Iran Vs Amerika Memanas
Iran Resmi Putus Kerja Sama dengan IAEA usai Perang 12 Hari Lawan Israel dan AS
Iran sah hentikan kerja sama dengan Badan Tenaga Atom Internasional setelah konflik militer 12 hari dengan Israel dan AS.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran Masoud Pezeshkian resmi mengesahkan undang-undang yang menangguhkan kerja sama Teheran dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Langkah ini diumumkan media pemerintah Iran seperti Press TV dan Mehr pada Rabu (2/7/2025).
Kebijakan ini muncul setelah perang 12 hari antara Iran dan Israel yang juga melibatkan Amerika Serikat.
Konflik dimulai pada 13 Juni, saat Israel melancarkan serangan udara terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran.
Sebagai balasan, Teheran meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel.
AS pun turun tangan dengan membom tiga fasilitas nuklir Iran.
Perang berakhir lewat gencatan senjata yang ditengahi AS pada 24 Juni 2025 kemarin.
DPR Iran Sahkan UU Penangguhan
Parlemen Iran lebih dulu meloloskan undang-undang yang mewajibkan pemerintah menangguhkan kerja sama dengan IAEA.
Dengan persetujuan presiden, kebijakan itu kini berlaku penuh.
Kantor berita semi-resmi Tasnim juga melaporkan keputusan presiden ini.
Menurut Press TV, tindakan itu sebagai respons atas meningkatnya ketegangan dengan badan pengawas nuklir PBB mengenai akses pemantauan dan transparansi program nuklir Iran.
Baca juga: Iran Minta Jaminan AS Tak Serang Lagi sebelum Lanjutkan Perundingan Nuklir
Sejarah Ketegangan Iran-IAEA
Iran selama bertahun-tahun berada di bawah pengawasan IAEA, terutama sejak kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) dengan enam negara besar.
Namun, AS menarik diri dari perjanjian itu pada 2018, membuat proses pemantauan semakin tegang.
Sejak saat itu, IAEA berulang kali mengeluhkan terbatasnya akses ke situs nuklir Iran.
Langkah Iran ini dikhawatirkan mempersulit upaya diplomasi nuklir di masa depan.
Pengamat menilai keputusan tersebut bisa memicu kekhawatiran baru di Barat mengenai potensi pengayaan uranium untuk tujuan militer.
Hingga kini, IAEA dan pemerintah AS belum memberikan komentar resmi atas keputusan terbaru Iran.
Peran IAEA
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) adalah lembaga pengawas nuklir di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa.
IAEA bertugas memastikan program nuklir negara anggota hanya untuk tujuan damai, seperti pembangkit listrik atau riset ilmiah, dan mencegah pengembangan senjata nuklir.
Iran menjadi anggota NPT (Non-Proliferation Treaty) yang mengharuskan inspeksi dan pemantauan IAEA terhadap fasilitas nuklirnya.
Kerja sama dengan IAEA dinilai penting untuk membangun kepercayaan internasional dan mencegah potensi proliferasi senjata nuklir di kawasan Timur Tengah.
Langkah Iran menangguhkan kerja sama ini memicu kekhawatiran negara-negara Barat dan pengamat non-proliferasi, pengawasan internasional atas program nuklir Iran akan semakin lemah.
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Iran Vs Amerika Memanas
Iran Pamer Rudal Qassem Basir, Siap Balas jika AS-Israel Menyerang, Teluk Arab Tolak Terlibat |
---|
Sanksi AS: Iran Tak Takut Ancaman Trump Terhadap Minyak |
---|
Iran Bantah Rincian Perjanjian Nuklir dengan AS |
---|
Trump Desak Boikot Total Minyak Iran, Teheran: Sanksi AS Tak Akan Pengaruhi Kami |
---|
Sumber Diplomatik Iran Bantah Rincian Perjanjian Nuklir dengan AS yang Dilaporkan Media AS |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.