Sabtu, 6 September 2025

Krisis Korea

Kisruh di TPS Pilpres Korsel: Pria Serang Petugas, Wanita Robek Surat Suara

Pemilihan Presiden Korea Selatan 2025 yang digelar pada Selasa (3/6/2025) diwarnai insiden memprihatinkan di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Tangkapan layar YouTube CNBC-TV18
PILPRES KORSEL 2025 - Tangkapan layar YouTube CNBC-TV18 yang diambil pada Selasa (3/6/2025) menampilkan warga Korea Selatan memberikan suara dalam pemilihan presiden dadakan untuk memilih pengganti Yoon Suk Yeol. Pemilihan Presiden Korea Selatan 2025 yang digelar pada Selasa (3/6/2025) diwarnai insiden memprihatinkan di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemilihan Presiden Korea Selatan 2025 yang digelar pada Selasa (3/6/2025) diwarnai insiden memprihatinkan di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Dua kasus kekerasan dan pelanggaran pemilu ini terjadi di tengah antusiasme tinggi jutaan pemilih yang memberikan suara dalam pemilu dadakan ini.

Di Seogwipo-si, Pulau Jeju, seorang pria berusia 60-an ditangkap karena diduga menyerang petugas pemilu, dikutip dari Al Jazeera.

Menurut laporan Yonhap, pria tersebut mendorong dada petugas dan membuat keributan.

Ia menuduh penyelenggara pemilu tidak menjalankan tugas dengan benar.

Insiden itu dilaporkan terjadi ketika daftar pemilih untuk verifikasi sempat tertunda, memicu ketegangan di lokasi.

Sementara itu di Kota Incheon, seorang wanita berusia 50-an diduga merobek surat suara setelah permintaannya untuk mendapatkan surat suara baru ditolak oleh petugas.

Ia mengaku membuat kesalahan dalam surat suara pertama dan ingin memperbaikinya.

Namun, tindakannya justru melanggar hukum pemilu yang berlaku.

Pemilihan ini digelar sebagai respons atas pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeoul.

Di mana Yoon Suk Yeoul saat ini menghadapi persidangan atas tuduhan pemberontakan terkait deklarasi darurat militer pada Desember 2024, lalu.

Pemilu dadakan ini dianggap sebagai salah satu yang paling krusial dalam sejarah Korea Selatan modern.

Baca juga: Pilpres Korsel Digelar Besok, Ini Kandidat Terkuat yang Bakal Jadi Presiden pasca Pemakzulan

Mengingat negara tersebut telah mengalami ketidakstabilan politik selama berbulan-bulan.

Tingkat partisipasi pemilih tergolong tinggi. 

Lebih dari sepertiga dari 44 juta pemilih memberikan suara lebih awal, dan pada Selasa pagi, dikutip dari independent.co.uk.

Sementara  1,08 juta lainnya sudah menggunakan hak pilih mereka di 14.295 TPS yang tersebar di seluruh negeri. 

Pemungutan suara berlangsung hingga pukul 20.00 waktu setempat, dengan hasil diperkirakan keluar malam itu atau keesokan harinya.

Kandidat Unggulan

Di antara kandidat yang mencalonkan diri, Lee Jae-Myung dari Partai Demokrat Liberal menjadi kandidat terdepan, dikutip dari CNN.

Mantan pengacara HAM ini dikenal publik sebagai sosok vokal yang menentang pemerintahan Yoon. 

Ia bahkan selamat dari upaya pembunuhan pada awal 2024 dan menjadi tokoh sentral dalam menggagalkan upaya darurat militer dengan aksi dramatis menerobos barikade tentara dan menyiarkan langsung dirinya melompati pagar parlemen.

Lee menjanjikan reformasi politik dan ekonomi, serta perubahan konstitusi yang memungkinkan dua masa jabatan presiden. 

Ia juga mengusung visi pengembangan usaha kecil dan teknologi AI, sembari tetap berkomitmen terhadap denuklirisasi Korea Utara.

Namun, karier politiknya tak lepas dari kontroversi. 

Ia tengah menghadapi sejumlah kasus hukum, termasuk tuduhan penyuapan dan skandal properti, yang menurutnya bermotif politik.

Di kubu konservatif, Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) muncul sebagai penantang utama. 

Mantan aktivis buruh dan menteri tenaga kerja ini menjanjikan reformasi menyeluruh dalam sistem politik, peradilan, serta manajemen pemilu.

Kampanyenya menekankan iklim ekonomi yang pro-bisnis, termasuk pemotongan pajak dan pengembangan energi nuklir.

PPP sendiri sempat dilanda konflik internal terkait pencalonan Kim, namun akhirnya mengusungnya kembali usai perselisihan hukum internal.

Pemilu ini juga diikuti sejumlah kandidat independen, termasuk Lee Jun-seok, eks ketua PPP yang kini memimpin Partai Reformasi Baru.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Pilpres Korsel

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan