Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Dukung AS, Israel Tak akan Biarkan Iran Memperoleh Senjata Nuklir
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebut Israel tidak akan mengizinkan Iran memiliki senjata nuklir, di tengah perundingan AS-Iran.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan Israel tidak akan mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir.
Pernyataan itu disampaikan di tengah upaya sekutunya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, untuk merundingkan kesepakatan nuklir dengan Iran.
"Seperti yang telah dinyatakan berkali-kali oleh Perdana Menteri: Israel tidak akan mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir," kata pernyataan dari kantor Netanyahu, Kamis (17/4/2025).
Pernyataan Netanyahu menyusul laporan bahwa Presiden Trump telah memblokir rencana Israel untuk menyerang situs nuklir Iran.
Israel dan pemerintah negara-negara Barat telah lama menuduh Iran mengejar kemampuan senjata nuklir, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Teheran.
Bahkan sebelum serangan Israel di Jalur Gaza setelah Operasi Banjir Al-Aqsa pada Oktober 2023, Netanyahu berulang kali menuduh Iran mendukung Hamas dan kelompok bersenjata lain untuk menyerang Israel.
"Perdana Menteri telah memimpin tindakan terbuka dan rahasia yang tak terhitung jumlahnya dalam pertempuran melawan program nuklir Iran, yang tanpanya Iran saat ini tidak akan memiliki persenjataan nuklir," kata pernyataan itu.
"Tindakan ini menunda program nuklir Iran hampir satu dekade," lanjutnya, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kantor Netanyahu merilis pernyataan itu ketika beberapa pihak menepis ancaman Iran dan menyebutnya sebagai 'pemutarbalikan fakta politik' serta menyebut perdana menteri 'paranoid'.
Sementara itu, Donald Trump berupaya mengambil jalan diplomasi daripada tindakan militer yang dipromosikan Netanyahu sejak beberapa dekade itu.
Pada bulan Maret, Trump mengirim surat kepada pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei yang mendesak dilakukannya perundingan antara AS dan Iran.
Baca juga: Iran Konsultasi ke Rusia soal Perundingan Nuklir AS, Menlu Iran Akan Temui Putin Hari Ini
Menindaklanjuti usulan Trump, perwakilan AS dan Iran menggelar pertemuan di Oman pada hari Sabtu, 12 April 2025 di Muscat.
Pembicaraan berikutnya akan diadakan di Roma pada hari Sabtu, 19 April 2025.
Sementara itu, Trump mengancam Iran dengan tindakan militer jika Iran gagal menyepakati perjanjian nuklir dengan AS hingga tenggat waktu yang diberikan olehnya, tanpa menyebut kapan tenggat waktu tersebut.
Pada hari Kamis (17/4/2025), Trump mengatakan dia tidak terburu-buru untuk memberikan lampu hijau untuk serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, seperti diberitakan The New York Times.
Ketika ditanya tentang laporan bahwa ia telah "menolak" rencana Israel untuk menyerang situs nuklir Republik Islam bulan depan, Trump berkata, "Saya tidak akan mengatakan 'menolak.'"
Sementara itu, Netanyahu dalam pertemuannya dengan Trump pada 7 April lalu, mengatakan ia mendukung tindakan militer terhadap Iran jika kedua pihak gagal menyepakati perjanjian tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.