Minggu, 28 September 2025

Top Rank

15 Negara dalam Jalur Cincin Api Pasifik, Indonesia Punya Ratusan Gunung Api Aktif

15 Negara dalam Jalur Cincin Api Pasifik, Indonesia Punya Ratusan Gunung Api Aktif dan Jadi Wilayah Paling Rawan Letusan di Dunia

|
tangkap layar/wn/x
CINCIN API PASIFIK - Gempa berkekuatan 8,7 skala Richter melanda Semenanjung Kamchatka Rusia dan memicu peringatan tsunami untuk Jepang, Hawaii, dan Alaska, Rabu (30/7/2025). 15 Negara dalam Jalur Cincin Api Pasifik, Indonesia Punya Ratusan Gunung Api Aktif dan Jadi Wilayah Paling Rawan Letusan di Dunia. 

TRIBUNNEWS.COM - Cincin Api Pasifik, atau Pacific Ring of Fire, bukan sekadar zona geologi.

Cincin Api Pasifik adalah sebuah zona geologis berbentuk tapal kuda raksasa yang membentang sekitar 40.000 kilometer dan mengelilingi seluruh cekungan Samudra Pasifik.

Zona ini dikenal sebagai wilayah geologis paling aktif di dunia.

Sekitar 75 persen dari seluruh gunung api aktif dunia dan rata-rata 90 persen dari seluruh gempa bumi global terjadi di area ini.

Dalam lanskap ini, Indonesia menempati posisi yang paling rawan.

Indonesia terletak di titik temu tiga lempeng tektonik raksasa—Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik—negara ini tidak hanya kaya secara geologis, tetapi juga dihantui oleh potensi bencana alam yang tinggi.

Dengan lebih dari 130 gunung api aktif, termasuk ikon seperti Gunung Merapi, Sinabung, dan Anak Krakatau, Indonesia menghadapi ancaman letusan dan gempa bumi hampir setiap tahun.

Posisi strategisnya di sudut barat daya Cincin Api menjadikannya epicentrum aktivitas seismik dan vulkanik regional.

Indonesia bukan satu-satunya negara yang berada di zona bahaya Cincin Api Pasifik.

Negara-negara lain seperti Jepang, Filipina, Rusia, Chile, dan Selandia Baru juga bergulat dengan ancaman yang sama.

Gempa Tōhoku 2011 di Jepang, erupsi gunung Mayon di Filipina, dan gempa megathrust M 8,8 di wilayah Kamchatka Rusia menunjukkan betapa dahsyat dampak dari aktivitas Cincin Api.

Baca juga: Mengenal Cincin Api Pasifik: Zona Rawan Gempa dan Letusan Gunung Api Paling Aktif di Dunia

Dari sudut pandang sains, Cincin Api adalah laboratorium geologi terbesar di dunia, yang membantu ilmuwan memahami dinamika lempeng tektonik, sistem peringatan dini, hingga mitigasi risiko.

Namun, bagi negara-negara yang hidup di jalurnya, zona ini adalah tantangan eksistensial—tempat di mana alam tak henti-hentinya menguji ketahanan infrastruktur, kesiapsiagaan masyarakat, dan teknologi kebencanaan.

Berikut ini adalah 15 negara yang berada di sepanjang jalur Cincin Api Pasifik, lengkap dengan karakter geologisnya, tingkat kerawanan terhadap bencana, dan upaya mitigasi yang mereka tempuh demi bertahan di kawasan paling aktif secara seismik di dunia.

1. Indonesia

Indonesia memiliki sekitar 130 gunung api aktif.

Gunung-gunung tersebut tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua.

Negara ini berada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar: Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.

Akibatnya, Indonesia menjadi wilayah dengan aktivitas seismik dan vulkanik paling intens di dunia.

Letusan besar seperti Tambora pada 1815 dan Krakatau pada 1883 menunjukkan besarnya potensi bencana vulkanik di wilayah ini.

Global Volcanism Program dan PVMBG Indonesia mencatat Indonesia sebagai negara dengan jumlah gunung api aktif terbanyak di dunia.

2. Jepang

Jepang memiliki sekitar 110 gunung api aktif yang tersebar dari Hokkaido di utara hingga Kyushu di selatan.

Negara ini terletak di pertemuan empat lempeng tektonik: Pasifik, Filipina, Okhotsk, dan Eurasia.

Kondisi ini menjadikan Jepang rawan terhadap gempa bumi dan letusan gunung api.

Baca juga: Prospek Cuaca 1 - 4 Agustus 2025, BMKG: Waspadai Ancaman Karhutla

Gunung Fuji menjadi simbol paling terkenal dari aktivitas vulkanik di Jepang.

Gempa Tōhoku 2011 dan tsunami yang menyusul menjadi bukti nyata ancaman geologi di kawasan ini.

Japan Meteorological Agency dan USGS melaporkan Jepang termasuk dalam kawasan paling aktif secara seismik di dunia.

3. Amerika Serikat (Alaska dan Hawaii)

United States Geological Survey (USGS) melaporkan bahwa Alaska dan Hawaii menjadi pusat utama aktivitas vulkanik di Amerika Serikat.

AS memiliki sekitar 130 gunung api, aktif maupun tidak aktif, terutama di Alaska dan Hawaii.

Rantai gunung api aktif terpanjang di negara ini terletak di Alaska, sepanjang Aleutian Arc.

Aleutian Arc adalah sebuah busur (arcuate arrangement) pegunungan, sebagian besar tenggelam di bawah laut, yang membentang sepanjang lebih dari 3.000 kilometer membentuk batas utara Cekungan Pasifik.

Busur ini terbentang dari Semenanjung Kamchatka di Rusia timur ke arah timur hingga Cooke Inlet di Alaska, Amerika Serikat.

Gunung St Helens di Washington meletus hebat pada tahun 1980, menandai salah satu letusan terdahsyat dalam sejarah AS modern.

Meskipun Hawaii berada di atas hotspot dan bukan zona subduksi, wilayah ini sangat aktif secara vulkanik.

4. Chile

Chile memiliki sekitar 90 gunung api aktif yang membentang di sepanjang Pegunungan Andes.

Negara ini berada di zona subduksi antara Lempeng Nazca dan Lempeng Amerika Selatan.

Kondisi ini membuat Chile rutin mengalami gempa bumi dan letusan.

Gempa Valdivia 1960, yang berkekuatan 9,5 skala Richter, merupakan gempa terbesar yang pernah tercatat secara instrumental.

Baca juga: 5 Negara Paling Rawan Bencana Alam, Indonesia Peringkat 2, Rentan terhadap Tsunami

SERNAGEOMIN, badan geologi nasional Chile, melaporkan tingginya risiko vulkanik di sepanjang Andes negara tersebut.

5. Filipina

Filipina memiliki sekitar 24 gunung api aktif, tersebar di Luzon, Mindanao, dan berbagai kepulauan lainnya.

Negara ini terletak di antara Lempeng Filipina dan Lempeng Eurasia, yang menyebabkan tingginya aktivitas geologis.

Letusan Gunung Pinatubo pada 1991 menjadi salah satu letusan terbesar di abad ke-20.

PHIVOLCS (Philippine Institute of Volcanology and Seismology) melaporkan bahwa Filipina sangat rentan terhadap letusan besar dan gempa bumi.

6. Rusia (Kamchatka)

Semenanjung Kamchatka di Rusia memiliki sekitar 30 gunung api aktif dari total 160 yang teridentifikasi.

Wilayah ini memiliki konsentrasi gunung api aktif tertinggi di Rusia.

Zona ini juga rawan dilanda gempa besar, seperti gempa magnitudo 8,8 yang terjadi pada Juli 2025.

Institute of Volcanology and Seismology RAS dan USGS melaporkan bahwa Kamchatka merupakan salah satu titik panas vulkanik dan seismik dunia.

7. Meksiko

Meksiko memiliki sekitar 48 gunung api, dengan 12 di antaranya masih aktif.

Gunung Popocatépetl, yang terletak dekat Mexico City, merupakan yang paling aktif dan sering mengeluarkan abu.

Aktivitas ini disebabkan oleh subduksi Lempeng Cocos di bawah Lempeng Amerika Utara.

Pusat Pemantauan Gunung Api Nasional Meksiko (CENAPRED) melaporkan peningkatan signifikan dalam aktivitas gunung ini dalam dekade terakhir.

8. Papua Nugini

Papua Nugini memiliki sekitar 16 gunung api aktif, yang tersebar di wilayah utara dan Kepulauan Bismarck.

Negara ini terletak di batas Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik, yang membuatnya sangat aktif secara vulkanik.

Letusan besar Gunung Rabaul pada 1994 menyebabkan kerusakan luas di kota sekitarnya.

Rabaul Volcanological Observatory melaporkan bahwa aktivitas vulkanik tetap tinggi di kawasan ini hingga saat ini.

9. Selandia Baru

Selandia Baru memiliki sekitar 12 gunung api aktif, terutama di Pulau Utara dan Zona Vulkanik Taupo.

Negara ini berada di zona subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik.

Letusan White Island pada tahun 2019 menyebabkan kematian dan luka-luka pada wisatawan.

GeoNet NZ melaporkan bahwa Selandia Baru merupakan negara dengan risiko geologi tinggi, baik dari letusan maupun gempa.

10. Peru

Peru memiliki sekitar 16 gunung api aktif, yang tersebar di wilayah Andes tengah dan selatan.

Aktivitas ini dipicu oleh subduksi Lempeng Nazca di bawah Lempeng Amerika Selatan.

Gunung Sabancaya merupakan salah satu gunung paling aktif dan rutin mengeluarkan abu vulkanik.

Instituto Geofísico del Perú (IGP) melaporkan bahwa tingkat aktivitas Sabancaya tetap tinggi selama beberapa tahun terakhir.

11. Kanada (British Columbia)

British Columbia dan Yukon di Kanada memiliki sekitar 5 gunung api aktif dari total 198.

Meskipun tidak setinggi negara lain, wilayah ini tetap berada dalam zona subduksi dan berpotensi mengalami letusan.

Gunung Meager di British Columbia adalah salah satu yang masih aktif dan dipantau secara ketat.

Natural Resources Canada melaporkan bahwa kawasan barat Kanada tetap memiliki risiko vulkanik meski cenderung rendah.

12. Guatemala

Guatemala memiliki sekitar 30 gunung api, dengan 3 hingga 4 di antaranya tergolong aktif.

Gunung Fuego menjadi yang paling berbahaya, dengan letusan besar terakhir terjadi pada 2018 dan menewaskan ratusan orang.

Wilayah ini berada di zona subduksi Lempeng Cocos.

INSIVUMEH Guatemala melaporkan bahwa pemantauan terus dilakukan terhadap Fuego dan gunung aktif lainnya.

13. Nikaragua

Nikaragua memiliki sekitar 19 gunung api, yang tersebar di sepanjang Cordillera Los Maribios.

Gunung Momotombo dan Masaya merupakan dua yang paling aktif dan signifikan secara sejarah.

Negara ini terletak di zona subduksi aktif antara Lempeng Cocos dan Amerika Utara.

INETER (Instituto Nicaragüense de Estudios Territoriales) melaporkan bahwa aktivitas vulkanik tetap tinggi dan terus dipantau.

14. El Salvador

El Salvador memiliki sekitar 20 gunung api aktif atau potensial aktif, berada di Zona Volcanica Central.

Negara ini dikenal sebagai "Negeri 170 Gunung Api" karena jumlah dan kepadatannya.

Gunung Ilamatepec dan Izalco merupakan dua yang paling aktif dalam sejarah modern El Salvador.

Ministerio de Medio Ambiente El Salvador melaporkan bahwa wilayah ini masih berisiko tinggi terhadap letusan besar.

15. Tonga

Tonga memiliki puluhan gunung api bawah laut yang tersebar di sekitar kepulauan dan Samudra Pasifik Selatan.

Letusan Hunga Tonga–Hunga Ha'apai pada 2022 menyebabkan tsunami besar yang berdampak hingga Jepang dan Amerika Serikat.

GNS Science dan USGS melaporkan bahwa letusan tersebut adalah salah satu yang paling kuat dalam beberapa dekade terakhir dan memicu gangguan atmosfer global.

Baca juga: Daftar 10 Gempa Terbesar yang Tercatat Sejak 1900, Seberapa Besar Gempa Rusia Dibanding Aceh 2004?

Cincin Api Pasifik adalah zona geologi dengan risiko tinggi tetapi juga merupakan laboratorium alami untuk ilmu bumi.

Pemantauan dan mitigasi yang baik menjadi kunci untuk mengurangi dampak dari bencana geologis yang tak terelakkan.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan