Kamis, 11 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Prabowo Kembali Bahas soal Palestina dengan Presiden Macron

Prancis juga berperan besar dalam menjembatani hubungan Indonesia dengan Eropa.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/HO/Tim Media Presiden
TAMU KEHORMATAN PRANCIS - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Istana Elysee, Paris, Senin (14/7/2025) malam. Pertemuan tertutup ini berlangsung usai perayaan Bastille Day, Hari Nasional Prancis, di mana Indonesia menjadi tamu kehormatan. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Prancis kembali menyatakan dukungannya terhadap solusi dua negara (two-state solution) dalam menyelesaikan konflik Israel–Palestina.

Sikap Prancis tersebut turut dibahas dalam jamuan makan malam antara Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Emmanuel Macron di Istana Élysée, Paris, Senin 14 Juli 2025 malam.

“Iya, iya, iya, dibahas. Prancis mendukung two-state solution,” ujar Prabowo di Bandara Orly, Paris, Prancis, Selasa (15/7/2025).

Prabowo mengatakan bahwa dalam jamuan makan malam tersebut banyak topik yang dibahas terutama mengenai kerjasama Indonesia dengan Prancis.

"Pertemuan makan malam ya, kita bahas banyak masalah, kerjasama Indonesia dan Prancis," kata Prabowo.

Jamuan makan malam tersebut, kata Presiden, penuh hasil.

Prancis berperan besar dalam menjembatani hubungan Indonesia dengan Eropa.

"Prancis juga banyak membantu kita di Eropa. Pokoknya sangat produktif, ya," katanya.

Untuk diketahui selama ini Prancis di bawah kepemimpinan Macron memang konsisten mendukung solusi dua negara (Two-State Solution) sebagai satu-satunya jalan yang paling realistis dalam  menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Sama halnya dengan Indonesia, Prancis meyakini bahwa perdamaian hanya dapat tercapai melalui pembentukan dua negara, yaitu Israel yang berdampingan dengan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Pada 14 Juni lalu Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan bahwa negaranya akan mengakui negara Palestina.

Kemudian pada Selasa, 8 Juli lalu  Presiden Prancis Emannuel Macron meminta Inggris Raya untuk mengakui kedaulatan Palestina. Ajakan tersebut disampaikan Macron saat berbicara di parlemen Inggris Raya.

Macron mengatakan solusi dua negara atau pengakuan kemerdekaan Palestina sebagai "satu-satunya jalan" mencapai perdamaian di Timur Tengah.

"Dengan Gaza yang tinggal reruntuhan dan Tepi Barat setiap hari diserang, perspektif tentang negara Palestina tidak pernah terancam seperti ini," kata Macron dikutip dari Al Jazeera.

"Dan inilah mengapa solusi dua-negara dan pengakuan Negara Palestina adalah satu-satunya jalan membangun perdamaian dan stabilitas untuk seluruh kawasan."

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan