapan layar YouTube TRT World pada Senin (10/3/2025), menunjukkan bentrokan mematikan antara loyalis Assad dan pasukan keamanan di Latakia pada Sabtu (8/3/2025). Pemerintah Suriah mengumumkan bahwa operasi militer terhadap loyalis mantan Presiden Bashar al-Assad telah selesai. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Suriah mengumumkan bahwa operasi militer terhadap loyalis mantan Presiden Bashar al-Assad telah selesai.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Suriah pada hari Senin (10/3/2025).

"Pasukan kami berhasil menetralisir sel-sel keamanan dan sisa-sisa rezim sebelumnya di berbagai kota, menggagalkan ancaman dan mengamankan wilayah tersebut," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan, Hassan Abdul Ghani, dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara, SANA, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Abdul Ghani juga menyatakan bahwa pemerintah kini berfokus pada pemulihan kondisi di wilayah terdampak.

"Kami sedang membuka jalan bagi kehidupan untuk kembali normal dan untuk konsolidasi keamanan dan stabilitas," tambahnya, dikutip dari Al-Arabiya.

"Semuanya dapat melanjutkan operasi dan menyediakan layanan-layanan penting bagi warga negara, membuka jalan bagi kembalinya kehidupan normal dan memperkuat keamanan dan stabilitas," tambahnya.

Sebagai bagian dari upaya menegakkan hukum, pasukan keamanan akan bekerja sama dengan komite investigasi untuk mengungkap keadaan kejadian, memverifikasi fakta, dan memastikan keadilan bagi mereka yang menjadi korban kekerasan.

Pemerintah Suriah juga menegaskan komitmennya untuk terus memberantas ancaman dari loyalis Assad yang tersisa.

"Kami mampu meredam serangan dari sisa-sisa rezim lama dan para perwiranya. Kami menghancurkan unsur kejutan mereka dan berhasil menjauhkan mereka dari pusat-pusat vital, mengamankan sebagian besar jalan utama," jelas Abdul Ghani.

Ini menandai berakhirnya bentrokan yang telah berlangsung selama beberapa waktu di wilayah pesisir negara itu.

Menurut kelompok pemantau perang, pertempuran antara loyalis Assad dan penguasa baru telah menewaskan lebih dari 1.000 orang.

Termasuk 745 warga sipil, 125 anggota pasukan keamanan Suriah, dan 148 pejuang yang setia kepada al-Assad.

Baca juga: Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa Buka Suara tentang Bentrokan Berdarah yang Tewaskan 1.000 Orang

Bentrokan sengit ini terjadi di kota-kota strategis seperti Al Mukhtareyah, Muzayraa, dan Al-Zubar di Latakia, serta Ad Dali, Ta'nita, dan Al Qadmus di Tartous.

Ahmed Al-Sharaa Bentuk Komite Pencari Fakta

Atas bentrokan yang terjadi ini, presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa pada hari Minggu (9/3/2025) telah mengumumkan pembentukan sebuah komite untuk mencari fakta.

Komite pencari fakta ini dibentuk untuk menyelidiki peristiwa yang terjadi di pesisir Suriah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan