Senin, 25 Agustus 2025

Banjir di Australia

Kondisi Terkini Australia setelah Dilanda Banjir Bandang yang Tewaskan 5 Orang

Australia masih lumpuh akibat banjir bandang di NSW. 5 orang tewas, 32.000 terisolasi, dan ribuan rumah rusak parah.

|
YouTube Reuters
AUSTRALIA BANJIR. Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube Reuters, Minggu (25/5/2025). Australia mulai membersihkan rumah-rumah setelah banjir bandang yang mematikan. Perdana Menteri Anthony Albanese mengumumkan dimulainya operasi pembersihan besar-besaran pada Sabtu (24/5/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi terkini Australia setelah dilanda banjir bandang.

Australia masih berjuang pulih setelah banjir besar mengepung negara bagian New South Wales (NSW) dan menewaskan lima orang, Al Jazeera melaporkan.

Bencana ini memicu evakuasi puluhan ribu warga dan menyebabkan kerusakan luas di sepanjang wilayah pesisir timur.

Perdana Menteri Anthony Albanese mengumumkan dimulainya operasi pembersihan besar-besaran pada Sabtu (24/5/2025), 1News melaporkan.

Langkah ini dilakukan menyusul banjir yang memecahkan rekor dan memutus akses ke berbagai kota serta merusak ribuan rumah.

“Kami terus bekerja sama erat dengan pemerintah federal, negara bagian dan lokal untuk memastikan warga Australia mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan sekarang dan selama pemulihan,” tulis Albanese di X.

Albanese juga sempat membatalkan kunjungannya ke kota Taree karena kondisi di lapangan yang masih sangat berbahaya.

Layanan Darurat Negara Bagian (SES) memperkirakan lebih dari 10.000 properti mengalami kerusakan.

Kondisi ini terjadi akibat hujan deras selama tiga hari yang menyebabkan sungai meluap dan jalan-jalan utama terendam.

Hingga Sabtu (24/5/2025), sekitar 32.000 warga masih terisolasi di daerah yang sulit dijangkau.

Banjir sempat membuat lebih dari 50.000 orang terputus aksesnya pada puncak kejadian.

Baca juga: PM Australia Merasa Sangat Terhormat Ditemui Presiden Prabowo di Hotelnya

Helikopter dikerahkan untuk menyalurkan bantuan ke wilayah-wilayah terisolasi.

Menteri Pertanian NSW, Tara Moriarty, mengatakan lebih dari 170 misi bantuan udara dan darat telah dilakukan untuk menyalurkan pakan ternak serta obat-obatan ke petani yang terdampak, Reuters melaporkan.

Di kota Taree, yang terletak 300 kilometer dari Sydney, banjir mencapai level tertinggi sejak 1929.

Sungai Manning meluap hingga merendam rumah, kendaraan, serta bangunan publik.

Korban tewas kelima ditemukan pada Jumat (23/5/2025), yakni seorang pria berusia 80-an yang jasadnya ditemukan di sebuah properti yang terendam banjir sekitar 50 kilometer dari Taree.

Polisi menyebut pria tersebut menjadi korban terbaru dalam rangkaian banjir mematikan ini.

Layanan darurat mencatat lebih dari 760 penyelamatan sejak banjir bandang dimulai.

Sebanyak 52 penyelamatan terjadi hanya dalam satu malam terakhir, menandakan situasi yang masih kritis di lapangan.

Lebih dari 31 peringatan banjir darurat masih berlaku, khususnya di wilayah Mid North Coast, Hunter, dan Central West.

Banjir juga memicu longsor dan penutupan jalan utama seperti Pacific Highway di beberapa titik.

Layanan transportasi umum terdampak parah, termasuk kereta bandara dan layanan antarkota.

Bandara Sydney sempat menutup dua dari tiga landasan pacunya selama satu jam pada Jumat pagi, mengakibatkan penundaan sejumlah penerbangan.

Perusahaan asuransi menerima 1.600 klaim awal dan memperkirakan ribuan klaim tambahan akan masuk dalam beberapa hari ke depan.

CEO Dewan Asuransi Australia, Andrew Hall, meminta warga segera mengajukan klaim dan mengecek aplikasi perbankan untuk mengetahui nama perusahaan asuransi mereka jika lupa.

Baca juga: Kucing Presiden Prabowo, Bobby Kertanegara Makin Terkenal, Dapat Hadiah Syal dari PM Australia Albo

Kepala Inspektur SES Paul McQueen mengingatkan bahwa kondisi masih belum aman untuk kembali ke rumah.

“Ini masih situasi yang berbahaya. Kami tidak bisa membiarkan orang kembali sampai kami yakin kondisinya benar-benar aman,” katanya.

Australia mengalami serangkaian bencana cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir.

Para ahli mengaitkannya dengan dampak perubahan iklim, termasuk banjir berulang sejak 2021 setelah kekeringan dan kebakaran hutan besar pada akhir dekade lalu.

Bantuan bencana telah diaktifkan untuk 19 wilayah pemerintah daerah.
Paket bantuan mencakup dukungan keuangan untuk individu dan bisnis yang terdampak langsung.

Otoritas setempat mengimbau warga untuk tidak mencoba mengemudi di jalan yang masih tergenang.

Inspektur McQueen mengatakan proses pemulihan akan berlangsung lama, namun bantuan terus disalurkan ke daerah terdampak.

“Pemulihan ini akan memakan waktu,” ujarnya kepada 1News.

“Namun petugas kami sudah di lapangan, dan bantuan sedang dalam perjalanan.”

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan