Minggu, 28 September 2025

Jet Tempur Canggih F-35 Jatuh Lagi, Ini Daftar Kecelakaan yang Menimpa Pesawat Tempur AS

Kecelakaan jet tempur canggih F-35 ini menandai kecelakaan lain bagi jet tempur siluman tersebut, yang kedua tahun ini.

Kredit foto: tangkapan layar video RTX
DIKUNCI RUDAL HOUTHI - Jet tempur Lockheed Martin F-35 Lightning II, salah satu jet tempur siluman paling canggih di dunia, milik Amerika Serikat dilaporkan berhasil dikunci oleh rudal yang ditembakkan Houthi Yaman. Pilot jet canggih itu terpaksa melakukan manuver mengelak untuk menghindari rudal permukaan-ke-udara yang diluncurkan oleh pasukan Houthi di Yaman. 

Jet Tempur Canggih F-35 Jatuh Lagi, Ini Daftar Kecelakaan yang Menimpa Pesawat Tempur AS

TRIBUNNEWS.COM - Jet tempur F-35 Angkatan Laut (AL) Amerika Seikat (AS) jatuh di California pada Kamis (31/87/2025).

Kecelakaan ini menandai kecelakaan lain bagi jet tempur siluman tersebut, yang kedua tahun ini.

Pangkalan Udara Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) NAS Lemoore mengatakan dalam sebuah pernyataan kalau sebuah F-35C "jatuh" tidak jauh dari pangkalan di California tengah pada pukul 18.30 waktu setempat. 

Baca juga: 5 Jet Tempur Paling Mematikan yang Hampir Mustahil Ditembak Jatuh

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa pilot berhasil melontarkan diri dan dalam keadaan aman. Tidak ada personel tambahan yang terdampak," katanya.

Kantor Sheriff Fresno County, California, AS membagikan rekaman video yang menunjukkan bangkai kapal yang terbakar, dengan kepulan asap hitam tebal mengepul dari ladang kapas tepat di utara pangkalan.

Para pejabat mengatakan, tim tanggap darurat pertama menemukan pilot dengan parasutnya di lapangan terdekat.

Ia dibawa ke rumah sakit dan diperkirakan akan baik-baik saja, demikian pernyataan kantor sheriff wilayah tersebut.

Belum jelas penyebab jatuhnya pesawat dan apakah itu kerusakan mekanis atau kesalahan pilot.

Kantor sheriff mengatakan militer sedang menyelidiki insiden tersebut.

F-35C adalah varian pesawat tempur siluman milik Angkatan Laut dan mampu lepas landas serta mendarat di kapal induk.

Angkatan Udara mengoperasikan varian F-35A, yang mampu lepas landas dan mendarat secara konvensional.

Sementara Korps Marinir Angkatan Laut AS menerbangkan F-35B, varian lepas landas pendek dan pendaratan vertikal yang dirancang untuk landasan pacu pendek, kapal serbu amfibi, dan kapal induk tertentu.

Biaya F-35C Sekitar Rp 1,6 Triliun.

Elon Musk mengkritik Lockheed Martin bodoh karena masih terus memproduksi jet tempur F-35 yang dianggap ketinggalan zaman.
Elon Musk mengkritik Lockheed Martin bodoh karena masih terus memproduksi jet tempur F-35 yang dianggap ketinggalan zaman. (Economic Times)

Daftar Kecelakaan F-35 AS

Kecelakaan minggu ini menandai kecelakaan besar lainnya bagi pesawat tempur F-35 Lightning II Joint Strike Fighter produksi Lockheed Martin.

Jet tempur canggih ini adalah pesawat generasi kelima kedua milik militer AS dan program persenjataan termahal Pentagon. 

Pesawat ini secara luas dianggap sebagai landasan kekuatan udara AS .

Lebih dari 1.100 F-35 telah dikirimkan ke AS dan sekutunya sejak pesawat tempur pertama meninggalkan pabrik hampir 20 tahun yang lalu.

Dengan ratusan ribu jam terbang yang telah dicatat, beberapa kecelakaan yang dialami jet tersebut menghasilkan tingkat insiden yang relatif rendah.

Meskipun demikian, insiden-insiden tersebut patut dicatat.

Berikut ini beberapa insiden besar dalam sejarah jet tersebut:

Kecelakaan F-35 pertama terjadi di Carolina Selatan pada tahun 2018.

Pilotnya, seorang Marinir yang menerbangkan varian B, berhasil keluar dengan selamat setelah pesawat mengalami masalah mekanis.

Pada tahun 2019, sebuah F-35A Jepang jatuh di Samudra Pasifik setelah pilotnya kehilangan kesadaran spasial.

Jenazahnya kemudian ditemukan, tetapi jet tersebut tidak pernah ditemukan sepenuhnya, hanya beberapa puing saja.

AS mengalami dua kecelakaan F-35 tahun berikutnya atau pada tahun 202. 

Sebuah F-35A jatuh saat mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Eglin, Florida. Pilotnya berhasil melontarkan diri dan selamat.

Kelelahan pilot, di antara faktor-faktor lainnya, dituding sebagai penyebab kecelakaan tersebut.

Kemudian di tahun yang sama, sebuah F-35B jatuh setelah menabrak pesawat tanker saat pengisian bahan bakar di udara. Pilotnya berhasil melontarkan diri dan terluka.

Pada tahun 2021, seorang pilot yang mengoperasikan F-35B Inggris di atas kapal induk HMS Queen Elizabeth terpaksa melompat keluar dari kokpit saat operasi penerbangan di Laut Mediterania. Insiden tersebut disebabkan oleh sumbat yang menutup mesin di intake.

Beberapa F-35 jatuh pada tahun berikutnya , 2022. Sebuah F-35C mengalami tabrakan saat mendarat di kapal induk USS Carl Vinson, menyebabkan beberapa pelaut terluka.

Beberapa bulan kemudian, sebuah F-35A jatuh di Pangkalan Angkatan Udara Hill, Utah. Beberapa minggu setelah itu, sebuah F-35B jatuh di Pangkalan Cadangan Fort Worth, Texas. Dalam ketiga kasus tersebut, pilot berhasil melontarkan diri dengan selamat.

Pada tahun 2023, sebuah F-35B jatuh di Carolina Selatan saat latihan. Pilotnya berhasil melontarkan diri, dan pesawat tetap terbang dengan autopilot. Puing-puingnya ditemukan keesokan harinya.

Pada tahun 2024, sebuah jet uji F-35B jatuh di New Mexico, mengakibatkan pilotnya terluka parah.

Pada awal tahun ini, sebuah F-35A jatuh di Pangkalan Angkatan Udara Eielson, Alaska; pilotnya melontarkan diri, dan pesawat itu kemudian jatuh dari langit dan meledak.

Jet tempur F-35 Lightning buatan Lockheed Martin.
Jet tempur F-35 Lightning buatan Lockheed Martin. (Lockheed Martin)

Dianggap Proyek Gagal

Meski tercatat mengalami banyak kecelakaan, AS, khususnya di bawah pemerintahan Presiden DOnald Trump sudah mengindikasikan memberikan dukungan bagi proyek pengembangan lanjutan jet ini.

F-35 telah menghadapi kritik sepanjang pengembangannya karena masalah integrasi teknologi, meningkatnya biaya, serta masalah kesiapan dan keberlanjutan , beberapa di antaranya masih berlanjut hingga saat ini.

Para kritikus di lingkaran Presiden Donald Trump, seperti CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, atau Laura Loomer, telah mengkritik F-35.

Kritik umumnya dilandaskan pada alasan kalau program tersebut menawarkan lebih sedikit kemajuan daripada drone.

Para kritikus bahkan menilai kalu program tersebut telah menjadi kegagalan nyata bagi militer AS. 

Pihak lain, termasuk anggota Kongres, telah menyuarakan kekhawatiran atas penundaan upgrade jet tempur ini.

Para pejabat Angkatan Udara telah menyebutkan kekhawatiran ini dalam keputusan untuk mengurangi pembelian F-35 dalam proposal anggaran.

Namun, jet tersebut menawarkan serangkaian kemampuan canggih yang melampaui pesawat generasi kelima negara lain.

"Presiden AS, Donal Trump telah mengindikasikan kesediaannya untuk terus mendukung program dan peningkatan pesawat tersebut," kata laporan BI.

 F-35 berfungsi sebagai kemampuan kekuatan udara canggih sementara pengembangan pesawat tempur generasi keenam yang baru sedang berlangsung.

 

(oln/BI/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan