Selasa, 9 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Korea Utara Siap Berdiri di Pihak Rusia, Janji Dukung Putin Tanpa Syarat

Presiden Korut, Kim Jong-un berjanji akan memberikan dukungan tanpa syarat untuk mitranya Rusia dalam konflik Ukraina dan kebijakan luar negerinya

Kantor Presiden Rusia/Vladimir Smirnov, TASS
PUTIN KUNJUNGI DPRK - Foto diambil dari publikasi Kantor Presiden Rusia, Selasa (6/5/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bersulang dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kanan) di Pyongyang pada 18 Juni 2024. Presiden Korut, Kim Jong-un berjanji akan memberikan dukungan tanpa syarat untuk mitranya Rusia dalam konflik Ukraina dan kebijakan luar negerinya 

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Korea Utara (Korut) dibawah pimpinan Kim Jong-un berjanji akan terus memberikan dukungan penuh untuk Rusia dalam konflik Ukraina dan kebijakan luar negerinya.

Pernyataan ini disampaikan Kim dalam pertemuan dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, di Pyongyang pada Rabu (4/6/2025).

"Kim Jong-un menegaskan bahwa pemerintah Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), di masa mendatang, juga akan mendukung tanpa syarat posisi Rusia dan kebijakan luar negerinya," tulis media pemerintah Korea Utara, KCNA, yang dilansir Channel News Asia.

Dukungan ini bukan hanya simbolis, tetapi bersifat tanpa syarat, seperti yang disampaikan langsung oleh pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, dalam pertemuan dengan pejabat tinggi Rusia pekan ini.

Selain menegaskan dukungan untuk Rusia, dalam kesempatan itu  Kim juga membahas penguatan kemitraan strategis antara kedua negara.

Kim menekankan bahwa Korea Utara akan secara bertanggung jawab mematuhi ketentuan perjanjian bilateral yang ditandatangani tahun lalu selama kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Pyongyang.

Perjanjian tersebut mencakup pakta pertahanan bersama yang menetapkan bantuan militer segera jika salah satu negara menghadapi agresi bersenjata.

Langkah ini menunjukkan bahwa Korea Utara dan Rusia semakin mempererat aliansi mereka dalam menghadapi tekanan dari negara-negara Barat.

Dukungan tanpa syarat dari Pyongyang terhadap Moskow menegaskan posisi Korea Utara sebagai sekutu setia Rusia dalam konflik Ukraina.

Alasan Korut Dukung Rusia dalam Perang Ukraina

Sejak perang Rusia-Ukraina berkecamuk, Korut dilaporkan telah jor-joran memberikan dukungan bagi negara beruang putih tersebut.

Baca juga: Presiden Baru Korea Selatan Mau Perkuat Hubungan dengan AS-Jepang, Lanjutkan Dialog dengan Korut

Adapun kemesraan keduanya terjalin lewat program strategis antara Pyongyang dan Moskow.

Bagi Korea Utara, konflik Ukraina memberikan peluang untuk tampil sebagai pemain penting dalam geopolitik global.

Melalui dukungan ke Rusia, Korea Utara mencoba menggeser citra internasionalnya dari negara tertutup menjadi aktor strategis yang berani mengambil sikap.

Pemerintah Kim Jong-un juga memanfaatkan hubungan dengan Rusia untuk kepentingan dalam negeri.

Dukungan terhadap Rusia dijadikan alat propaganda untuk menunjukkan bahwa Korea Utara bukan sendirian menghadapi dunia, melainkan memiliki sekutu kuat.

Ini penting untuk menjaga stabilitas rezim dan membangun kepercayaan publik di tengah kesulitan ekonomi yang melanda.

Bantuan Korea Utara untuk Rusia

Sejak perang dimulai pada Februari 2022, Rusia menghadapi tekanan logistik besar, terutama dalam hal pasokan amunisi dan senjata.

Korea Utara, yang memiliki stok besar senjata era Soviet, disebut menjadi salah satu mitra penting bagi Rusia dalam hal ini.

Bantuan utama Korea Utara adalah pengiriman jutaan peluru artileri. Jenis amunisi yang dikirim sebagian besar adalah kaliber 122 mm dan 152mm, yang kompatibel dengan sistem artileri Rusia.

Peluru-peluru ini digunakan di garis depan pertempuran, terutama dalam serangan artileri intensif yang menjadi ciri khas strategi militer Rusia di Ukraina.

Laporan dari Amerika Serikat dan Korea Selatan menyebut bahwa Korea Utara juga mengirim roket dan rudal balistik jarak pendek ke Rusia. Beberapa dari rudal ini bahkan diduga telah digunakan dalam serangan ke wilayah Ukraina.

Selain peluru dan rudal, Korea Utara juga mengirim berbagai jenis senjata ringan, mortir, dan peluncur roket portable. Senjata-senjata ini dikabarkan digunakan oleh pasukan paramiliter dan relawan yang beroperasi di wilayah pendudukan Ukraina.

Terbaru, Korea Utara untuk pertama kalinya mengkonfirmasi telah mengirimkan ribuan pasukan untuk membantu Rusia merebut kembali wilayah Kursk dari kendali Ukraina.

Kantor berita resmi KCNA melaporkan bahwa lebih dari 10.000 tentara Korea Utara dikerahkan ke wilayah itu untuk membantu Rusia di medan perang.

"Sub-unit dari angkatan bersenjata kami telah berpartisipasi dalam operasi untuk membebaskan wilayah Kursk sesuai dengan perintah kepala negara Republik Demokratik Rakyat Korea." kata Komisi Militer Pusat Korea Utara dalam laporan KCNA.

Bahkan sebagai penghormatan atas jasa mereka, Kim mengumumkan bahwa sebuah monumen untuk mengenang "prestasi pertempuran" para pasukan Korea Utara akan segera dibangun di ibu kota Pyongyang.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan