Minggu, 21 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Keluarga Sandera Israel Murka, Tuding Netanyahu Halangi Kesepakatan Gencatan Senjata

Keluarga sandera Israel yang ditahan di Gaza menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghalangi kesepakatan gencatan senjata.

Faceboook PM Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Faceboook PM Israel memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (15/6/2025). Keluarga sandera Israel yang ditahan di Gaza menuduh Netanyahu menghalangi kesepakatan gencatan senjata. 

TRIBUNNEWS.COM - Keluarga sandera Israel yang ditahan di Gaza menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghalangi kesepakatan gencatan senjata.

Warga Israel menilai Netanyahu berusaha menciptakan "kesan palsu" bahwa mencapai kesepakatan gencatan senjata yang komprehensif adalah mustahil.

Keluarga sandera Israel itu menilai pemerintah telah berkali-kali gagal dalam mengamankan pemulangan sandera karena kepentingan politik yang sempit.

"Lebih dari 80 persen rakyat menginginkan kesepakatan yang akan mengakhiri pertempuran dan pemulangan semua sandera," kata keluarga sandera dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Jazeera, Minggu (13/7/2025). 

"Siapa pun yang menyabotase kesepakatan semacam itu bertindak jahat melawan kehendak rakyat Israel demi kelangsungan politik."

Pernyataan ini muncul tak lama setelah Netanyahu menyalahkan Hamas, mengklaim kelompok tersebut menolak proposal gencatan senjata AS.

Sektor Kesehatan Gaza Ambruk

Sementara itu Direktur Bantuan Medis di Gaza, Mohammad Abu Afsh, menyatakan bahwa tim medis sudah sangat kelelahan akibat lonjakan jumlah korban luka setiap harinya.

Berbicara kepada Al Jazeera Arabic, ia memperingatkan bahwa jika pasokan bahan bakar tidak segera sampai ke rumah sakit, unit perawatan intensif dan inkubator bayi baru lahir akan berhenti berfungsi.

"Kami tidak bisa terus begini – tanpa bahan bakar, tanpa pasokan medis, tanpa sumber daya," kata Abu Afsh.

Tanpa akses bahan bakar segera, ia memperingatkan, jumlah kematian pasien di rumah sakit bisa melonjak.

Baca juga: Hamas Tolak Kendali Israel di Jalur Gaza, Netanyahu Ngotot Bubarkan Hamas

Israel Terus Serang Gaza

Sementara itu Israel terus menyerang Gaza.

Anak-anak dan wanita turut menjadi korban.

Diberitakan CNN Internasional, sebuah serangan Israel pada hari Kamis pekan lalu menewaskan 15 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Mereka yang menjadi korban sedang berkumpul di luar sebuah pusat kesehatan di kota Deir Al Balah, Gaza tengah.

Data ini disampaikan oleh staf medis dan pejabat di wilayah tersebut.

Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Gaza menyatakan bahwa delapan dari korban tewas dalam serangan itu adalah anak-anak.

Korban termuda berusia di bawah dua tahun menurut ibunya, dan yang tertua berusia 14 tahun. Rumah sakit juga melaporkan tiga wanita dan empat pria turut tewas dalam insiden ini.

Rekaman video menunjukkan beberapa anak tergeletak tak bergerak dan lainnya tampak terluka di tengah suara jeritan.

Video lain memperlihatkan beberapa anak berlumuran darah dan tergeletak tak bergerak diangkut dengan gerobak.

Militer Israel mengatakan pihaknya menargetkan seorang militan Hamas yang terlibat dalam serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober 2023 di Israel.

"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) mengetahui laporan mengenai sejumlah individu yang terluka di area tersebut. Insiden ini sedang dalam peninjauan. IDF menyesali setiap kerugian yang menimpa individu yang tidak terlibat dan beroperasi untuk meminimalkan kerugian sebisa mungkin," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan kepada CNN.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan