Kamis, 11 September 2025

Gempa di Myanmar

Gempa 7,7 SR di Myanmar: Ratusan Masjid Runtuh dan Banyak Nyawa Hilang

Gempa besar mengguncang Myanmar, lebih dari 50 masjid runtuh dan ratusan jiwa melayang.

Tangkapan layar YouTube ABC7
GEMPA MYANMAR - Tangkapan layar YouTube ABC7 pada Minggu (30/3/2025) menunjukkan Salah satu bangunan di Myanmar runtuh akibat gempa 7,7 SR. Gempa di Myanmar berkekuatan 7,7 skala Richter yang menghancurkan lebih dari 50 masjid di seluruh negara. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada tanggal 28 Maret 2025, Myanmar dilanda gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang menghancurkan lebih dari 50 masjid di seluruh negara.

Tragedi ini menyebabkan ratusan jemaah yang sedang beribadah di dalam masjid tewas tertimbun reruntuhan.

Situasi ini memperburuk kondisi komunitas Muslim di Myanmar, yang telah lama menghadapi diskriminasi dan pembatasan.

Bagaimana Dampak Gempa terhadap Korban dan Bangunan?

Berapa Jumlah Korban?

Menurut laporan yang dikeluarkan oleh pemerintah, jumlah korban tewas akibat gempa ini telah mencapai lebih dari 1.600 jiwa.

Data terbaru menyebutkan bahwa 1.644 orang tewas, sementara lebih dari 3.400 orang mengalami luka-luka dan sekitar 139 orang masih dinyatakan hilang.

Apa yang Terjadi di Mandalay?

Di Mandalay, banyak masjid mengalami kerusakan parah.

Htet Min Oo, seorang warga setempat yang selamat dari runtuhan, menceritakan betapa sulitnya menyelamatkan keluarganya. "Saya tidak tahu apakah mereka masih hidup di bawah reruntuhan. Setelah sekian lama, saya rasa tidak ada harapan lagi," ujarnya dengan suara bergetar.

Seorang warga lainnya, yang enggan disebutkan namanya, juga berbagi pengalaman pahitnya saat mencoba menyelamatkan seorang pria terjebak di bawah reruntuhan. "Sayangnya, tiga meninggal dan satu meninggal di pelukan saya," katanya.

Situasi tragis ini menggambarkan betapa menghancurkannya gempa bumi yang melanda wilayah tersebut.

Mengapa Kerusakan Masjid Begitu Parah?

Apa Penyebab Runtuhnya Bangunan Keagamaan?

Banyak masjid di Myanmar dalam kondisi rapuh sebelum bencana terjadi.

Pembatasan pemerintah terkait renovasi masjid telah mengakibatkan beberapa masjid, terutama yang berusia lebih dari 150 tahun, berisiko runtuh.

Julian Kyle, seorang pria yang berada di lokasi kejadian, memohon agar alat berat segera dikirim untuk membantu mengangkat reruntuhan. "Di bawah reruntuhan, anggota keluarga saya dan banyak orang lainnya tertimpa dan kehilangan nyawa," tulisnya di media sosial.

Di sisi lain, meskipun banyak masjid yang rusak, pemerintah militer Myanmar juga melaporkan kerusakan pada 670 biara Buddha dan 290 pagoda akibat gempa ini.

Namun, jumlah masjid yang terdampak belum diungkapkan secara jelas.

Bagaimana Tantangan Penyelamatan dan Kemanusiaan di Lapangan?

Apa Saja Kendala yang Dihadapi?

Gempa ini menghancurkan infrastruktur lain seperti jembatan dan jalan, mengganggu layanan transportasi dan memperlambat upaya penyelamatan.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa kerusakan pada jalan tol utama menghambat akses ke wilayah-wilayah yang paling terdampak.

Di samping itu, kurangnya pasokan medis, seperti peralatan trauma dan kantong darah, semakin memperburuk situasi.

Banyak tenaga medis telah dikerahkan ke daerah terdampak seperti Mandalay dan Nay Pyi Taw, tetapi kesulitan komunikasi dan pemadaman listrik membuat operasional mereka semakin sulit.

Bagaimana Kondisi Mental Warga Pasca Gempa?

Ribuan warga terpaksa menghabiskan malam di luar rumah karena ketakutan akan gempa susulan.

Situasi ini menyebabkan ketidakpastian dan trauma bagi banyak orang.

Menurut OCHA, sejumlah bangunan seperti rumah, sekolah, dan hotel juga hancur akibat guncangan hebat ini.

Apa Langkah Selanjutnya untuk Bantuan Internasional?

Harry Roberts, seorang relawan di Bangkok, menyatakan bahwa situasi di Myanmar kemungkinan jauh lebih parah daripada yang dilaporkan, mengingat pemerintah jarang meminta bantuan internasional.

Permintaan bantuan harus disampaikan melalui imigrasi dan bea cukai agar organisasi kemanusiaan dapat segera masuk dan memberikan bantuan.

Dengan keadaan yang semakin kritis, perhatian internasional sangat diperlukan untuk mendukung upaya penyelamatan dan pemulihan di Myanmar.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan