Selasa, 23 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Transformasi Militer Jerman, Siapkan Seragam Kamuflase untuk Hadapi Potensi Konflik Rusia

Ditengah memanasnya perang di Eropa Timur, Jerman mengganti seragam tempur dengan pola kamuflase baru guna menghadapi potensi ancaman di masa depan

Tangkapan Layar Siaran TV Tagesschau
SERAGAN MILITER JERMAN - Di tengah memanasnya perang di Eropa Timur, Jerman mengganti seragam tempur dengan pola kamuflase baru. Berbeda dengan seragam perang lama yang hanya fokus pada pola hutan Jerman, desain seragam tempur Bundeswehr versi baru menggunakan kombinasi warna hijau zaitun, cokelat tanah, abu-abu, dan sedikit elemen hitam. 

TRIBUNNEWS.COM - Angkatan bersenjata Jerman atau yang dikenal dengan nama Bundeswehr tengah menjalani transformasi besar dalam upaya memperkuat kesiapan militernya menghadapi potensi konflik di Eropa Timur.

Salah satu langkah penting yang dilakukan Bundeswehr yakni mengganti seragam tempur dengan pola kamuflase baru yang disebut lebih efektif dalam berbagai kondisi medan.

Menurut laporan pernyataan Kementerian Pertahanan Jerman, pengadaan seragam darurat akan segera dilakukan untuk memastikan pasukan memiliki perlengkapan tempur terkini, sejalan dengan target jumlah personel baru sebanyak 460.000 prajurit.

Rencananya peralihan seragam akan dimulai pada 2026 dengan target implementasi penuh pada 2028–2029.

Studi yang dilakukan oleh Wehrwissenschaftliches Institut für Werk- und Betrieb Stoffe, lembaga riset Angkatan Darat Jerman, menunjukkan pola kamuflase ganda ini mampu memberikan penyembunyian lebih baik di berbagai medan.

Khususnya di area perkotaan yang kini menjadi fokus pertempuran modern, seperti yang terlihat di Ukraina. Karena itu, kamuflase baru harus bisa bekerja di antara gedung beton, puing-puing, hingga jalan aspal.

Langkah Jerman ini menunjukkan keseriusan Berlin dalam memperkuat Bundeswehr menghadapi potensi ancaman di masa depan.

Pergantian seragam bukan sekadar estetika, tetapi bagian dari strategi militer untuk memastikan pasukan siap dalam segala skenario, terutama di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia.

“Kami akan memulai pengadaan mendesak guna meningkatkan pasokan pakaian tempur,” kata kementerian, dikutip dari Euronews.

“Bersamaan dengan itu, kontrak jangka panjang disiapkan untuk memastikan distribusi dan penggantian seragam secara stabil, termasuk peralihan bertahap ke pola multi-kamuflase baru,” imbuhnya.

Baca juga: Rusia Makin Beringas, Bocah 2 Tahun Tewas Bersama 30 Orang di Kiev, Ukraina: Hari Berkabung Nasional

Perbedaan seragam lama VS baru

Pola kamuflase disebut lebih adaptif dibanding seragam lama karena menggabungkan beberapa elemen warna dan tekstur sekaligus, sehingga efektif digunakan baik di hutan, area perkotaan, hingga medan semi-gersang.

Berbeda dengan seragam perang lama yang hanya fokus pada pola hutan Jerman, desain seragam tempur Bundeswehr versi baru menggunakan kombinasi warna hijau zaitun, cokelat tanah, abu-abu, dan sedikit elemen hitam.

Pola ini diatur secara acak dengan gradasi lembut sehingga tidak mencolok di perubahan medan.

Awalnya, desain ini hanya digunakan oleh unit pasukan khusus seperti KSK (Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat) dan KSM (Komando Pasukan Khusus Angkatan Laut).

Kini, pola tersebut akan diterapkan untuk seluruh prajurit, membuat tampilan seragam lebih seragam sekaligus mengurangi risiko pasukan elit mudah dikenali di operasi gabungan.

Selain itu, kain yang digunakan dikembangkan agar lebih ringan, tahan cuaca ekstrem, dan kompatibel dengan perlengkapan tempur modern.

Termasuk rompi balistik dan sistem load-bearing yang dilengkapi velcro untuk identitas pasukan serta lapisan anti-inframerah agar lebih sulit dideteksi oleh sensor malam musuh.

Dengan desain ini, Jerman berharap pasukan Bundeswehr memiliki perlindungan visual yang lebih baik di medan tempur dan fleksibilitas tinggi di berbagai lanskap perang Eropa masa kini.

Mengukur Kekuatan Militer Jerman

Sebagai salah satu kekuatan utama di Eropa, Jerman tengah melakukan modernisasi besar-besaran terhadap militernya, Bundeswehr.

Terbaru Bundeswehr bakal melakukan ekspansi hingga 460.000 pasukan, meningkat tajam dari jumlah awal yang hanya 184.000 personel aktif

Untuk memperkuat pertahanan Bundeswehr melengkapi diri dengan beberapa sistem senjata utama termasuk tank tempur, kendaraan infanteri, artileri jarak jauh, serta teknologi pertahanan udara dan drone modern.

Tank tempur utama (Main Battle Tank/MBT) Leopard 2 yang dilengkapi meriam smoothbore 120 mm, lapisan baja komposit canggih, serta sistem kontrol tembakan modern adalah simbol kekuatan darat Bundeswehr.

Kemudian ada Kendaraan tempur infanteri Puma, salah satu IFV tercanggih dengan perlindungan balistik modular, sistem senjata otomatis 30 mm, serta rudal anti-tank yang dapat menghancurkan kendaraan lapis baja berat.

Kemudian Artileri self-propelled PzH 2000 yang merupakan salah satu senjata artileri paling kuat di dunia.

Meriam kaliber 155 mm-nya mampu menembak hingga jarak 40 km dengan akurasi tinggi. Sistem pengisian otomatis memungkinkan tembakan cepat hingga 10 peluru per menit.

PzH 2000 sangat efektif untuk memberikan dukungan tembakan jarak jauh, menghancurkan posisi musuh, dan melindungi pasukan darat Bundeswehr

Lebih lanjut, untuk mengikuti tren peperangan modern, Bundeswehr tengah memperluas penggunaan drone tempur dan pengintaian.

Drone ini digunakan untuk memantau pergerakan musuh, memberikan informasi real-time kepada komando, dan meluncurkan serangan presisi tanpa mempertaruhkan nyawa prajurit.

Integrasi teknologi ini membuat angkatan darat Jerman lebih adaptif terhadap pertempuran berbasis data dan jaringan.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan