Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Bikin Ulah Lagi, Perintahkan IDF 'Basmi' Hamas dan Duduki Gaza Selamanya
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu lagi-lagi membuat keputusan yang membuat marah dunia. Ia memerintahkan IDF untuk menduduki Gaza selamanya.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyetujui untuk mengerahkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di wilayah mana pun di Jalur Gaza, Senin (5/5/2025).
Benjamin Netanyahu mengatakan, setelah kabinet keamanan memberikan suara, ia akan segera mengesahkan operasi intensif di Gaza.
Selain menduduki Gaza selamanya, Benjamin Netanyahu juga memerintahkan IDF untuk "membasmi Hamas".
"Ini adalah rekomendasi dari Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Eyal Zamir — untuk bergerak, seperti yang dia katakan, menuju kekalahan Hamas," kata Netanyahu, dikutip dari The Times of Israel.
Netanyahu mengatakan, operasi intensif bernama Gideon Chariots ini juga memiliki tujuan untuk menyelamatkan sandera yang tersisa.
"Ia yakin ini juga akan membantu kami menyelamatkan para sandera di sepanjang jalan," ujar Netanyahu.
"Kami tidak akan membicarakan rinciannya karena kami sudah berbicara secara rinci tentang kedua hal ini: apa yang kami lakukan untuk para sandera, dan apa yang kami lakukan untuk mengalahkan (Hamas)," tambahnya.
"Satu hal yang jelas — kami tidak akan masuk dan keluar (dari Gaza) hanya untuk memanggil pasukan cadangan agar mereka datang dan merebut wilayah, kami akan menarik diri dari wilayah tersebut, dan melakukan penyerbuan terhadap apa yang tersisa. Itu bukan tujuannya. Apa tujuan kami? Sebaliknya," pungkasnya.
Sementara itu, juru bicara IDF, Brigjen Effie Defrin, mengatakan tujuan operasi intensif ini adalah pengembalian sandera dan kekalahan kekuasaan Hamas.
Serangan ini, ungkap Defrin, akan mencakup serangan berskala luas dan pergerakan mayoritas penduduk Jalur Gaza.
Defrin mengatakan IDF akan menerapkan "model Rafah", di mana seluruh infrastruktur Hamas dihancurkan dan wilayah tersebut dinyatakan sebagai bagian zona penyangga Israel, di bagian lain Jalur Gaza.
Baca juga: Netanyahu Setujui Penaklukan Jalur Gaza, Blokir Bantuan, dan Usir Warga Palestina
Tak hanya merebut Gaza dan mengalahkan Hamas, operasi intensif ini juga untuk merelokasi warga Palestina yang masih berada di Gaza.
Operasi ini akan berlaku setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump selesai mengunjungi Timur Tengah pada minggu ini.
Trump akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah mulai Senin untuk kunjungan tiga hari ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Dilansir Axios, Trump saat ini tidak diharapkan untuk mengunjungi Israel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.