Rabu, 24 September 2025

Royal Family

Pangeran Harry Bantah Tonjok Pangeran Andrew hingga Mimisan

Pangeran Harry membantah laporan yang menyebut ia berkelahi dan menonjok pamannya, Pangeran Andrew, hingga mimisan pada tahun 2013.

Instagram @princeharryofengland
PANGERAN HARRY - Foto diambil dari Instagram Pangeran Harry pada Senin (4/8/2025), memperlihatkan Pangeran Harry dan istrinya, Megan Markle, dalam acara Women of Vision Awards yang diunggah pada 17 Mei 2023. Pada 2 Agustus 2025, Pangeran Harry membantah bahwa ia pernah menonjok pamannya, Pangeran Andrew. 

TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Harry membantah telah menonjok pamannya, Pangeran Andrew, hingga mimisan saat bertengkar di sebuah acara keluarga Kerajaan Inggris pada tahun 2013 silam.

Menurut kutipan dari biografi terbaru Pangeran Andrew Duke of York, yang diterbitkan di Daily Mail pada hari Sabtu, keduanya terlibat pertengkaran sengit yang berujung pada perkelahian fisik. 

"Mereka saling pukul karena sesuatu yang Andrew katakan di belakang Harry," klaim biografi berjudul "Entitled: The Rise and Fall of the House of York" (Bangkit dan Jatuhnya Wangsa York) yang ditulis oleh Andrew Lownie.

Dugaan perkelahian itu bermula ketika Pangeran Harry memberi tahu pamannya (Pangeran Andrew) bahwa dia pengecut karena tidak mengatakannya langsung kepadanya. 

"Harry berhasil mengalahkan Andrew, meninggalkannya dengan mimisan sebelum perkelahian itu bubar," bunyi kutipan dalam biografi itu.

Biografi itu juga mengklaim Pangeran Andrew memberi tahu keponakannya, Pangeran Harry, bahwa pernikahannya dengan Meghan Markle (sekarang menjadi Duchess of Sussex) tidak akan berlangsung lebih dari sebulan.

"Pangeran Andrew diduga menuduh Meghan Markle sebagai seorang oportunis dan menganggap Meghan terlalu tua untuk Harry, seraya menambahkan bahwa keponakannya itu melakukan kesalahan terbesar yang pernah ada," tulis biografi itu.

Selain itu, Pangeran Andrew dituduh mengatakan kepada keponakannya bahwa ia telah "gila", menuduhnya tidak melakukan uji tuntas apa pun terhadap masa lalunya sebelum mereka bertunangan pada tahun 2017.

Pangeran Harry Bantah Pernah Menonjok Pangeran Andrew

Pada Sabtu (2/8/2025) malam, juru bicara Pangeran Harry dan Meghan Markle mengomentari biografi itu.

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa Pangeran Harry dan Pangeran Andrew tidak pernah bertengkar secara fisik, dan Pangeran Andrew juga tidak pernah melontarkan komentar yang diduga ditujukannya kepada Pangeran Harry tentang Duchess of Sussex (Meghan Markle)," katanya.

Baca juga: Terungkap, Pangeran Harry Sempat Ingin Ganti Nama Belakang Spencer untuk Kenang Putri Diana

Duke dan Duchess of Sussex telah mengirimkan surat hukum kepada Daily Mail atas publikasi yang oleh juru bicara mereka digambarkan sebagai ketidakakuratan besar, pernyataan yang merusak dan memfitnah.

Pangeran Andrew kehilangan pamornya setelah wawancara Newsnight yang buruk pada tahun 2019 tentang persahabatannya dengan Jeffrey Epstein, mendiang pemodal Amerika dan terpidana pelaku kejahatan seksual. 

Gelar kerajaan dan militernya kemudian dicabut pada tahun 2021.

Buku biografi itu mengklaim Pangeran Harry dan saudaranya, Pangeran William, memiliki hubungan yang bermasalah dengan pamannya, Pangeran Andrew, selama bertahun-tahun dan Pangeran Andrew juga bersikap kasar terhadap istri William, Catherine, yang bergelar Princess of Wales (Putri Wales).

Raja Charles III telah mengizinkan adik laki-lakinya, Pangeran Andrew, untuk tinggal di Royal Lodge, sebuah rumah besar dengan 30 kamar di Windsor Great Park milik keluarga kerajaan. 

Namun, tahun lalu raja mengakhiri tunjangan Pangeran Andrew, yang diperkirakan mencapai £1 juta (± Rp20,5 miliar) per tahun, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang pengaturan selanjutnya.

Sumber yang dikutip dalam biografi Andrew Lownie mengklaim Pangeran William ingin "mengusir" Pangeran Andrew dan mantan istrinya, Sarah Ferguson, yang tinggal bersamanya meskipun pasangan itu bercerai pada tahun 1996.

"(William) juga membenci Sarah ... dan tak sabar menunggu hari di mana ayahnya akan mengusir mereka berdua. Jika Charles tidak melakukannya, saya jamin hal pertama yang akan dilakukan William ketika ia menjadi raja adalah mengusir mereka," kata sumber yang tertulis di biografi itu.

Pangeran Harry memutuskan hubungan dengan keluarganya dengan alasan "toksisitas" kehidupan kerajaan dan dugaan rasisme terhadap istrinya, pindah bersama keluarga mudanya ke Kanada dan kemudian AS pada tahun 2020.

Pada tahun 2022, Pangeran Harry menerbitkan memoar berjudul "Spare", yang merinci ketegangan dalam hubungannya dengan ayah dan saudara laki-lakinya.

Awal tahun ini, ia mengatakan kepada BBC bahwa ia telah memaafkan keluarganya dan ingin berdamai.

Buku Spare mengungkap bahwa Harry merasa keluarga kerajaan gagal membela istrinya dari serangan media Inggris, terutama dari media tabloid yang dianggap bersifat rasis dan seksis.

Ia menuduh adanya "bias tak disadari" dan bahkan rasisme sistemik dalam lingkungan kerajaan terhadap Meghan, yang berdarah campuran (Afro-Amerika dan Kaukasia).

Dalam buku Spare, Harry menggambarkan hubungannya dengan ayahnya (Raja Charles III) dan kakaknya (Pangeran William) sebagai hubungan yang tegang dan penuh konflik.

Ia menuduh William pernah mendorongnya hingga jatuh dalam pertengkaran soal Meghan Markle.

Harry juga mengklaim bahwa Raja Charles III tidak memeluknya saat ibunya, Putri Diana, wafat—yang baginya menjadi simbol dinginnya hubungan keluarga mereka.

Selain itu, Harry menuduh beberapa staf senior kerajaan justru “menjual cerita” kepada media demi melindungi citra anggota keluarga lainnya, bahkan jika itu merugikan dia dan Meghan.

“Saya telah memaafkan mereka. Karena saya tahu bahwa memendam kemarahan hanya menyakiti diri saya sendiri. Saya tidak harus setuju dengan semua yang mereka lakukan, tapi saya ingin membuka jalan bagi rekonsiliasi," kata Harry dalam wawancara dengan BBC News, yang ditayangkan pada 2 Mei 2025.

Dia menyebut anak-anaknya, Archie dan Lilibet, sebagai motivasi untuk memperbaiki hubungan keluarga, karena mereka berhak mengenal kakek dan pamannya.

Pangeran Harry

Pangeran Harry lahir pada 15 September 1984 di St. Mary’s Hospital, London, sebagai anak kedua dari Pangeran Charles (sekarang Raja Charles III) dan Putri Diana. Ia adalah cucu dari Ratu Elizabeth II dan berada di urutan kelima dalam garis suksesi takhta Inggris.

Kehidupan masa kecilnya berubah drastis ketika ibunya meninggal pada 1997 saat Harry berusia 12 tahun — sebuah peristiwa yang membentuk kepribadian dan sensitivitasnya terhadap tekanan media.

Harry menempuh pendidikan di sekolah elit seperti Ludgrove, Eton College, dan kemudian Royal Military Academy Sandhurst pada tahun 2005. Ia lulus sebagai perwira infanteri (Second Lieutenant) pada April 2006 dan kemudian bergabung dengan kesatuan Blues and Royals dalam Household Cavalry.

Ia menjalani dua tur militer di Afghanistan sebagai Forward Air Controller pada tahun 2007–2008 dan sebagai pilot helikopter Apache dalam Army Air Corps pada tahun 2012–2013, sebelum keluar dari militer pada 2015 dengan pangkat Captain, dikutip dari Glamour.

kemudian menjadi advokat sosial dan mental health, dengan proyek terbesar seperti Invictus Games dan Sentebale.

Pada Mei 2018, Harry menikah dengan Meghan Markle, seorang aktris Amerika, dan menerima gelar Duke of Sussex, serta Earl of Dumbarton dan Baron Kilkeel.

Pernikahan dengan Meghan Markle menuntunnya keluar dari tradisi kerajaan.

Mereka dikaruniai dua anak bernama Archie Harrison yang lahir pada Mei 2019 dan Lilibet Diana yang lahir pada Juni 2021.

Pada Januari 2020, mereka mengumumkan bahwa akan menarik diri dari tugas resmi kerajaan (“Megxit”), pindah ke California, dan mendirikan Archewell Inc., yang meliputi kegiatan nirlaba dan media kreatif, dikutip dari People.

Harry menerbitkan buku autobiografi berjudul "Spare" pada 10 Januari 2023, di mana ia secara terbuka mengungkap ketegangan dengan keluarga (ayah dan kakaknya), pengalaman masa kecilnya, trauma akibat kehilangan ibunya, serta tekanan publik dan media yang ia hadapi. 

Buku ini menjadi bestseller dunia dan menciptakan kontroversi baru seputar hubungan Harry dengan monarki Inggris.

Pangeran Andrew

PANGERAN ANDREW - Foto diunduh dari laman resmi The Royal UK pada Senin (4/8/2025), memperlihatkan foto Pangeran Andrew, adik Raja Charles III sekaligus paman Pangeran Harry.
PANGERAN ANDREW - Foto diunduh dari laman resmi The Royal UK pada Senin (4/8/2025), memperlihatkan foto Pangeran Andrew, adik Raja Charles III sekaligus paman Pangeran Harry. (The Royal UK)

Pangeran Andrew terlahir pada 19 Februari 1960, di Buckingham Palace, London, sebagai anak ketiga dari Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip.

Adik dari Raja Charles III ini pernah bertugas di Royal Navy dari tahun 1979 hingga 2001.

Selama bertugas di militer, Pangeran Andrew terlibat dalam Perang Falklands (1982) sebagai pilot helikopter dan berpangkat Commander saat pensiun.

Setelah pensiun, ia diangkat sebagai Special Representative for International Trade and Investment Inggris sejak 2001, mengadvokasi perdagangan dan investasi global Britania Raya.

Ia menjadi pendukung (patron) berbagai organisasi sosial dan profesional, termasuk Fight for Sight, Outward Bound Trust, dan mendukung sains serta entrepreneurship, dikutip dari Biography.

Pada 23 Juli 1986, Pangeran Andrew menikahi Sarah Ferguson dan secara resmi diabadikan sebagai Duke of York. 

Pasangan ini memiliki dua putri yaitu Beatrice yang lahir pada tahun 1988 dan Eugenie yang lahir pada tahun 1990.

Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson bercerai pada tahun 1996, namun dikabarkan masih tinggal bersama di Royal Lodge hingga laporan terakhir pada tahun 2024, walaupun tinggal di sayap atau bagian rumah yang berbeda.

Pangeran Andrew menjadi teman lama Jeffrey Epstein, dengan bukti pernah ikut dalam penerbangan ke pulau pribadinya dan hadir dalam acara sosial bersama Ghislaine Maxwell sejak akhir 1990-an.

Pada 2019, dalam wawancara kontroversial dengan BBC Newsnight, ia disebut "let down" karena tidak menunjukkan simpati memadai terhadap korban dan dituduh menghindari pertanyaan hukum.

Pada November 2019, Andrew secara resmi mengundurkan diri dari tugas publik dan puluhan patronase kerajaan dibatalkan.

Pada Januari 2022, Ratu Elizabeth II mencabut gelar kehormatan militer dan patronasenya, menandai kehancuran resmi peran publiknya, meski ia tetap secara teknis tetap menjadi Duke of York dan tidak menggunakan HRH secara publik.

Pada Agustus 2021, Virginia Giuffre menggugat Pangeran Andrew di AS atas tuduhan pelecehan seksual saat ia masih di bawah umur (17 tahun), yang dilaporkan merupakan bagian dari jaringan seksual Epstein, dikutip dari People.

Kasus diselesaikan di luar pengadilan pada Februari 2022, termasuk donasi besar kepada yayasan korban dan pengakuan bahwa ia menyesali hubungannya dengan Epstein, meskipun ia tetap membantah tuduhan secara hukum.

Pangeran Andrew tidak lagi menerima dana publik, pengamanannya dikurangi secara bertahap, dan ia dilarang hadir publik dalam acara kerajaan resmi sejak tahun 2022.

Ia kini tinggal di Royal Lodge, yang ia pertahankan setelah perseteruan dengan Raja Charles III soal tempat tinggal—meski harus didukung sumber pendanaan pribadi sejak Oktober 2024.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan