Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Sambut Baik Pernyataan Trump yang Batal Usir Penduduk Gaza

Hamas menyambut baik pernyataan Presiden AS Donald Trump yang batal mengusir penduduk Gaza setelah sebut tak ada yang memaksa warga Gaza pergi.

Telegram Brigade Al-Quds
BRIGADE AL-QUDS - Foto ini diambil pada Kamis (13/2/2025) dari publikasi resmi Telegram Brigade Al-Quds (sayap militer Jihad Islam), memperlihatkan anggota Brigade Al-Quds diapit oleh anggota Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) saat berpatroli selama pertukaran tahanan gelombang ke-3 Kamis (30/1/2025) yang membebaskan sandera Israel; Agam Berger, Arbel Yehud dan Gadi Moses serta 5 warga Thailand dengan imbalan pembebasan 110 warga Palestina. Pada Rabu (12/3/2025), Hamas menyambut baik pernyataan Trump untuk batal mengusir penduduk Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Hazem Qassem, menyambut baik pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengatakan tidak ada yang memaksa penduduk Palestina meninggalkan Jalur Gaza.

Hamas mendukung pernyataan tersebut jika itu berarti Trump mundur dari ide apa pun yang berupaya menggusur rakyat Jalur Gaza.

"Jika pernyataan Presiden AS Trump merupakan kemunduran dari gagasan untuk menggusur penduduk Jalur Gaza, maka itu disambut baik," kata Hazem Qassem, Rabu (12/3/2025).

"Kami menyerukan kepadanya untuk melengkapi posisi ini dengan mewajibkan pendudukan untuk melaksanakan semua perjanjian gencatan senjata," tambahnya, seperti diberitakan Sky News.

Ia meminta Trump agar tidak berpihak kepada Israel dan pejabat Zionis sayap kanan yang ekstrem.

"Kami menyerukan kepada presiden AS untuk tidak berpihak pada visi kaum Zionis sayap kanan yang ekstrem," lanjutnya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menjawab pertanyaan wartawan mengenai rencana sebelumnya untuk mengusir penduduk Gaza dan merekonstruksi wilayah tersebut.

"Tidak ada yang memaksa rakyat Gaza untuk pergi," kata Trump kepada wartawan dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Irlandia Miguel Martin di Gedung Putih, Rabu (12/3/2025).

Sementara itu, para menteri luar negeri negara Arab menekankan kepada Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengenai pentingnya mengadopsi rencana Arab untuk Jalur Gaza.

Sebelumnya Mesir mengajukan rencana untuk merekonstruksi Jalur Gaza, mendorong berlanjutnya gencatan senjata dan solusi dua negara, seperti diberitakan Al Jazeera.

Pada bulan Februari lalu, Trump mengungkapkan rencana AS untuk memindahkan penduduk Jalur Gaza ke wilayah lain, mengambil alih wilayah tersebut dan merekonstruksi Jalur Gaza yang sudah hancur sesuai standar AS.

Baca juga: Trump Tarik Ucapannya di Hadapan Pemimpin Irlandia: Tak Ada yang Usir Penduduk Gaza

Rencana Trump didukung oleh sekutunya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sementara itu, negara-negara Arab dan masyarakat internasional mengecam rencana Trump dengan mengatakan itu adalah pembersihan etnis.

Menanggapi rencana Arab, Trump dan Israel menolak rencana tersebut dan tidak yakin mereka bisa melakukannya tanpa mengusir warga Gaza.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan