Selasa, 26 Agustus 2025

Iran Vs Amerika Memanas

Iran Tuding Netanyahu Campuri Kebijakan AS di Timur Tengah

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menuduh Netanyahu secara langsung mencampuri urusan pemerintahan AS di Timur Tengah.

Editor: Nuryanti
Tangkapan Layar YouTube Sky News
MENTERI LUAR NEGERI IRAN ABBAS ARAGHCI - Tangkapan Layar YouTube Sky News yang diambil pada Selasa (28/1/2025). Menunjukkan wawancara eksklusif Menlu Iran dengan Editor Urusan Internasional Sky Dominic Waghorn di Teheran pada Senin (27/1/2025). Araghchi menuduh Netanyahu secara langsung mencampuri urusan pemerintahan AS di Timur Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, pada Senin (5/5/2025) menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menyeret Amerika Serikat (AS) ke dalam 'bencana' di Timur Tengah.

Araghchi memperingatkan keras terhadap setiap upaya Netanyahu untuk menyerang Iran dan menuduh Netanyahu secara langsung mencampuri urusan pemerintahan AS.

“Netanyahu secara langsung campur tangan dalam Pemerintah AS untuk menyerangnya ke dalam bencana lain di wilayah kami,” tegas Araghchi melalui platform X, dikutip dari Al-Arabiya.

Ia juga memperingatkan agar tidak ada pihak yang melakukan 'kesalahan apapun terhadap Iran'.

Selain itu, Araghchi menuduh Netanyahu berusaha mendikte kebijakan Presiden AS Donald Trump dalam berurusan dengan Iran.

“Netanyahu secara terang-terangan mendikte apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan Presiden Trump dalam diplomasinya dengan Iran,” katanya.

Araghchi juga menyoroti dukungan AS untuk Israel dalam konflik di Gaza melawan Hamas sejak Oktober 2023.

Ia mengkritik keras serangan balasan AS terhadap militan Houthi yang didukung Teheran di Yaman, yang selama ini menargetkan kepentingan Washington, Israel, dan jalur pelayaran di Laut Merah.

Menurutnya, apapun yang dilakukan Trump dalam mendukung Netanyahu justru tidak membawa keuntungan bagi warga AS.

“Dukungan mematikan untuk Genosida Netanyahu di Gaza dan melancarkan perang atas nama Netanyahu di Yaman tidak mencapai apa pun bagi rakyat Amerika,” ujar Araghchi.

Komentar Araghchi muncul di tengah penundaan putaran keempat pembicaraan nuklir antara Iran dan AS, yang semula dijadwalkan pada 3 Mei dengan mediasi Oman.

Tiga putaran sebelumnya telah digelar sejak 12 April, menjadi kontak tingkat tertinggi sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 di bawah kepemimpinan Trump.

Baca juga: Pemimpin Oposisi Israel Menyerukan Balasan Keras Terhadap Iran Setelah Rudal Yaman Hantam Tel Aviv

Netanyahu telah lama menuntut agar program nuklir Iran dihentikan total, termasuk pelarangan pengayaan uranium dan pengembangan rudal balistik.

Sementara itu, Trump baru-baru ini menyatakan hanya akan menerima 'pembongkaran total' program nuklir Iran.

Meski begitu, Trump membuka kemungkinan diskusi mengenai penggunaannya untuk keperluan sipil.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan