Rabu, 17 September 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

China Batalkan Kontrak dengan Boeing di Tengah Perang Dagang, Trump Tanggapi Sikap Beijing

Ketegangan antara Amerika Serikat dan China kembali memanas. Di mana China membatalkan kontrak dengan Boieng di tengah perang dagang AS-China.

Tangkapan layar YouTube CNN-NEWS18
CHINA BOIKOT BOEING - Tangkapan layar YouTube CNN-NEWS18 pada Selasa (16/4/2025). Foto ini menunjukkan China telah menghentikan pengiriman jet Boeing di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan AS. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan antara Amerika Serikat dan China kembali memanas setelah Presiden Donald Trump menyatakan bahwa keputusan untuk melanjutkan perundingan dagang berada sepenuhnya di tangan Beijing.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt pada Selasa (15/4/2025) di tengah meningkatnya friksi antara dua ekonomi terbesar dunia.

“Bola ada di tangan China. China perlu membuat kesepakatan dengan kami. Kami tidak harus membuat kesepakatan dengan mereka,” ujar Leavitt saat membacakan pernyataan Trump, dikutip dari CNA.

Meskipun Trump disebut terbuka untuk kembali bernegosiasi, Leavitt menegaskan bahwa inisiatif harus datang dari pihak China

Pernyataan Trump ini menyusul keputusan China untuk membatalkan kesepakatan besar dengan Boeing

Trump mengungkapkan di media sosial bahwa Beijing telah memerintahkan maskapai penerbangannya untuk tidak menerima pengiriman pesawat dari produsen jet asal AS tersebut.

“Menariknya, mereka baru saja mengingkari kesepakatan besar dengan Boeing, dengan mengatakan bahwa mereka ‘tidak akan mengambil alih’ pesawat yang telah sepenuhnya dikomitmenkan,” tulis Trump dalam platform Truth Social.

Laporan dari Bloomberg News menguatkan pernyataan Trump, menyebut bahwa China tidak hanya menolak pengiriman jet Boeing, tetapi juga menghentikan pembelian peralatan dan suku cadang pesawat dari perusahaan-perusahaan Amerika.

Langkah ini diambil sebagai balasan atas keputusan Trump memberlakukan tarif sebesar 145 persen terhadap barang-barang asal China, dikutip dari Al Jazeera.

Kebijakan tarif tersebut telah memicu eskalasi perang dagang, yang kini menjalar ke sektor industri kedirgantaraan global. 

Produsen pesawat, maskapai, serta pemasok saat ini tengah meninjau ulang kontrak senilai miliaran dolar, menyusul ketidakpastian mengenai siapa yang akan menanggung beban tambahan akibat tarif.

Bloomberg mencatat bahwa tiga maskapai terbesar di China, Air China, China Eastern Airlines, dan China Southern Airlines, sebelumnya dijadwalkan menerima total hampir 180 unit pesawat Boeing antara 2025 hingga 2027.

Baca juga: Siasati Tarif Impor Trump, China Rayu Konsumen AS Lewat TikTok Shop

Namun, dengan arahan baru dari pemerintah China, pengiriman tersebut kini dibatalkan.

Selain pembatalan pengiriman pesawat, Beijing juga dikabarkan meminta maskapai domestiknya untuk menghentikan pembelian komponen dan suku cadang dari perusahaan-perusahaan AS, termasuk Boeing.

Kebijakan ini diperkirakan akan meningkatkan biaya operasional dan pemeliharaan pesawat-pesawat yang sudah beroperasi di wilayah China.

Trump juga menuduh bahwa China belum sepenuhnya memenuhi kesepakatan perdagangan yang sebelumnya disepakati sebagai bentuk gencatan senjata dalam perang tarif yang terjadi di masa jabatan pertamanya.

Ini bukan pertama kalinya China membatalkan kontrak sementara dengan Boeing.

Sebelumnya, China telah menghentikan sementara produksi jet Boeing 737 MAX setelah dua kecelakaan fatal pada tahun 2018 dan 2019.

Saat itu, kecelakaan telah menewaskan hampir 350 orang.

Kemudian di tahun 2019, China juga juga telah menangguhkan sebagian besar pesanan dan pengiriman jet tersebut

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait China dan Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan