Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Rebut Empat Desa di Sumy Ukraina, Donald Trump Sebut Vladimir Putin 'Bermain dengan Api'
Menanggapi kecaman Trump, Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia, Dmitry Medvedev, tak tinggal diam dan membalas
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Rusia Rebut Empat Desa di Sumy Ukraina, Trump Sebut Putin "Bermain dengan Api"
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Selasa (27/5/2025) mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, sedang ‘’bermain dengan api’’ karena menolak untuk membicarakan gencatan senjata dengan Ukraina.
Kritik Trump kepada Putin ini muncul di tengah laporan yang menyebutkan kalau pasukan Rusia berhasil memukul mundur pasukan Kiev di wilayah Timur Laut Ukraina, sekaligus meluncurkan serangan drone dan rudal paling mematikan selama perang yang telah berlangsung sejak tahun 2022 ini.
Baca juga: Ukraina: Pasukan Rusia Rebut Empat Desa di Sumy untuk Ciptakan Zona Penyangga
“Apa yang tidak disadari oleh Vladimir Putin adalah bahwa jika bukan karena saya, banyak hal yang sangat buruk telah terjadi di Rusia, dan maksud saya BENAR-BENAR BURUK. Dia bermain dengan api,” tulis Trump dalam sebuah postingan di platform Truth Social pada Selasa.
Menanggapi kecaman Trump, Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia, Dmitry Medvedev, tak tinggal diam.
Melalui platform media sosial X, Medvedev membalas kritik Trump menggunakan bahasa inggris.
“Mengenai kata-kata Trump tentang Putin yang 'bermain api' dan 'hal-hal yang sangat buruk' yang terjadi di Rusia. Saya hanya tahu satu hal yang SANGAT BURUK - Perang Dunia III. Saya harap Trump memahami hal ini!” tulis Medvedev, seperti dikutip dari AP News pada Rabu (28/5/2025).
Kritik Trump terhadap Putin ini bukan yang pertama kali.
Pada Minggu (25/5/2024), Trump juga mengunggah pernyataan yang menyebut Putin “benar-benar gila” karena melancarkan serangan udara besar-besaran di Ukraina.

Kemajuan Rusia di Sumy dan Kekhawatiran Ukraina
Kritik Trump di media sosial muncul setelah pasukan Ukraina di pukul mundur di medan perang, sementara pasukan Rusia berhasil merebut empat desa di wilayah Sumy Timur Laut Ukraina.
Kemajuan pasukan Rusia ini terjadi seiring dengan diluncurkannya beberapa serangan drone dan rudal yang sangat masif ke Ukraina.
Gubernur Sumy, Oleh Hryhorov, mengonfirmasi pendudukan Rusia di keempat desa itu.
Ia menuliskan di Facebook bahwa empat desa yang diduduki Rusia antara lain desa Novenke, Basivka, Veselivka, dan Zhuravka.
Namun, ia mengatakan bahwa warga di desa-desa tersebut sudah lama dievakuasi.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim bahwa mereka telah menguasai desa Bilovody.
Para pejabat Ukraina sendiri telah memperingatkan selama beberapa minggu ini bahwa pasukan Rusia berupaya keras untuk memasuki wilayah Sumy, dimana pusat kota wilayah tersebut hanya berjarak kurang dari 30 km dari perbatasan Rusia.
Ukraina sendiri tidak tinggal diam.
Dalam beberapa hari terakhir, puluhan drone jarak jauh telah ditembakkan Ukraina ke Rusia, menyebabkan beberapa bandara di Moskow terpaksa harus ditutup.
Namun, kemajuan Rusia, khususnya di wilayah Sumy membuat Ukraina kewalahan.
Di sisi lain, Presiden Trump saat ini berada di bawah tekanan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar AS meningkatkan bantuan militernya ke Ukraina, mengingat intensitas serangan Rusia yang terus berlanjut.

"Zona Penyangga" dan Serangan Baru
Pada tahun lalu, pasukan Ukraina sempat menggunakan wilayah Sumy sebagai landasan peluncuran untuk merebut sebagian wilayah Kursk yang bertetangga dengan Rusia.
Namun, pasukan Ukraina telah dipukul mundur oleh Rusia menggunakan bom pada bulan April.
"Musuh terus berusaha untuk maju dengan tujuan mendirikan apa yang disebut 'zona penyangga'," tulis Hryhorov di Facebook.
Dalam kunjungan ke wilayah Kursk pada bulan Maret, Putin menyerukan agar militernya mempertimbangkan untuk membangun "zona penyangga" di sepanjang perbatasan Rusia.
Meski aktivitas ofensif Rusia terkonsentrasi di wilayah Donetsk timur, terobosan Moskow ke Timur Laut Ukraina menunjukkan bahwa Rusia berupaya untuk “menyibukkan” pasukan Kyiv di berbagai front.
Zelenskyy telah berulang kali memperingatkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan baru.
Serangan ini, menurut Zelensky tidak hanya menargertkan wilayah Sumy, tetapi juga wilayah timur laut Kharkiv dan tenggara Zaporizhizhia.
"Ada banyak bukti bahwa mereka (Rusia) sedang mempersiapkan operasi ofensif baru. Rusia menginginkan perang lebih lanjut," katanya pada Senin, namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait ucapannya itu.
(Grace Sanny Vania/*)
Konflik Rusia Vs Ukraina
Mengapa Trump Tidak Perintahkan Tangkap Putin Saat Bertemu di Alaska? |
---|
4 Pemimpin Eropa Dijadwalkan Hadiri Pertemuan Trump dan Zelensky di Gedung Putih Besok |
---|
Melania Trump Tulis Surat ke Putin, Singgung Penderitaan Anak-anak Korban Perang Ukraina |
---|
Putin Dikawal Pulang ke Rusia dengan Jet Tempur Canggih F-35, Kremlin Unggah Video dari dalam Kabin |
---|
Akrab Seperti Kawan Lama, Analisis Bahasa Tubuh Putin dan Trump di KTT Alaska 2024 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.