Konflik Rusia Vs Ukraina
Wang Yi: China dan Rusia Adalah Sahabat Selamanya, Tak Pernah Bermusuhan
Dalam kunjungannya ke Moskow, Menlu China Wang Yi sebut China dan Rusia adalah sahabat selamanya dan tidak pernah bermusuhan.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan Rusia dan China adalah sahabat selamanya dan tidak pernah bermusuhan.
"Prinsip 'teman selamanya, tidak pernah musuh' ... berfungsi sebagai dasar hukum yang kuat untuk memajukan kerja sama strategis pada tingkat yang lebih tinggi," kata Wang Yi dalam wawancara dengan kantor berita negara Rusia, RIA Novosti, selama kunjungannya ke Moskow pada Selasa (1/4/2025)
Dalam pernyataanya, Wang Yi juga menyambut baik tanda-tanda normalisasi hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Saat ini, Wang Yi sedang dalam kunjungan tiga hari ke Moskow untuk pembicaraan kerja sama strategis.
Perjalanan tersebut terjadi di tengah upaya Presiden AS Donald Trump dalam menengahi pembicaraan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Wang Yi mengatakan kondisi global saat ini mengharuskan kekuatan besar bertindak sebagai faktor stabilisasi, jadi sangat menggembirakan bahwa Rusia dan Amerika Serikat telah bergerak untuk memperbaiki hubungan.
"(Ini) bagus untuk menstabilkan keseimbangan kekuatan antara kekuatan-kekuatan besar dan menginspirasi optimisme dalam situasi internasional yang mengecewakan," kata Wang Yi.
Wang Yi mengatakan perundingan gencatan senjata Ukraina baru-baru ini telah membuahkan beberapa hasil dan harus dilanjutkan, meskipun terdapat perbedaan pandangan dan situasi sulit di medan perang.
"Langkah menuju perdamaian, meskipun tidak begitu besar, bersifat konstruktif - ada baiknya untuk terus membangunnya," kata Wang Yi.
"Dengan perdamaian, tidak ada rasa sakit dan tidak ada hasil. Anda perlu bekerja keras untuk mencapainya," lanjutnya.
Menurutnya, kesepakatan damai harus mengikat dan dapat diterima oleh semua pihak.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.133: Uni Eropa Tuduh Rusia Tunda Gencatan Senjata di Ukraina
Ia juga menegaskan kembali bahwa China siap memainkan peran dalam menyelesaikan perang di Ukraina.
"Kami menganjurkan pemberantasan penyebab krisis melalui dialog dan negosiasi, yang pada akhirnya mencapai perjanjian perdamaian yang adil, jangka panjang, dan mengikat yang dapat diterima oleh semua pihak," kata Wang Yi.
Sebelumnya, Kremlin mengatakan pada hari Senin (31/3/2025) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan menerima kunjungan Wang Yi, yang juga akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.