Kamis, 7 Agustus 2025

Konflik India dan Pakistan

Prancis & India Beda Pendapat Soal 'Kecelakaan Rafale', Dorong untuk Nilai Kembali Strategi Militer

Perpecahan yang semakin dalam telah muncul antara Prancis dan India terkait kinerja jet tempur Dassault Rafale, menyusul laporan kerugiannya

Editor: Muhammad Barir
DSA/Tangkap Layar
ISI BAHAN BAKAR - Jet tempur Rafale buatan Prancis saat mengisi bahan bakar sambil tetap mengudara. 

Prancis & India Beda Pendapat Soal 'Kecelakaan Rafale', Dorong untuk Nilai Kembali Strategi Militer

TRIBUNNEWS.COM- Perpecahan yang semakin dalam telah muncul antara Prancis dan India terkait kinerja jet tempur Dassault Rafale, menyusul laporan kerugiannya selama konflik Pakistan-India baru-baru ini.

Selama konflik, Angkatan Udara Pakistan menembak jatuh enam jet tempur India, termasuk sedikitnya tiga Rafale.

Menurut media regional dan Barat, serta analis pertahanan dari Amerika Serikat dan Prancis, skuadron J-10C PAF menjatuhkan beberapa jet tempur India pada fase awal permusuhan.

Insiden ini telah memicu ketegangan diplomatik antara kedua mitra pertahanan lama, menimbulkan pertanyaan baru mengenai kredibilitas pesawat tempur utama Prancis.

Selain dugaan kehilangan sedikitnya tiga Rafale, India juga diyakini kehilangan satu Su-30MKI, satu MiG-29, dan satu Mirage 2000, sehingga totalnya menjadi enam penembakan yang dikonfirmasi atau diduga terjadi, yang sebagian besar terjadi selama operasi serangan mendalam India di wilayah Pakistan.

Kepala Staf Pertahanan India Jenderal Chauhan mengonfirmasi bahwa jet-jet tempur India jatuh pada jam-jam awal konflik, tetapi tidak menyebutkan berapa banyak yang hilang. 

"Yang penting bukanlah jatuhnya jet itu, tetapi mengapa jet itu jatuh. Kesalahan apa yang dibuat — itu yang penting. Angka tidak penting," kata Chauhan kepada Bloomberg TV .

Menurut laporan, Dassault, produsen Rafale asal Prancis, menolak memberikan kode sumber jet tersebut kepada India, yang semakin memperkeruh hubungan kedua negara. 

Untuk mempertahankan reputasi Rafale, Paris juga membantah klaim New Delhi dengan mengaitkan masalah apa pun dengan perawatan dan kesalahan pilot, bukan cacat pada jet tempur terbaik Prancis tersebut.

Yang memperburuk situasi, pemerintah India memblokir tim audit Dassault untuk memeriksa armada Rafale India

Auditor Dassault ingin mengevaluasi Rafale India untuk memverifikasi bahwa tidak ada masalah teknis yang mungkin diabaikan oleh Angkatan Udara India (IAF).

Pihak India tampaknya merasa tidak nyaman dengan permintaan ini. Menurut laporan India, New Delhi tentu saja khawatir bahwa auditor Prancis mungkin bermaksud mengaitkan kinerja Dassault Rafales yang kurang memuaskan dengan Angkatan Udara India sendiri.

Akan tetapi, situasinya tidak berakhir di sini.

Performa jet tempur Dassault Rafale selama konflik Pakistan-India telah menarik perhatian negara-negara lain. Pemerintah Indonesia, yang khawatir dengan dugaan kekurangan pesawat itu, telah memulai auditnya sendiri atas perjanjian terbaru dengan Dassault. 

Insiden ini juga mendorong Eropa untuk menilai kembali strategi militernya. Sementara itu, dilaporkan bahwa saham Dassault anjlok setelah laporan tentang jatuhnya pesawat itu masuk.

 


SUMBER: GEO NEWS

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan