Rabu, 13 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Intel Jerman: Rusia Sedang Persiapkan Perang dengan NATO

Badan intelijen Jerman memprediksi bahwa Rusia saat ini sedang mempersiapkan perang skala besar dengan NATO, karena tidak puas dengan Ukraina saja.

Penulis: Tiara Shelavie
Kremlin/Sergey Bobylev, TASS
PERANG MALAWAN NATO - Foto ini diambil dari Kremlin pada Sabtu (15/3/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dalam rapat pleno Forum Teknologi Masa Depan di Moskow pada 21 Februari 2025. Badan intelijen Jerman memprediksi bahwa Rusia saat ini sedang mempersiapkan perang skala besar dengan NATO. 

TRIBUNNEWS.COM - Dinas Intelijen Federal Jerman (BND) dan angkatan bersenjata negara tersebut menilai Rusia memandang Barat sebagai musuh sistemik.

Rusia sedang membangun kekuatan militernya dan bersiap untuk konfrontasi skala besar dengan NATO.

Dilansir Pravda Eropa, dengan mengacu pada laporan media Jerman, Bild, diyakini Presiden Rusia Vladimir Putin siap menggunakan kekuatan militer untuk mewujudkan tujuan imperialisnya.

Penilaian tersebut, yang juga dilaporkan oleh media Jerman lainnya seperti Süddeutsche Zeitung, WDR, dan NDR, menunjukkan Putin tidak akan puas hanya dengan Ukraina.

Pada akhir dekade ini, Rusia kemungkinan telah menciptakan semua kondisi yang diperlukan untuk dapat melancarkan perang konvensional berskala besar.

Badan Intelijen Lituania (VSD) meyakini saat ini Rusia belum berada dalam posisi untuk melancarkan perang konvensional berskala besar melawan NATO dalam jangka menengah.

Namun, tindakan militer terbatas terhadap satu atau lebih negara NATO masih mungkin dilakukan.

Putin diduga berencana untuk menguji seberapa serius negara-negara NATO benar-benar menjalankan kewajiban Pasal 5, yaitu memberikan bantuan kepada negara anggota jika terjadi keadaan darurat.

Laporan BND menunjukkan, meskipun tiga perempat tentara dan peralatan Rusia dari wilayah perbatasan Baltik saat ini dikerahkan di Ukraina, angkatan udara dan angkatan laut Rusia tetap dalam keadaan siaga penuh.

Jika perang di Ukraina berakhir, unit-unit Rusia akan dikerahkan kembali ke wilayah tersebut.

Meskipun mengalami kerugian besar dan terkena sanksi Barat, Putin terus memperkuat militernya.

Baca juga: Untuk Pertama Kali, Negara Baru NATO Kerahkan Jet yang Dibuat Khusus untuk Perang Lawan Rusia

Bundeswehr dan BND melaporkan ekonomi militer Rusia menghasilkan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan perang di Ukraina.

Pada 2026, jumlah Angkatan Bersenjata Rusia diperkirakan akan meningkat menjadi 1,5 juta tentara.

Menurut rencana pada 2022, jumlah personel, senjata, dan peralatan militer Federasi Rusia di perbatasan dengan NATO harus ditingkatkan sebesar 30-50 persen.

Kremlin diketahui meningkatkan pengeluaran militer dengan sangat pesat.

Pada 2025, jumlahnya akan mencapai sekitar €120 miliar, yang setara dengan lebih dari 6 persen PDB.

Dengan demikian, Rusia hampir melipatgandakan anggaran militernya hingga empat kali lipat dibandingkan dengan tahun 2021.

NATO Ancam Putin atas Serangan terhadap Polandia atau Negara NATO Lainnya

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, baru-baru ini memberikan pernyataan tegas tentang bagaimana NATO akan bertindak jika terjadi serangan Rusia terhadap Polandia atau negara anggota lainnya.

Dalam konferensi pers pada Rabu (26/3/2025) bersama dengan Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, selama kunjungannya ke Warsawa, Rutte menekankan, Polandia merupakan kontributor penting bagi pertahanan kolektif NATO di laut, udara, dan darat.

"Jika ada pihak yang salah perhitungan dan mengira mereka bisa lolos dengan menyerang Polandia atau sekutu lainnya, mereka akan berhadapan dengan kekuatan penuh dari Aliansi yang kuat ini. Reaksi kami akan sangat menghancurkan," kata Rutte, dilansir European Pravda.

"Ini harus sangat jelas bagi Vladimir Vladimirovich Putin dan siapa pun yang berniat menyerang kami."

Rutte juga menekankan, kemitraan transatlantik tetap menjadi dasar NATO, dan hal ini tidak akan berubah.

Sementara itu, Tusk menegaskan Polandia menginginkan perdamaian cepat di Ukraina.

Namun, ia menekankan, perdamaian harus adil dan menjamin keamanan Ukraina, Polandia, serta negara-negara NATO.

Tusk baru-baru ini mengumumkan ia sedang menyusun model pelatihan militer bagi setiap pria dewasa di Polandia jika terjadi perang.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan