Iran Vs Amerika Memanas
Netanyahu dan Trump Bicara via Telepon Jelang Perundingan Nuklir Iran-AS, Sepakat dalam Semua Isu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (22/4/2025).
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (22/4/2025) waktu setempat.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Trump melalui unggahan di platform media sosial Truth Social.
Trump mengatakan bahwa ia dan Netanyahu sepakat dan mendukung dalam semua isu.
“Panggilan telepon itu berjalan dengan sangat baik. Kami berada di pihak yang sama dalam setiap isu,” kata Trump di platform media sosialnya, dikutip dari Al-Arabiya.
Menurut Trump, sejumlah topik dibahas dalam panggilan tersebut, termasuk perdagangan dan isu nuklir Iran.
Topik ini kembali menjadi perhatian utama seiring dimulainya kembali perundingan antara Teheran dan Washington bulan ini, dikutip dari The Times of Israel.
Tidak ada pernyataan resmi dari pihak Israel mengenai isi lengkap percakapan tersebut.
Namun Netanyahu mengonfirmasi dengan membagikan ulang unggahan Trump.
“Terima kasih, Presiden Trump" tulisnya.
Sementara itu, Trump sendiri menyatakan kepada media bahwa pertemuan pemerintahannya dengan Iran telah berlangsung positif.
Menanggapi perkembangan tersebut, Netanyahu menegaskan bahwa kendati Washington melanjutkan perundingan, Israel tidak akan membiarkan Iran mengembangkan senjata nuklir.
Sebagai informasi, putaran kedua perundingan antara Amerika Serikat dan Iran mengenai program nuklir Iran akan kembali diadakan di Muscat, ibu kota Oman pada Sabtu, 19 April 2025.
Sebelumnya, negosiasi nuklir Iran-AS putaran pertama telah digelar pada Sabtu (12/4/2025).
Baca juga: Amerika Serikat Keluarkan Sanksi Baru Terhadap Iran di Tengah Pembicaraan Nuklir
Utusan Khusus Steve Witkoff memimpin delegasi AS, sementara delegasi Iran dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi.
Araghchi didampingi oleh wakilnya untuk urusan politik Majid Takht-Ravanchi, wakil untuk urusan internasional Kazem Gharibabadi, dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmail Baghaei, dikutip dari Al Jazeera.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.