Rabu, 17 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Diteriaki di Depan Rumahnya, Netanyahu Kabur, Keluarga Sandera Tuntut Jawaban

Puluhan anggota keluarga sandera melancarkan aksi protes di kawasan Jalan Azza di Yerusalem, tempat kediaman PM Netanyahu.

Tangkapan layar YouTube DRM News
KELUARGA SANDERA - Tangkapan layar YouTube DRM News pada Rabu (17/9/2025). Warga Israel dan keluarga sandera berkumpul di Jalan Azza di Yerusalem, di luar kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, untuk menuntut pembebasan para sandera 

TRIBUNNEWS.COM - Suasana berbeda menyelimuti kawasan Jalan Azza di Yerusalem, tempat kediaman resmi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Puluhan anggota keluarga sandera yang masih ditahan di Gaza, termasuk Einav Zangauker, Ofir Braslavski dan Anat Angrest datang utnuk menuntut jawaban.

Mereka memprotes dimulainya Operasi Gideon's Chariot II, serangan militer besar-besaran Israel di Kota Gaza yang memicu kekhawatiran baru bagi keselamatan para sandera.

Kemarahan para keluarga tak terbendung. Teriakan dan tangisan memenuhi udara malam Yerusalem.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Zangauker berteriak penuh emosi "Satu-satunya kepentingan saya adalah agar negara ini bangkit dan membawa kembali anak saya, beserta 47 sandera lainnya, baik pria maupun wanita, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, dan agar semua tentara kita pulang".

Namun, tak lama setelah aksi itu dimulai, Netanyahu dilaporkan meninggalkan rumahnya, dikawal ketat oleh keamanan.

Forum Sandera dan Keluarga Hilang menulis, “Sementara sandera terjebak di bawah tanah Gaza, Netanyahu  melarikan diri dari anggota keluarga mereka sekitar dua jam yang lalu, dikelilingi oleh penjaga keamanan", dikutip dari The Jerusalem Post.

Protes ini terjadi saat Israel meluncurkan Operasi Gideon's Chariot II.

Sebanyak 48 sandera Israel masih ditahan di Gaza, termasuk 20 yang masih hidup, sementara sisanya telah dikonfirmasi tewas atau belum diketahui nasibnya, dikutip dari The Times of Israel.

Mereka adalah bagian dari 251 orang yang dibawa pada 7 Oktober 2023.

Baca juga: Saham-saham Israel Anjlok Setelah Netanyahu Pidato tentang Super-Sparta

Pada Oktober 2023, Israel melancarkan agresi besar-besaran ke Jalur Gaza.

Sejak itu, wilayah Gaza porak-poranda dihujani bom dan artileri, menewaskan lebih dari 38.000 warga Palestina.

Mayoritas perempuan dan anak-anak, serta memaksa lebih dari 2 juta orang hidup dalam kondisi blokade total.

Keluarga Sandera Bangun Tenda di Depan Rumah Netanyahu

Sebagai bentuk protes, Forum Sandera dan Keluarga Hilang mengumumkan "keadaan darurat nasional" dan mendirikan perkemahan tenda permanen di luar kediaman Netanyahu pada Senin (15/9/2025).

Aksi ini, yang telah mendapat izin dari kepolisian, akan terus digelar hingga pemerintah menunjukkan komitmen nyata untuk mengembalikan semua sandera dan menghentikan perang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan