2 Tempat di Dunia yang Tidak Ada Nyamuknya dan Mengapa di Indonesia Banyak Nyamuk?
Ternyata hanya ada dua tempat di bumi dimana nyamuk sama sekali tidak ada, menurut World Population Review.
Penulis:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bayangkan dunia dimana Anda bisa duduk di luar rumah tanpa menjadi santapan nyamuk.
Tidak ada bekas gigitan nyamuk di badan dan tidak ada dengungan suara nyamuk di telinga.
Kedengarannya terlalu indah untuk menjadi kenyataan?
Tidak juga!
Ternyata hanya ada dua tempat di bumi dimana nyamuk sama sekali tidak ada, menurut World Population Review.
Islandia
Islandia sebuah negara yang punya segalanya.
Terletak di Eropa bagian barat laut, tepatnya di antara Samudera Atlantik Utara dan Greenland, negara ini sekitar 1.000 km dari Norwegia.
Negara ini dikenal sebagai “Tanah Api dan Es” karena memiliki gunung berapi aktif dan pemandangan yang luar biasa indahnya.
Lanskap pemandangan alam yang memukau, spa geotermal, dan Aurora Borealis.
Memiliki suhu ekstrem Musim dingin bisa mencapai rata-rata bisa mencapai rata-rata −0,5° C.
Tapi tahukah Anda apa yang tidak dimilikinya? ya nyamuk.
Di negara ini tidak ditemukan nyamuk.
Karena fluktuasi suhu yang tak menentu, nyamuk kecil penghisap darah ini tak bisa bertahan hidup di sini.
Telur nyamuk membutuhkan suhu yang stabil untuk menetas, dan fluktuasi suhu hangat ke dingin yang tiba-tiba di Islandia membuat hal itu mustahil.
Jadi, saat Anda berendam di Blue Lagoon atau mendaki melewati gunung berapi, satu-satunya hal yang akan terasa menggigit kulit Anda hanyalah angin Islandia yang sejuk.
Benua Antartika
Antartika bukan negara tpai sebuah benua yang luas.
Ini adalah benua paling selatan di Bumi, terletak di Kutub Selatan dan dikenal sebagai wilayah dengan iklim paling ekstrem dan suhu terdingin di dunia.
Hampir seluruh permukaannya tertutup oleh es tebal, sehingga dijuluki sebagai “benua es abadi”.
Benua ini tidak dimiliki oleh negara manapun.
Di Antartika tidak ditemukan nyamuk.
Dengan suhu yang membuat makhluk terkuat sekalipun menggigil dan minimnya genangan air, nyamuk tak punya peluang di sini.
Tidak seperti Islandia yang suhunya berfluktuasi, Antartika selalu membeku.
Dan karena nyamuk butuh air untuk berkembang biak, mereka tidak pernah bersarang di sini.
Tentu, Anda harus menukar pantai berpasir dengan koloni penguin, tapi setidaknya Anda tidak perlu susah payah selama perjalanan.
Mengapa tidak ada nyamuk?
Nyamuk berkembang biak di lingkungan yang hangat dan lembap dengan banyak air yang tergenang.
Negara-negara di dekat khatulistiwa, dengan hutan hujan tropis dan musim hujan, adalah surga bagi mereka.
Namun, di tempat-tempat seperti Islandia dan Antartika, yang suhunya terlalu dingin dan airnya membeku atau berubah dengan cepat, nyamuk tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya.
Para ilmuwan bahkan telah mencoba memasukkan nyamuk ke Islandia dalam kondisi laboratorium, dan setiap kali, serangga pengganggu itu gagal bertahan hidup.
Mengapa banyak nyamuk di Indonesia
Banyaknya nyamuk di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor.
Termasuk iklim tropis yang mendukung perkembangbiakan nyamuk, musim hujan yang menyediakan banyak tempat penampungan air, dan lingkungan yang kurang bersih yang menyediakan tempat berkembang biak bagi nyamuk.
Indonesia memiliki iklim tropis dengan suhu hangat dan kelembapan tinggi, kondisi yang ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak dan bertahan hidup.
Suhu hangat mempercepat pertumbuhan larva nyamuk, dan kelembapan tinggi mendukung perkembangan telur dan jentik.
Sumber: Times of India/Tribunnews.com
Eks Pejabat BIN Kumpul, Hendropriyono: Indonesia Jangan Sampai Seperti Suriah, Sudah Ada Gejalanya |
![]() |
---|
Bangkok United Gagal ke Liga Champions Elite, Pratama Arhan Cs Berpeluang Lawan Persib di ACL 2 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Halaman 106 Membuat Poster Lingkungan |
![]() |
---|
Ari Lasso Masalahkan Royalti ke WAMI, Ian Kasela Akui Pernah Alami Kejadian Serupa |
![]() |
---|
Drama Indonesia ke 16 Besar Piala Dunia Voli U21 Putri, Sanksi Kontroversi Vietnam Masih Ringan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.