Membaca Langkah Jerman Tempatkan Brigade Lapis Baja ke-45 di Lithuania, NATO Vs Rusia Dimulai?

Membaca Langkah Jerman Tempatkan Brigade Lapis Baja ke-45 di Lithuania, NATO vs Rusia Dimulai?

TRIBUNNEWS.COM - Jerman dilaporkan telah menempatkan pasukan dari Brigade Lapis Baja ke-45 negara tersebut di Lithuania, Kamis (22/5/2025).

Ini adalah pertama kalinya Jerman menempatkan pasukan di negara lain dalam jangka panjang sejak Perang Dunia II.

Upacara peresmian Brigade Lapis Baja ke-45 Jerman "Lithuania" berlangsung di Vilnius, ibu kota Lithuania.

Baca juga: Polandia Sita 5 Metrik Ton Ban Pesawat Boeing yang Akan Dikirim ke Rusia, Buat Taktik Kamuflase Jet?

Kementerian Pertahanan Lithuania mengataka,  upacara ini menandai "awal resmi operasi unit militer Jerman ini di Lithuania."

Apa maksud dari strategi Jerman mengirim pasukannya ke Lithuania?

Langkah tersebut telah dibingkai oleh Lithuania dan Jerman sebagai tindakan yang dimaksudkan untuk melindungi Eropa dan NATO secara luas, khususnya terhadap Rusia.

Sejumlah pihak di NATO sebelumnya memang telah memperingatkan kalau Rusia kemungkinan tidak berhenti di Ukraina dan dapat menyerang tempat lain di Eropa.

Lithuania, yang berbatasan langsung dengan Kaliningrad, wilayah eksklave Rusia, dikhawatirkan menjadi objek baru aksi aneksasi Moskow.

Dovilė Šakalienė, menteri pertahanan Lithuania, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa pasukan Jerman "berada di sini untuk mempertahankan kebebasan serta seluruh aliansi."

Ia juga menyebut pengerahan pasukan Jerman sebagai "contoh kepemimpinan yang bersejarah."

Baca juga: Rusia-NATO Panas di Laut Baltik, Pesawat Patroli Prancis Dikunci Radar Rudal Kapal Perang Moskow

Penempatan Permanen

Brigadir Jenderal Christoph Huber, komandan Brigade Lapis Baja ke-45, mengatakan pada bulan April bahwa brigade ini dibentuk "untuk aliansi, untuk Lithuania, dan untuk keamanan Eropa."

Langkah ini penting bagi Jerman, yang telah menjauh dari tindakan dan pengeluaran pertahanan yang besar sejak Perang Dunia II.

Namun, anggaran pertahanan Jerman telah meningkat sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan bulan ini bahwa pemerintahnya akan menyediakan sumber daya untuk menjadikan tentaranya sebagai "tentara konvensional terkuat di Eropa."

Lithuania, negara anggota NATO yang berbatasan dengan daerah kantong Rusia Kaliningrad , serta sekutu Rusia Belarus , telah menjadi salah satu sekutu Ukraina yang paling vokal sejak Rusia melancarkan invasinya.

Negara ini juga merupakan salah satu negara yang menghabiskan anggaran pertahanan terbesar bagi NATO jika dibandingkan dengan PDB-nya, dan salah satu negara yang paling lantang memperingatkan tentang agresi Rusia di masa mendatang.

Kementerian pertahanan Lithuania mengatakan pada hari Kamis bahwa sudah ada sekitar 500 tentara dari Jerman di negara itu dan bahwa brigade Jerman sekarang akan dipindahkan secara permanen ke Lithuania, termasuk tiga batalyon manuver dan semua dukungan tempur dan logistiknya.

Brigade tersebut akan mencapai kapasitas penuh pada akhir tahun 2027, yang berarti 5.000 tentara dan warga sipil Jerman beroperasi di sana.

Seluruh Eropa Waspada Rusia

Šakalienė mengatakan Lithuania "akan terus melakukan segala upaya untuk membangun seluruh infrastruktur tepat waktu, menyediakan dukungan yang diperlukan dari negara tuan rumah, dan memastikan bahwa tentara Jerman merasa seperti di rumah sendiri."

Pasukan Amerika Serikat (AS) juga bertugas di Lithuania, sesuatu yang dikatakan Šakalienė diharapkan akan terus berlanjut, bahkan saat Presiden Donald Trump menjauhkan diri dari sekutu lama di Eropa.

Baca juga: Di Balik Obrolan Trump-Putin, Kala Eropa Tersedak Kenyataan Kalau AS Kini Bukan Lagi Penyelamat

Šakalienė mengatakan bahwa negaranya menginginkan pasukan AS tetap tinggal dan ia berharap AS dapat "bersepakat" dengan negara-negara yang mengeluarkan biaya cukup untuk pertahanan.

Šakalienė juga mengatakan kalau Eropa "perlu meningkatkan anggaran pertahanan kami dengan sangat cepat dan sangat signifikan" dan bahwa produksi pertahanan Eropa perlu ditingkatkan untuk menyamai Rusia.

Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu serangkaian perjanjian pertahanan antarnegara dan peningkatan pengeluaran dan produksi militer di seluruh Eropa.