Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kondisi Tragis Anak di Gaza Karena Kelaparan

Bantuan kemanusiaan di Gaza terkendala, anak- anak dalam bahaya bahkan berada dalam kondisi prakoma akibat kekurangan gizi kronis dan malnutrisi

|
khaberni/tangkap layar
KRISIS AIR - Seorang anak perempuan mengumpulkan air untuk kebutuhan keluarganya di Gaza. Sejumlah fasilitas medis utama di Gaza, termasuk RS Nasser Hospital mengaku kewalahan menangani lonjakan kasus malnutrisi akut pada anak-anak 

TRIBUNNEWS.COM – Di tengah konflik berkepanjangan dan blokade ketat yang berlangsung selama lebih dari tujuh bulan, Rumah Sakit Nasser dan fasilitas medis lainnya di Gaza menghadapi krisis malanutrisi akut pada anak-anak.

Sejumlah dokter yang berpraktik di rumah sakit ini melaporkan lonjakan kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana banyak anak datang dalam kondisi sangat lemah hingga tidak bisa menangis atau bergerak.

Beberapa di antaranya bahkan berada dalam kondisi prakoma akibat kekurangan gizi kronis.

Siapa yang Terkena Dampak Paling Parah?

Salah satu contoh tragis dari situasi ini adalah Mayar Al-Arja, seorang balita berusia dua tahun yang menderita penyakit celiac, sebuah kelainan autoimun yang mengharuskannya untuk menghindari gluten.

Dalam kondisi blokade yang berlaku, pilihan makanan di Gaza sangat terbatas.

Ibunya, Nouf, juga mengalami malanutrisi parah sehingga tidak bisa menyusui Mayar.

Menurut UNICEF, Mayar adalah bagian dari lebih dari 9.000 anak yang dirawat akibat kekurangan gizi pada tahun ini.

Para ahli keamanan pangan memperkirakan bahwa angka ini akan semakin meningkat, dengan puluhan ribu kasus kurang gizi diprediksi akan terjadi pada tahun mendatang.

Seberapa Parah Situasi Malnutrisi di Gaza?

Sejak awal Maret, setidaknya 57 anak dilaporkan meninggal karena kekurangan gizi.

Dengan terus berlanjutnya blokade Israel terhadap Jalur Gaza, hampir 71.000 anak di bawah usia lima tahun diperkirakan akan menderita kekurangan gizi akut dalam waktu sebelas bulan ke depan.

Peringatan serupa juga disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Tom Fletcher, yang menyatakan bahwa 14.000 bayi berisiko kematian dalam waktu 48 jam jika bantuan tidak segera dikirim.

"Kita perlu membanjiri Jalur Gaza dengan bantuan kemanusiaan," tegasnya dalam wawancara dengan BBC.

Apa Tantangan dalam Pengiriman Bantuan?

Walaupun Israel telah membuka akses pengiriman bantuan setelah blokade selama 11 minggu, PBB mencatat bahwa bantuan kemanusiaan yang diperlukan belum sepenuhnya terdistribusi di daerah yang dilanda perang.

Kurangnya jaminan keamanan bagi pekerja kemanusiaan serta minimnya jalur logistik yang aman menjadi kendala utama dalam pengiriman bantuan.

Apa Harapan untuk Masa Depan?

Dalam menghadapi krisis kemanusiaan yang melanda Gaza, PBB menyerukan semua pihak, terutama Israel, untuk memberikan akses tanpa hambatan bagi pengiriman dan distribusi bantuan kemanusiaan sesuai dengan hukum internasional.

Tanpa langkah konkret dalam memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan, ribuan anak, termasuk bayi-bayi yang berisiko, akan terus menghadapi ancaman kelaparan dan penyakit.

Situasi di Gaza adalah pengingat yang memilukan tentang kebutuhan mendesak akan aksi kemanusiaan yang berkelanjutan.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan