Konflik Palestina Vs Israel
Inggris Jatuhkan Sanksi ke Israel, Jegal Netanyahu atas Operasi Militer di Gaza
Inggris sanksi Israel, tangguhkan perjanjian perdagangan FTA sebagai bentuk respon atas operasi militer di Gaza yang telah memicu krisis kemanusiaan
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Inggris resmi mengumumkan serangkaian sanksi terhadap Israel sebagai bentuk respons atas operasi militernya di Gaza yang telah memicu krisis kemanusiaan besar.
"Inggris tidak akan tinggal diam ketika hukum internasional dilanggar,” ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris dalam pernyataan resminya yang dikutip Al Jazeera.
“Kami mengambil langkah konkret untuk menunjukkan bahwa tindakan brutal terhadap warga sipil di Gaza tidak bisa dibiarkan tanpa konsekuensi," tegasnya.
Adapun sanksi yang dimaksud adalah penangguhan negosiasi perjanjian perdagangan bebas (FTA) baru antara Inggris dengan Israel.
Hal itu sebagai respons atas tindakan militer Israel di Gaza yang dianggap melanggar hukum kemanusiaan internasional.
Meskipun Inggris bukan mitra dagang utama Israel, langkah ini tetap menjadi sinyal tekanan ekonomi tambahan di tengah kritik internasional atas operasi militer di Gaza.
Itu karena Inggris adalah negara G7 pertama yang mengambil langkah konkret dalam bentuk penangguhan kerja sama dagang setelah serangan militer Israel di Gaza.
Jika negara-negara Eropa lainnya mengikuti langkah serupa, Israel kemungkinan besar bakal menghadapi isolasi ekonomi yang lebih luas, yang berdampak langsung pada ekspor, investasi, dan stabilitas ekonominya.
Akibat penangguhan FTA, produk Israel mungkin akan menghadapi tarif impor lebih tinggi dan hambatan perdagangan lainnya saat memasuki pasar Inggris.
Pada akhirnya hal itu akan mempengaruhi produk-produk unggulan Israel, termasuk sektor teknologi tinggi, peralatan medis, dan pertahanan.
Baca juga: Iran Desak Negara Islam Sanksi Israel, Serukan Embargo Senjata Pasca-IDF Gempur Suriah
Lebih lanjut, penangguhan FTA juga membawa konsekuensi diplomatik yang tidak kalah signifikan karena pembekuan negosiasi perdagangan mencerminkan pergeseran moral dan politik dalam cara pandang negara-negara Barat terhadap Israel.
Imbasnya citra Israel di dunia internasional, khususnya di kalangan negara-negara demokrasi, akan mengalami tekanan serius.
Bagi Israel, ini adalah peringatan bahwa tindakan militernya tidak hanya berdampak di medan perang, tetapi juga di meja diplomasi dan perundingan dagang.
Termasuk dari negara-negara Eropa, atas krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di wilayah tersebut.
Inggris Tangguhkan Senjata Untuk Israel
Sebelum sanksi perjanjian perdagangan bebas (FTA) ditangguhkan, Inggris lebih dulu memberlakukan aturan embargo bagi 30 dari total 350 lisensi ekspor senjata ke Israel.
Adapun daftar lisensi yang ditangguhkan mencakup komponen untuk pesawat tempur F-16, drone, sistem navigasi, dan peralatan penargetan.
Keputusan ini diambil setelah penilaian bahwa ada risiko nyata bahwa ekspor tersebut dapat digunakan untuk melakukan atau memfasilitasi pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional
Meskipun ada penangguhan, sebagian besar lisensi ekspor senjata ke Israel tetap berlaku. Sekitar 320 lisensi lainnya.
Termasuk yang terkait dengan komponen pesawat tempur F-35 tidak ditangguhkan karena dianggap sebagai bagian dari program multinasional yang lebih luas dan penting untuk kepentingan keamanan internasional.
Daftar Negara Eropa yang Jatuhkan Sanksi ke Israel
Inggris bukanlah satu-satunya negara Eropa yang menjatuhkan sanksi kepada Israel atas tindakan genosida di Gaza,
Sejumlah negara Eropa diketahui telah mengambil langkah-langkah sanksi terhadap Israel sebagai respons atas operasi militernya di Gaza, yang telah menimbulkan krisis kemanusiaan yang mendalam.
Berikut adalah daftar negara-negara Eropa yang telah menjatuhkan sanksi atau mengambil tindakan tegas terhadap Israel.
- Spanyol
Pada Mei 2024, Spanyol menolak izin kapal pengangkut senjata untuk berlabuh di pelabuhannya dan menghentikan semua kontrak pembelian senjata dengan Israel.
Parlemen Spanyol sedang mempertimbangkan undang-undang untuk memberlakukan embargo total terhadap ekspor senjata ke Israel.
- Belgia
Belgia telah menghentikan ekspor amunisi ke Israel dan menyerukan agar Uni Eropa menangguhkan perjanjian asosiasi dengan Israel.
Deputi Perdana Menteri Petra De Sutter mendukung sanksi terhadap politisi dan tentara Israel yang bertanggung jawab atas kejahatan perang.
- Prancis
Pada Oktober 2024, Presiden Emmanuel Macron menyerukan penghentian pengiriman senjata ke Israel.
Prancis juga melarang perusahaan pertahanan Israel berpartisipasi dalam pameran senjata Eurosatory pada Juni 2024.
- Italia
Italia telah menangguhkan semua lisensi ekspor senjata baru ke Israel dan membatalkan perjanjian yang ditandatangani setelah 7 Oktober 2023.
- Belanda
Belanda menghentikan pengiriman suku cadang F-35 ke Israel pada Februari 2024 karena kekhawatiran penggunaan dalam pelanggaran hukum humaniter internasional.
- Irlandia
Irlandia mendukung proposal sanksi Uni Eropa terhadap menteri dan kelompok Israel yang memfasilitasi perluasan permukiman di wilayah Palestina.
- Slovenia
Anggota Parlemen Eropa dari Slovenia, Matjaz Nemec, menyerukan sanksi yang lebih ketat terhadap Israel dan peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
- Uni Eropa
Uni Eropa, dengan dukungan 17 negara anggota, telah memutuskan untuk meninjau kembali perjanjian asosiasi dengan Israel karena kekhawatiran atas pelanggaran hak asasi manusia di Gaza
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.