Konflik Palestina Vs Israel
Bos Hamas Desak Israel Segera Setujui Proposal Gencatan Senjata di Gaza Jelang Idul Fitri 2025
Pemimpin Hamas, Khalil Al-Hayya menyetujui proposal gencatan senjata Gaza yang diajukan mediator, ia juga juga mendesak Israel mendukung proposal itu
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin militan sayap kanan Hamas, Khalil Al-Hayya menyetujui proposal gencatan senjata Gaza terbaru yang diajukan mediator Arab dan Mesir.
Pernyataan tersebut diungkap Al-Hayya yang juga mendesak Israel untuk mendukung proposal gencatan itu.
Al-Hayya menambahkan bahwa Hamas telah sepenuhnya mematuhi ketentuan perjanjian gencatan senjata pertama dan berharap Israel “tidak menghalangi usulan ini.”
"Dua hari yang lalu, kami menerima proposal dari saudara-saudara mediator di Mesir dan Qatar. Kami menanggapinya secara positif dan menyetujuinya,” ujar Pemimpin Hamas Khalil al-Haya dalam pidato yang dikutip dari CNN International.
“Kami berharap bahwa pendudukan (Israel) tidak akan menghalanginya," imbuh al-Haya.
Hal tersebut turut dikonfirmasi oleh seorang pejabat Mesir, yang mengatakan Hamas telah sepakat melakukan gencatan senjata selama 50 hari yang dimulai saat Idul Fitri,
Selama kesepakatan berlangsung nantinya Hamas akan membebaskan lima sandera yang masih hidup.
Termasuk seorang warga Amerika-Israel sebagai imbalan atas izin Israel untuk memasukkan bantuan ke wilayah itu dan jeda pertempuran selama seminggu.
Lebih lanjut, untuk mempercepat tercapainya usulan gencatan senjata, Hamas bersama dengan faksi-faksi lain mengaku telah menyerahkan daftar para profesional dan ahli independen kepada Mesir.
Langkah ini dilakukan untuk membantu membentuk sebuah komite mengelola daerah kantong tersebut sesuai isi kesepakatan gencatan senjata.
Meski Hamas sepakat menyetujui usulan gencatan senjata, namun kelompok yang didukung Iran tersebut memperingatkan "senjata perlawanan" akan tetap berada di tangan rakyat dan negara "jika pendudukan Israel terus berlanjut."
Israel Tolak Gencatan Senjata
Berbanding terbalik dengan sikap Hamas, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu disebut menolak proposal kesepakatan gencatan senjata mediator.
Baca juga: Hamas Rilis Video Baru Sandera Israel, Elkana Bohbot Pertanyakan Janji Netanyahu Bebaskan Tawanan
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak memberikan perincian tentang tawaran balasan Israel, namun tawaran tersebut disebut telah mendapat persetujuan dari pemerintah AS.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kemarin, mengadakan serangkaian konsultasi sesuai dengan usulan yang diterima dari para mediator. Beberapa jam yang lalu, Israel menyampaikan kepada para mediator sebuah usulan balasan dengan koordinasi penuh dengan AS," kata kantor Netanyahu.
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diketahui telah berakhir pada 18 Maret lalu, usai Israel secara mendadak melakukan serangan besar-besaran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.