Gempa di Myanmar
Gempa di Myanmar, Total 16 Orang Tewas di Myanmar dan Thailand
Gempa di Myanmar, setidaknya 13 orang tewas di Myanmar dan tiga orang di Thailand. Lebih dari 200 orang dilaporkan terluka di Myanmar.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang Myanmar bagian tengah pada Jumat (28/3/2025).
Guncangan kuat terasa hingga Thailand dan negara-negara lain di Asia Tenggara, menyebabkan kerusakan parah dan menimbulkan korban jiwa.
Dikutip dari New York Times, setidaknya 13 orang tewas di Myanmar dan tiga orang di Thailand
Lebih dari 200 orang dilaporkan terluka di Myanmar, menurut seorang dokter di Rumah Sakit Umum Mandalay.
Gempa terjadi di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, sekitar pukul 12.50 waktu setempat, menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Gempa susulan berkekuatan 6,4 skala Richter terjadi 12 menit kemudian.
Banyak bangunan mengalami kerusakan parah, termasuk rumah sakit di Mandalay yang mengakibatkan pasien harus dievakuasi ke area parkir.
Beberapa jembatan dan bangunan juga dilaporkan runtuh di seluruh Myanmar, termasuk di ibu kota Naypyidaw.
Situasi di Thailand
Di Bangkok, ibu kota Thailand, gempa menyebabkan kepanikan warga.
Banyak orang berlarian keluar dari gedung-gedung tinggi, dan lalu lintas sempat macet total.
Baca juga: BMKG: Gempa Besar di Myanmar Tak Pengaruhi Kegempaan Indonesia
Beberapa video yang diverifikasi The New York Times menunjukkan runtuhnya gedung pencakar langit setinggi 30 lantai yang sedang dibangun.
Gedung tersebut dilaporkan sebagai Kantor Auditor Jenderal yang baru.
Setidaknya tiga orang tewas akibat runtuhnya gedung, menurut seorang petugas penyelamat.
Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyatakan Bangkok sebagai "daerah darurat" dan meminta penduduk mengungsi dari gedung-gedung tinggi untuk mengantisipasi gempa susulan.
Menurut laporan AFP, beberapa layanan metro dan kereta ringan di kota tersebut juga dihentikan sementara.
Getaran gempa juga terasa di Bangladesh, termasuk di ibu kotanya, Dhaka, meskipun belum ada laporan kerusakan.
Di Vietnam, gempa mengguncang gedung-gedung di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh.
Gempa Besar
Myanmar merupakan wilayah rawan gempa karena berada di atas Sesar Sagaing yang membentang dari utara ke selatan negara itu.
USGS mencatat enam gempa besar berkekuatan lebih dari 7,0 SR telah terjadi di sekitar sesar ini antara tahun 1930 dan 1956.
Pada tahun 2016, gempa berkekuatan 6,8 SR mengguncang Bagan, ibu kota kuno Myanmar, menewaskan tiga orang serta meruntuhkan menara dan tembok kuil di kawasan wisata tersebut.
Saat ini, Myanmar masih menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan memiliki sistem medis yang terbatas, terutama di daerah pedesaan.
Hal ini dapat memperumit upaya tanggap darurat dan pemulihan setelah gempa besar seperti yang terjadi kali ini.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.